Israel Didukung Adidaya, Palestina Dibela Setengah Hati




Oleh: Widdiya Permata Sari*


Pada tahun 2014 Israel melakukan serangan secara brutal ke palestina dan sekarang ini serangan yang sama yang dilancarkan Israel ke Palestina secara brutal melalui udara dan darat, bahkan mungkin lebih brutal lagi karena banyak korban palestina yang berjatuhan

Serangan udara Israel di Jalur Gaza menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza. Ada 42 orang tewas, termasuk 10 anak-anak.
Dilansir dari Reuters, serangan itu dilakukan pada Minggu (16/5/2021). Militer Israel mengatakan korban sipil tidak disengaja.

Pesawat jet Israel menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh militan Hamas, yang runtuh, menobohkan rumah-rumah. Hamas menyebut "pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya."( news.detik.com ,17/05/2021)

Serangan brutal yang telah dilakukan Israel telah memancing perhatian seluruh umat di dunia. Sehingga seluruh negara termasuk Arab Saudi mengadakan pertemuan dan membahas bersama OKI. OKI (organisasi kerja sama Islam) adalah suatu badan organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Pertemuan luar biasa secara virtual oleh Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tingkat menteri luar negeri (menlu) dilaksanakan pada Ahad (16/5).

Pertemuan pada 4 syawal 1442 H ini diketuai oleh Arab Saudi yang mengumpulkan negara-negara Islam dan lainnya dalam mengecam agresi Israel terhadap Palestina. 

Pertemuan ini menghasilkan resolusi yang diadopsi oleh sesi biasa dan luar biasa KTT Islam dan Dewan Menlu. Secara historis, OKI melihat tanggung jawab, moral dan hukum umat Islam terhadap perjuangan Palestina dan Al Quds.(republika.co.id, 16/05/2021)

Alih-alih mereka mendukung pembebasan Palestina seratus persen, namun nyatanya hanya mimpi disiang bolong mereka hanya mendukung setengah hati dalam pembebasan Palestina.

Oleh karena itu satu-satunya cara mengusir penjajah yaitu menyerang negeri-negeri muslim adalah menyerang balik mereka dan mengusirnya dari tanah kaum muslimin.

Dalam menyelamatkan negeri Palestina dari penjajah Israel, sejatinya tidak cukup dengan hanya diadakannya pertemuan OKI tanpa ada tindakan sama sekali.

Maka solusi atas persoalan ini adalah menghilangkan entitas Israel dari Bumi Palestina. Bukan dengan diplomasi atau narasi, tapi dengan pengiriman militer. Militer gabungan negara-negara muslim anggota OKI sudah lebih dari cukup untuk membuat Israel bertekuk lutut.

Namun, solusi ini tak pernah diambil oleh negara-negara OKI maupun PBB. Setiap tahun, narasi basa-basi selalu diputar ulang setiap kali Israel melancarkan serangan.

Karena problem krisis Palestina bukan hanya bisa diselesaikan dengan menghapus eksistensi entitas Israel zionis dari tanah kharajiyah Palestina , namun membutuhkan kesatuan kekuatan politik dan militer negeri islam. Karena ketika seseorang menyerang menggunakan senjata maka harus dibalas lagi dengan menggunakan senjata, dan ketika menggunakan  bom maka harus diserang  lagi dengan menggunakan bom, sementara yang memiliki semua itu hanya seorang militer bukan warga sipil biasa.

Perang memang tidak mudah sebab perang akan selalu menimbulkan korban dan kerugian, termasuk ancaman keamanan jika musuh menyerang balik, akan tetapi hal ini adalah hal yang niscaya dalam peperangan.

Sejarah teleh menunjukan bagaimana Khalifah ketika mengirim balatentaranya untuk memerangi Romawi. Beliau telah menyiapkan segala hal dalam mengahadapi serangan musuh jika sekiranya ada serangan balik.

Hanya sistem Khilafah-lah yang benar-benar mampu akan membebebaskan Palestina serta negeri-negeri muslim lain yang dijajah Amerika  Serikat dan sekutunya.

Sejarah telah membuktikan, Palestina ditaklukan oleh Umar bin al-khaththab ra, kepala Negara Daulah Islamiyah ketika pasukan Salib menduduki Palestina, melalui panglima perang pasukan Khilafah Shalahuddin al-Ayyubi berhasil menyatukan umat Islam untuk membebaskan Palestina. Dengan demikian semangat jihad melawan penjajah harus terus dilakukan demi tercapainya persatuan umat dibawah naungan Khilafah Islamiyah.

Wallahu a'lam bish-shawab

*(Komunitas Muslimah Perindu Syurga)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak