Membela Palestina Tidak Boleh Dilakukan dengan Setengah-Setengah



Oleh Cahaya Septi
Penulis dan Aktivis Dakwah

Palestina kembali diguncang dengan kekerasaan, penyiksaan, dll. Duka makin menyesakkan dada saat dunia kembali terdiam. Para pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) kembali bungkam. Para penguasa negara adidaya, seperti AS, kembali menunjukkan sikap bermuka dua. Sama dengan tuannya, AS dan Barat, para penguasa muslim khususnya para penguasa Arab, kembali menjadi pecundang, hanya pandai mengecam.

Sudah ratusan korban wafat akibat keganasan kaum Zionis. Ratusan lainnya terluka. Padahal juga jelas, di mata Allah Swt., jangankan ratusan jiwa, pembunuhan satu orang saja tanpa hak sama dengan membunuh seluruh manusia. Tidak hanya orang dewasa yang dibunuh, anak-anak pun turut dibunuh. Bahkan jika yang terbunuh adalah seorang muslim, maka itu jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan kehancuran dunia ini.

Penjajahan sekaligus pendudukan Palestina oleh Zionis Yahudi sudah berlangsung lebih dari 70 tahun jika dihitung sejak tahun 1948. Hingga kini, tragedi demi tragedi yang dialami kaum muslim Palestina terus terjadi, derita Palestina terus berulang. Ribuan bahkan ratusan ribu korban terus berjatuhan. Hal itu berlangsung sejak awal pendudukan hingga sekarang, tanpa ada yang benar-benar serius berusaha memberikan pertolongan.

Tanah Palestina sesungguhnya merupakan tanah wakaf milik kaum muslim. Bukan hanya milik bangsa. Sejak Khilafah Utsmaniyah runtuh tahun 1924, akhirnya bumi Palestina jatuh ke tangan Zionis Yahudi, sang agresor dan penjajah. Zionis Yahudi berhasil mendirikan entitas negaranya pada tahun 1948 dengan menduduki 77% tanah Palestina dan setelah mengusir 2/3 (dua pertiga) rakyat Palestina dari tanah mereka. Yang tersisa tinggal 156 ribu jiwa (17%) dari total warga entitas Israel saat didirikan. Itu pun mereka seperti warga asing di tanah mereka sendiri. Di bawah pendudukan dan kekejaman Zionis Yahudi sang penjajah, penderitaan adalah hal yang sudah sangat ‘akrab’ dengan bangsa Palestina.

Selain itu, Masjid al-Aqsha adalah tempat suci ketiga bagi umat Islam dan satu dari tiga masjid yang direkomendasikan Nabi saw. untuk dikunjungi. Beliau bersabda:

Tidaklah kalian mengadakan perjalanan dengan sengaja kecuali ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid al-Aqsha." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Jika ada kemauan politik dari para penguasa Arab dan muslim, sebetulnya jihad untuk mengusir kaum Zionis Yahudi bukan perkara yang sulit dilakukan. Tragedi Palestina hanyalah pengulangan belaka dari ratusan bahkan ribuan tragedi yang menimpa umat Islam di seluruh dunia.

Dengan seabreg penderitaan umat di berbagai belahan dunia saat ini, jelas umat makin membutuhkan khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Sebabnya jelas, sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan dilindungi oleh dirinya". (HR Muslim)

Al-Qalqasyandi dalam kitabnya, Ma’atsir al-Inâfah, menjelaskan salah satu sebab penaklukan kota itu pada tanggal 17 Ramadan 223 H. Diceritakan bahwa penguasa Amuriyah, salah seorang raja Romawi, telah menawan wanita mulia keturunan Fathimah ra. Wanita itu dinistakan hingga berteriak dan menjerit meminta pertolongan.

Menurut Ibn Khalikan dalam Wafyah al-A’yan, juga Ibn al-Atsir dalam Al-Kâmil fî at-Târîkh, saat berita penawanan wanita mulia itu sampai ke telinga Khalifah Al-Mu’tashim Billah, saat itu sang Khalifah sedang berada di atas tempat tidurnya. Ia segera bangkit seraya berkata, “Aku segera memenuhi panggilanmu!”

Alhasil, sekali lagi, umat memang butuh Khilafah, juga seorang khalifah seperti Al-Mu’tashim Billah. Semoga saja umat Islam di seluruh dunia segera memiliki kembali khilafah, juga pemimpin pemberani yang mengayomi seperti Khalifah Al-Mu’tashim Billah yang akan menaklukkan Amerika, Eropa, Rusia dan Cina; menyatukan berbagai negeri Islam; menjaga kehormatan kaum muslim dan menolong kaum tertindas.

Maka dari itu, sebagai umat muslim yang sudah mengetahui peristiwa ini sebaiknya kita membantu mereka dengan bersungguh-sungguh menyerukan dakwah dan syari'ah sehingga Islam segera tegak di muka bumi.

Wallahu a'lam bi ash-shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak