Oleh : Ummu Tsalitsha
Tradisi mudik atau pulang kampung senantiasa rutin dilakukan masyarakat muslim di Indonesia menjelang hari raya, terutama hari raya idul fitri. Kaum muslim berbondong-bondong pulang ke kampung halaman setelah sekian lama mencari nafkah di ibukota.
Yah, dengan niat bersilaturahim dengan sanak saudara, melepas penat dan rindu menjadikan tradisi mudik sesuatu hal yg sangat istimewa dan tak pernah terlewatkan.
Hanya saja, sudah dua tahun ini tradisi mudik yang biasa dilakukan oleh kaum Muslim terpaksa tidak dilakukan dan terhalang pulang kampung karena pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik/ pulang kampung dengan alasan menekan penyebaran virus COVID-19 ini. Walaupun ada saja masyarakat yg nekad mudik di tengah pelarangan ini.
Sementara dilain pihak, sebanyak 171 orang WNA China begitu mudah mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta. Alih -alih menekan penyebaran virus dengan melarang warganya mudik, tapi orang asing yang boleh jadi membawa virus dibiarkan dengan mudah masuk ke negeri kita.
Ya, memang virus COVID-19 ini masih menjadi monster yg menakutkan bagi kita semua. Dengan data jumlah pasien terpapar positif yg grafiknya selalu meningkat, menjadikan kita harus senantiasa waspada.
Walaupun idul fitri tahun ini, sebagian masyarakat muslim Indonesia harus kembali kecewa tidak bisa mudik ke kampung halaman.
Semoga tali silaturahim tetap bisa terjaga dan terjalin dengan berkomunikasi via WA, telepon ataupun video call. Salah satu hikmah bersilaturahmi yaitu in sya Allah, Allah akan panjangkan usia kita.
Semoga walaupun tidak bertemu secara langsung, niat baik menjalin silaturahmi akan dicatat sebagai amal salih dan berharap kita mendapat pahala dan rida dari-Nya.
Semoga Allah segera angkat virus ini dan pandemi segera berakhir sehingga kita bisa beraktivitas normal seperti sebelumnya. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.