Oleh: Krisdianti Nurayu Wulandari
Takbir kemenangan telah berkumandang. Sebuah tanda bagi umat Islam untuk merayakan hari kemenangannya dengan penuh kebahagiaan. Berharap dari usainya Ramadhan ini, kita menjadi alumni-alumni Ramadhan yang terbaik.
Tidak hanya melakukan banyak amal kebaikan di bulan Ramadhan, akan tetapi juga di bulan-bulan selanjutnya. Menjadi pribadi yang bertaqwa, sama seperti yang Allah firmankan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah: 183. Karena sejatinya esensi dari puasa wajib Ramadhan ini adalah meraih derajat taqwa.
Mungkin derajat taqwa bisa kita raih secara individu, akan tetapi kita juga harus memperhatikan apakah masyarakat kita secara keseluruhan juga bisa meraih derajat taqwa? Masyarakat adalah sekumpulan individu yang disana terikat dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama.
Untuk membangun masyarakat yang Islami tentunya pemikiran, perasaan, serta peraturannya sesuai dengan syara'.
Adapun taqwa itu sendiri adalah menjalankan seluruh perintah Allah dan meninggalkan apa-apa saja yang telah Allah larang kepada kita.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwasanya masyarakat yang bertaqwa adalah masyarakat yang dalam setiap aktivitasnya sesuai dengan hukum syara' baik dalam hubungannya dengan Tuhannya, hubungannya dengan dirinya sendiri, dan hubungannya dengan sesama. Karena dari ketiga hubungan ini Allah telah mengaturnya secara detail. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi dari keimanannya dia diharuskan untuk menaati seluruh peraturan yang telah Allah tetapkan.
Akan tetapi, saat ini di tengah masyarakat diterapkan sebuah sistem yang bukan berasal dari Allah SWT, melainkan sistem yang diterapkan adalah sistem buatan manusia yang justru banyak memunculkan perselisihan serta pertentangan diantara mereka.
Sistem ini adalah Kapitalisme yang berasaskan Sekularisme, yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Agama yang sejatinya merupakan solusi fundamental bagi kehidupan manusia justru tidak diberi ruang untuk mengatur hajat hidup banyak orang di sistem Kapitalisme ini.
Nah, sudah selayaknya di tengah masyarakat itu untuk menerapkan sistem yang langsung berasal dari Allah SWT, yaitu sistem Islam. Dan sistem ini tidak akan bisa diterapkan kecuali di bawah naungan Daulah Islam, Khilafah.
Oleh karena itu, ketaqwaan secara kolektif dapat kita dapati apabila Khilafah iti telah tegak. Umat secara keseluruhan akan menerapkan hukum-hukum Islam secara totalitas dan juga akan meraih rahmatan lil 'aalamiin.
Kita adalah Khairu Ummah, sebaik-baiknya umat. Kita tidak ingin terus belarut-larut dalam penderitaan yang kita rasakan. Sebagaimana saudara-saudara kita di Palestina yang terus berjuang untuk melindungi Al-Aqsa dari serangan Israel La'natullah.
Dengan penegakan Khilafah Islamiyah ini kita bisa berjuang untuk membebaskan Al-Aqsa. Dan darinya kita akan bisa merasakan buah dari ketaqwaan secara kolektif setelah kita berpuasa satu bulan lamanya. Oleh karena itu, dengan kesungguhan dalam menegakkan hukum-hukumNya ini semoga semakin mendekatkan kita untuk segera meraih ketaqwaan secara kolektif. Aamiin Aamiin yaa Rabbal 'Aalamiin...
Wallaahu A'lam bi al-Shawaab
Tags
Opini