Oleh Sri Husna Dewi
(Aktivis Muslimah )
Hari raya Idulfitri adalah hari kemenangan bagi kaum muslimin setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Hari itu adalah hari yang di tunggu tunggu setiap kaum muslimin dibelahan dunia manapun. Menyambut dengan perasaan penuh suka cita dan gembira. Sembari merayakannya dengan berbagai macam festival menara, lampu colok, tidak ketinggalan juga baju, rumah dan kendaraan baru hingga kueh-mueh telah disiapkan, karena begitulah sangking bahagianya akan datangnya 1 Syawal.
Kebahagiaan Semu
Namun sangat disayangkan, semua kebahagiaan itu tidak dapat dirasakan oleh semua kaum muslimin di dunia. Masih banyak saudara yang tidak mendapatkan nasib baik di hari kemenangan.
Lihat saja bagaimana nasib yang dialami oleh saudara seiman kita di Uighur, di Xinjiang, Palestina dan negeri negeri yang minoritas muslim disana.
Diketahui bahwa Palestina saat kita ini sedang dalam keadaan yang begitu memilukan atas kebrutalan zionis Israel laknatullah, mereka hidup dengan penuh ketakutan dan kewaspadaan, bahkan korban nyawa sudah tidak dapat di hitung lagi jumlahnya. Jangankan ingin merayakan hari raya untuk sekedar tidur saja mereka merasa kesulitan.
Begitu juga muslim di Uighur dan Xinjiang atas kebrutalan pemerintah ditempat mereka hidup.
Di lansir dari Reuters, ( 16/5/2021)
Serangan udara Israel di Jalur Gaza menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza. Ada 42 orang tewas, termasuk 10 anak-anak.
Korban tewas di Gaza melonjak menjadi 192, termasuk 58 anak-anak. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, di tengah serangan udara dan artileri Israel yang intensif sejak pertempuran meletus Senin lalu.
Nasib Serupa di Negeri-negeri Muslim
Tidak jauh berbeda dengan nasib warga Palestina. Sebuah sudut kota Hotan, Xinjiang, Cina, kini berisi tumpukan puing-puing bangunan. Sudut itu, dulu adalah lokasi Masjid Heyitkah yang kemudian dirobohkan dan jadi puing di tempatnya pernah berdiri.
Sebenarnya semua ini bukanlah kali pertama terjadi dan di alami oleh kaum muslimin di Palestina dan negeri minoritas lainnya, hal itu sudah terjadi berulang kali bahkan di hari-hari biasa.
Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya pelindung dan perisai bagi kaum muslimin yang sudah kehilangan power, sehingga begitu sangat mudah bagi musuh-musuh Islam untuk membantai dan menghancurkan kaum muslimin apalagi di negeri yang minoritas muslim disana.
Bungkamnya negeri-negeri mayoritas muslim terhadap saudaranya seiman dan seakidah Islam, membuat para musuh semakin brutalnya tindakannya. Menindas dan mencuri tanah yang bukan miliknya.
Kapitalis sekuler telah berhasil memporak porandakan negeri-negeri kaum muslimin dengan berbagai propaganda dan semacamnya, hingga iaum muslimin tidak lagi memiliki kekuatan untuk menghadapi para zionis dan mush musuh Islam lainnya.
Untuk itu maka sudah saatnya kaum Muslimin memiliki junnah atau perisai yang mampu melindungi kaum Muslimin. Semua itu hanya bisa terjadi bila kaum Muslimin bersatu dibawah panji Islam yaitu dalam bingkai negara Islam. Islam akan melindungi jiwa harta dan kehormatan kaum muslimin.
Wallahu a'lam
Wallahu a'lam