Oleh Sari Isna
Alhamdulillaah, selangkah lagi insyaAllah kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan, satu-satunya bulan yang kita diperintahkan untuk bersuka cita menyambutnya dan mengucapkan, “Marhaban yaa Ramadhan”. Marilah kita memulai Ramadhan kali ini bukan sekedar euforia tetapi karena semata-mata kita menunggu-nunggu kehadiran tamu istimewa yakni bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya penuh dengan keistimewaan dan keutamaan dengan penuh keimanan yang terhujam di dada kita.
Seperti tahun lalu, Ramadhan tahun ini, umat Islam harus melaluinya di tengah pandemi Covid 19. Tahun lalu, sebagian besar umat Islam tidak bisa salat tarawih berjamaah di masjid, tidak bisa tadarus bersama di masjid yang biasanya rutin kita lakukan setelah salat tarawih atau setelah salat subuh, I’tikaf juga tidak diperbolehkan. Dan sampai hari ini pun pandemi masih belum berakhir. Meski tidak seketat tahun lalu, tetapi setiap kegiatan kita harus dibatasi oleh protokol kesehatan demi keamanan bersama. Inilah Ramadhan yang tak kan terlupa di tahun kedua setelah corona ada.
Meski di tengah masa pandemi yang masih melanda, namun tak menyurutkan semangat kita untuk mempersiapkan datangnya bulan yang mulia. Kenapa kita harus bersuka cita menyambut kedatangannya? Karena keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah di bulan ini sungguh luar biasa. Ramadhan adalah bulan meraih takwa, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 183 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Puasa itu salah satu sebab terbesar menuju ketaqwaan. Karena orang yang berpuasa dengan iman maka ia akan mampu menahan lapar dan dahaga, ia akan mampu melawan nafsu dan syahwatnya, maka dengan sedirinya ia telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga setelahnya, derajad ketakwaan bisa diraihnya.
Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Qur’an. Hal ini sudah dijelaskan pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 185 yang artinya:“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil”
Ramadhan adalah bulan pengampunan dosa. “Siapa saja yang berpuasa pada Bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR al-Bukhari dan Muslim). Artinya apa? Jika kita berpuasa atas dasar keyakinan kita bahwa puasa kita adalah perintah Allah yang wajib kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah dan mengharapkan pahala-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu.
Ramadhan bulan pembebasan dari neraka. Di bulan mulia ini kita berkesempatan besar untuk memohon pembebasan diri dari api neraka. Mengapa perlu? Karena sedikitpun kita tak akan pernah mampu menanggung beban siksa api neraka meski sedikit.
“Bagi Allah banyak orang-orang yang dimerdekakan dari neraka. Hal itu terjadi setiap malam.” (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah)
Ramadhan adalah bulan kedermawanan. Karena Rasulullah Saw. adalah panutan kita, sudah semestinya kita meneladani apa yang beliau lakukan.“Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan…” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Di bulan ini, Nabi kita lebih dermawan lagi dari biasanya. Selayaknya, kita pun demikian. Apalagi saat Ramadhan, andai kita memberi seteguk air untuk membatalkan puasa seseorang maka kitapun akan mendapatkan pahala (tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut). Maka sangat baik andai kita berbagi ifthaar (makanan berbuka) bukan hanya kepada para dhuafa melainkan juga kepada orang-orang shalih karena kita mengincar pahala puasanya yang insyaAllah pasti berkualitas.
Andai Allah sedang menguji kita dengan kekurangan harta, maka kita bisa bersedekah dengan senyuman dan berbagi doa untuk saudara-saudara kita tercinta.
Ramadhan bulan dimana setan terbelenggu,“Jika Ramadhan telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Jika pintu neraka ditutup, bukan berarti kita hanya santuy karena para setan tidak bisa berkeliaran. Hadist ini justru menuntut upaya aktif kita sebagai seorang muslim. Makna pintu surga dibuka adalah hendaknya kita memasuki pintu taubat, syukur, ridho, ikhlas dengan kewajiban kita. Sedangkan pintu neraka ditutup adalah upaya kita untuk menutup pintu maksiat atau syahwat. Dan setan-setan dibelenggu adalah lebih pada usaha kita untuk memenjarakan prilaku-prilaku setan pada diri kita.
Masih tentang keutamaan Ramadhan. Ramadhan adalah bulan dilipatgandakan pahala. Di bulan ini perintah wajib dilipatgandakan pahalanya hingga 70 kali, perintah sunnah Allah berikan pahala seperti perintah wajib di bulan biasa.
Bulan Ramadhan bulan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadr. Lailatul qadr muncul hanya di bulan ini, malam luar biasa yang lebih baik dari seribu bulan. Setiap amal shalih yang kita lakukan Allah lipat gandakan. Dan tanda orang yang mendapat lailatul qadr akan membuatnya lebih takut dan lebih taat kepada Allah SWT.
MasyaAllah, demikian istimewa dan pentingnya Ramadhan, tentu tidak selayaknya Ramadhan kita sia-siakan. Agar tak sia-sia, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut kedatangannya. Bagaimana tips-tips jitu menyambut Ramadhan di tengah pandemi yang masih melanda?
Tips 1. Komitmen hijrah lillah so gak boleh lelah
Tiap kali menjelang Ramadhan kadangkala yang terbersit di hati kita hanya keseruan saat bukber, berburu takjil gratis, jam kantor dipersingkat, banyak diskonan di mana-mana, sebentar lagi dapat THR, dan sebagainya. Seharusnya kita meluruskan niat untuk membuat komitmen. Baiknya kita memiikirkan bagaimana caranya untuk menjaga ibadah kita sebaik-baiknya, supaya nanti kita dapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Yang perlu kita ingat, berhasilnya sebuah harapan dan cita-cita sangat tergantung komitmen dan niat. Maka hal yang pertama harus ditancapkan adalah mengokohkan komitmen dan meluruskan niat untuk mendapatkan kebaikan di bulan mulia ini.
Tips 2. Belajar terus, belajar lagi dan lagi => belajar Islam => agar Islam lahir batin tidak di KTP saja
Aktivitas di bulan Ramadhan adalah aktivitas yang istimewa, karenanya alangkah baiknya jika sebelum Ramadhan tiba, kita mempelajari kembali hukum-hukum seputar puasa dan berbagai amalan yang disyariatkan di bulan mulia ini. Agar apa? Agar kita memahami betul status hukum semua perkara yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah Swt., Dia berikan pemahaman tentang urusan agamanya.” (HR Bukhari-Muslim).
Tips 3. Memantaskan diri menjadi wanita shaliha ==> aura shaliha memancar ke keluarga
Belajar terus, dan terus belajar dengan pemahaman Islam, maka dengan sendirinya aura shalihah akan memancar, Allah akan senantiasa membimbing setiap tingkah laku kita, dan nantinya akan membawa pengaruh positif kepada orang-orang di sekitar kita dan keluarga kita.
Tips 4. List target ibadah
Menyusun list target-target apa yang bisa kita capai selama Ramadhan ini. Semisal tadarus dan tadabbur al Qur’an, mempelajari buku-buku ke-Islaman, mengikuti atau bahkan merancang training ke-Islaman, menyantuni fakir-miskin, amar ma’ruf nahi munkar dan lain-lain. Program bersama keluarga juga lebih berpeluang untuk dilakukan karena semua berada di rumah.
Tadarrus Alquran, kultum bergantian selepas salat subuh berjamaah, belajar bahasa Arab dan baca kitab atau kajian rutin bersama
Tetapi bagaimana jika kita tidak bisa memenuhinya? Maka dari itu kita membuat targetnya yang sekiranya kita mampu melaksanakannya. Tapi pastikan target itu lebih baik dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.
5. Memperbanyak doa
Hal penting lainnya yang harus kita persiapkan adalah memperbanyak berdoa kepada Allah semoga Allah berkenan memberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran serta keberkahan bagi kita dalam menjalankan semua amal kebaikan di bulan mulia ini dan juga di bulan-bulan selanjutnya. Meski di tengah pandemi tidak akan menyurutkan semangat kita untuk beribadah di bulan yang istimewa.
Tags
Opini
Mantab Tantan... Smg kita bs mjd lebih baik lagi dan lagi...
BalasHapus