Oleh : Naradhiya (siswi MTsN 2 Bandung)
Zaman sudah berubah ya.. Kemajuan teknologi yang pesat luar biasa nyatanya tak hanya merambat di kalangan anak muda dan orang dewasa saja, namun juga menyentuh kehidupan anak-anak dibawah umur. Anak-anak sekarang sudah banyak yang memiliki gadget sendiri. Bahkan saat ini banyak orang tua yang membebaskan anak bermain gadgetnya.hiks
Kecanduan gadget sendiri nih telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai gangguan kesehatan mental loh. Tahu sendiri kalo orang sudah terganggu kesehatan mentalnya, bisa lupa diri dan kelakuannya tak terkendali. Karena kecanduan gadget Akhir Februari lalu, siswa SMP kelas 1 di Subang meninggal diduga penyebabnya karena kecanduan game. Tak hanya itu, jumlah pasien anak yang kecanduan gawai di RS Jiwa Cisarua Bandung Barat meningkat. (detik.com, 21-3-2021), sedih ya..
Menjadi anak usia remaja pada zaman millenial ini memang tak mudah. Karakter yang selalu ingin tahu, tak sabaran, dan kreatif. Agaknya membuat para orang tua kewalahan. Teknologi membuat anak-anak selalu ingin dipuaskan dengan cepat. "Kepingin apa, harus dapat sekarang," akibatnya, anak menjadi gampang bosan dan ngambek. Karena pada faktanya, zaman sekarang sudah banyak sekali Anak-anak yg biasanya bermain diluar rumah, akhirnya kini mereka menghabiskan waktunya untuk bermain gadget dirumah. Ini juga sebenarnya salah satu dampak pandemi saat ini sih, semakin lama semakin terlihat keparahannya. Karena itu, kita harus mengenali tanda-tanda bahwa kecanduan gadget, agar dapat segera diatasi dan tak berefek buruk baik psikis maupun fisik.
Nah, kebanyakan orang yang kecanduan gadget biasanya, menggunakan gadget pada waktu luang, terlihat gelisah bila tidak sedang menggunakan gadget, tidak tertarik aktivitas lain selain main gadget, enggan berpergian keluar rumah, dan menggunakan gadget secara sembunyi-sembunyi.
Sebenarnya perkembangan teknologi sebagai hasil dari berkembangnya ilmu sains bisa berpengaruh positif dan juga negatif, setuju? Nah, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya, maka jika kita tidak dibekali dengan ilmu terlebih ilmu agama dalam membentengi diri dari hal-hal yang buruk tentu akan berdampak yang tidak baik khususnya bagi remaja yang masih butuh bimbingan.
Setidaknya ada tiga hal yang bisa jadi “kunci” agar kita terhindar dari gadget addict. Pertama, pastikan aktifitas kamu di sosial media hanya yang mendatangkan pahala. Misalmya menyebarkan dan mengajak pada kebaikan, salah satu caranya tentu menghapus aplikasi yang membuat kecanduan.
Kedua, jadikan sosial media sebagai wasilah untuk menambah ilmu yang bermanfaat. Tak lupa memberi batasan waktu menggunakan gadget. Ganti gadget dengan buku-buku/mainan yang mengasah otak.
Ketiga, banyak bersosialisasi dengan orang/teman terdekat. Berinteraksilah dengan sesama. Kebayang dong seandainya kita lebih sering “hidup” di dunia maya dibanding di dunia nyata, akhirnya kita akan kesulitan saat membutuhkan pertolongan dari seseorang. Karena ketika kita kembali ke fitrah bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa hidup sendiri di dunia ini. Nah, Tentu yang paling penting bagi kita adalah cerdas menggunakan gadget, gunakan hanya jika perlu.