Ramadhan, Bulan Penuh Kesabaran




Oleh: Erna Ummu Azizah

Alhamdulillah kita dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh berkah dan ampunan ini. Maka bersyukurlah, karena di luar sana banyak saudara kita yang berharap bertemu Ramadhan, namun ajal keburu memanggil.

Bulan Ramadhan, dimana pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Setan pun dibelenggu. Inilah kesempatan emas untuk sebanyak dan sebaik-baik beramal sholih. Karena tidak hanya pahalanya yang dilipat gandakan, namun banyak hikmah yang bisa dipetik. Diantaranya melatih diri untuk bersabar.

Sabar itu ada 3, yaitu sabar untuk selalu taat di jalan Allah, sabar untuk menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi musibah atau ujian. Di bulan Ramadhan ini, kaum muslim dilatih untuk bersabar dalam 3 hal tersebut sekaligus.

Ketika menjalankan ibadah wajib maupun sunah di bulan Ramadhan, banyak godaan yang menghampiri. Namun ketika istiqomah dalam ketaatan, menjalankan semua amalan yang diperintahkan Allah, disitulah kesabaran hadir.

Semisal, seorang ibu yang sedang berpuasa Ramadhan, di sisi lain ia berkewajiban menjadi ibu yang harus mendidik anak-anaknya, melayani suaminya juga mengerjakan pekerjaan rumah tangganya seperti mencuci, memasak, dan sebagainya. Terlebih ketika kewajiban mendidik itu tidak hanya kepada anak, tapi juga kepada umat. Maka, betapa kesabaran penuh yang harus ia hadirkan, yaitu sabar dalam ketaatan di jalan Allah.

Disaat yang sama, ia pun harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa dan pahala puasa. Lelah dengan berbagai amanah, apalagi dalam kondisi berpuasa tentu kesabaran pun diuji.

Terbayang bagaimana ia harus membagi waktu agar semua amanah bisa dilaksanakan dengan sebaiknya. Belum lagi ketika dihadapkan dengan masalah anak, apalagi di masa pandemi seperti saat ini, aktivitas serba daring, termasuk sekolah.

Ibu harus mendampingi anak-anaknya sekolah online. Ditambah kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini carut marut, mau tak mau para ibu terkena imbasnya. Harga sembako yang mahal, biaya listrik, air, biaya sekolah dan lain sebagainya.

Otak para ibu diperas, memikirkan bagaimana agar semuanya bisa teratasi. Sungguh berat hidup tanpa diterapkan syariat. Terkadang tidak hanya keringat yang menetes, bahkan air mata pun ikut mengalir.

Ketika lelah telah memuncak, kadang muncul keinginan melampiaskan amarah, disitulah diuji sabar yang ketiga, yaitu sabar dalam menghadapi ujian. Teringat sebuah hadits, "Sesungguhnya surga itu dikelilingi hal-hal yang disukai nafsu, sedangkan neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci nafsu." (HR. Muslim)

Ya, sabar itu sangat dibenci nafsu. Maka ketika kita bisa melakukannya maka janji Allah pahala tanpa batas, bahkan Allah akan mencintainya dan surga pun disiapkan untuknya, yaitu untuk orang-orang yang bersabar. Ramadhan ini betul-betul bulan penuh kesabaran, dan ladangnya telah Allah hamparkan.

Maka, jangan jauh-jauh dengan Allah. Teruslah mendekat dengan memperbanyak dzikir dan istighfar, apalagi di bulan Ramadhan ini, dimana doa-doa akan diijabah oleh Allah. Perbanyaklah munajat kepadaNya, memohon kekuatan dan kesabaran. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

Karena sungguh Dialah Allah, Sang Penguasa langit dan bumi. Andai jiwa dan raga tak berdaya, maka Dialah yang akan menguatkannnya. Bismillah.. niatkan semua aktivitas karena Allah. Bersemangatlah dan jangan pernah putus asa. Bayangkan Allah tersenyum melihat perjuangan dan pengorbanan hambaNya.

Wahai diri, berlelah-lelahlah di jalan Allah. Gunakan seluruh potensimu untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Beribadahlah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. InsyaAllah di surga kamu akan paling banyak beristirahat dan berbahagia untuk selama-lamanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak