Oleh Sayyid Ibadurrahman
(Komunitas Remaja Kuy Hijrah)
Assalamu'alaikum sobat hijrah, pernah nggak kalian merasa hidupnya itu-itu terus? merasa nggak produktif dan jalan ditempat. Rasanya hidup kayak permainan gasing yang hanya berputar-putar di tempat. Bangun pagi, mandi, sarapan, sekolah daring, istirahat sebentar sambil rebahan baca status atau story Instagram teman-teman, nonton anime, youtube atau main game seharian.
Saat lapar ya beli makanan atau kulineran, saat bosen dirumah ya sepedaan keliling perumahan, main bola, berolahraga dan lain-lain. Hampir setiap hari rutinitas itu-itu saja. Kalo capek ya tidur.
Begitulah rata-rata kehidupan generasi saat ini, santuy cuy, hidup itu untuk dinikmati saja, masa muda cuma lewat sekali seumur hidup. Padahal setiap amal perbuatan mereka bakal dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Hal tersebut wajar karena generasi milenial saat ini sedang diserang oleh budaya hedonisme dan liberalisme. Hedonisme adalah pandangan hidup yang fokus mengejar kesenangan hidup sedangkan liberalisme adalah pemahaman yang menjunjung tinggi kebebasan, makanya sob jangan kaget kalo kehidupan generasi zaman sekarang sangat bebas, nggak punya arah dan aturan pokoknya "semau gue asalkan happy."
Mereka rata-rata nggak punya arah atau tujuan. Untuk menentukan jurusan sekolah aja bingung. Di tanya cita-cita mau jadi apa jawabannya gak tau. Lah, gak jelas cita-citanya otomatis gak jelas juga besok mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa? Bagi mereka yang penting bisa hidup enak setiap hari, apa-apa yang menjadi keinginan bisa dipenuhi orang tua, berasa seperti anak Sultan. Karena tidak punya rencana-rencana yang perlu dibuat, maka nggak ada juga yang harus dievaluasi agar hidup lebih baik kedepannya.
Tujuan Penciptaan Manusia
Sebagai generasi muda kita perlu memahami tujuan hidup penciptaan manusia sob, agar hidup kita gak garing seperti rutinitas hari-hari. Kita harus tahu bahwa tujuan Allah Swt menciptakan kita di muka bumi ini hanya satu yakni untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana yang Allah sampaikan di dalam Al-Quran surat Azd-Dzariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
Beribadah itu mengambil seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya semata-mata demi mendapatkan rida-Nya. Seluruh perintah dan larangan Allah adalah risalah yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad saw. yakni risalah Islam. Artinya tujuan kita hidup adalah untuk melaksanakan semua syariat Islam sob.
Seperti Apa Hidup Untuk Islam?
Hidup untuk Islam itu artinya berusaha dengan sekuat tenaga menjadikan Islam menyatu di dalam diri kita, mengalir di dalam aliran darah kita dan akan nampak dalam perwujudan amal kita. Misalnya Islam memerintahkan kita menjauhi perbuatan zina, maka kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga pandangan, menjaga pergaulan sosial, senantiasa menutup aurat saat keluar rumah dan tidak melakukan aktifitas yang biasa disebut pacaran. Bukannya tidak laku ya sob, semua dilakukan demi melaksanakan perintah Allah Swt. Istikamah ya sob, karena laki-laki saleh hanya untuk perempuan salehah, aamiin.
Namun tanpa peran negara yang mengkondisikan teraihnya takwa, maka kita akan sulit menjaga pandangan di saat aurat bertebaran dimana-mana, sulit menjaga pergaulan di saat pergaulan bebas bak buih dilautan. So, tidak hanya aktifitas perubahan dalam diri sendiri yang ingin sesuai dengan syariat Islam tetapi juga harus ada aktifitas perubahan masyarakat supaya sesuai dengan syariat Islam. Sebab kita-kita ini adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.
Sama halnya ketika turun perintah untuk masuk Islam secara keseluruhan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya;
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah ikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."
Ketika kita hidup untuk Islam, maka kita akan berupaya untuk menjadi pribadi yang masuk Islam secara keseluruhan dan tidak mungkin Islam keseluruhan itu terjadi kecuali dengan tegaknya institusi pelaksana yakni sebuah negara atau yang dikenal dengan khilafah islamiyah.
Sobat hijrah, jika kita memahami bahwa hakikat hidup kita adalah untuk beribadah kepada-Nya, maka kita akan berusaha dengan segenap jiwa dan raga untuk mengembalikan khilafah islamiyah ke pangkuan kaum Muslimin. Menjadi perisai dan penjaga umat ini. Bersatu tanpa sekat bangsa, RAS atau suku. Itulah bisya rah atau kabar gembira sekaligus misi besar generasi kita sob. Ada pahala luar biasa yang Allah Swt sediakan untuk kita. Sebab dunia ini hanya sebentar aja dan sesungguhnya dunia adalah pentas laga. Allah Swt menguji siapa diantara hamba-Nya yang paling baik amalnya.
Lantas, kalau bukan untuk Islam lalu untuk apa kita hidup di dunia? Mengejar harta yang akan binasa? Masa muda yang akan tua? Jabatan yang akan sirna? Dunia ini fana sob, segala yang ada di dunia ini akan musnah. Namun banyak dari kita melupakan bahwa tempat pulang yang abadi itu adalah surga atau neraka dan tiket untuk ke sana ya pasti amal ibadah selama hidup di dunia. Jangan sampai kita menjadi orang yang tersesat sedang Al-Quran sebagai panduan hidup ada di genggaman kita.
Wallahu a'lam