Oleh : Yaurinda
Negeri ini tanah kelahiran 65 tahun merdeka dialah Indonesia Raya. Tanah nan elok kaya raya orang bilang negeri ini adalah surga dunia. Semua ada di Indonesia mulai alam yang indah, rempah, batu mulia, minyak, manusia yang ramah semua ada. Merdeka!! pertengahan Agustus semua bergembira. Merdeka katanya, namun apakah itu benar? Menurut saya itu hanya ilusi, mimpi dan sejenisnya.
Masalah negeri ini kian membahana mulai hutang yang melambung tinggi, bunga yang harus dibayar tinggi, kemiskinan, pergaulan bebas, prostitusi, hingga kasus korupsi. Baru kemarin pak menteri bilang gak apalah korupsi setidaknya negeri ada kemajuan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md meminta masyarakat tak sepenuhnya kecewa kepada pemerintahan yang dinilai koruptif dan oligarki. Sebab, kata dia, ada kemajuan dari waktu ke waktu yang terus dilakukan pemerintah (TEMPO.CO, 15 Maret 2021).
Lawong korupsi kok ga apa-apa? Masyarakat kecewa malah dilarang, lama-lama negeri ini kaya Islam dikit-dikit larangan tapi beda hasil. Bedanya Islam memberi rahmat. Kembali ke masalah awal harusnya masyarakat gak hanya kecewa dengan perlakuan mereka karena ketidak adilan semakin merajalela. Padahal demokrasi selalu menjunjung tinggi kebebasan tapi kecewa saja tidak boleh padahal korupsi sangat merugikan.
Ini sangat berbeda dengan sistem Islam jika diterapkan. Karena pemimpin hanya sebagai pelayan umat yang mana hukum ada di tangan syara. Pemerintah akan menekan tindak korupsi atau bahkan menghilangkan bagaimana caranya? Yaitu dengan mewujudkan kemakmuran seluruh masyarakatnya dengan menyediakan kebutuhan pokok seperti sarana kesehatan dan pendidikan murah bahkan gratis lapangan kerja mudah.
Tidak hanya itu pemerintah akan melakukan perekrutan pegawai pemerintah dengan teliti. Jika terjadi tindak korupsi akan diberikan sanksi yang tegas seperti membayar denda atau potong tangan karena itu termasuk mencuri. Sanksi yang tegas juga kehidupan masyarakat yang relatif stabil akan membuat masyarakat atau pegawai menghindari korupsi itu. Waallahualam bissowab.