Teknologi dalam Islam



Oleh: Ayu Susanti, S.Pd

Zaman sudah berubah, semakin canggih. Apalagi saat ini industri semakin berkembang. Tentu banyak negara termasuk Indonesia bermimpi untuk bisa menguasai teknologi yang canggih dan bisa menjadi negara maju. Tentu hal ini tidak bisa dicapai dengan mudah. Perlu kerja keras dan sistem yang mendukung kemajuan bangsa termasuk kemajuan teknologi. 

Sama halnya dengan negeri zamrud khatulistiwa ini yang memiliki mimpi untuk membangun “Silicon Valley”. 
Indonesia dikabarkan hendak membangun mega proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Bukit Algoritma di Cikidang dan Cibadak Sukabumi, Jawa Barat. 

Beberapa wacana lokasi sempat diungkap dalam pembangunan Silicon Valley ala RI itu. Sederet perencanaan pembangunan Silicon Valley sempat diumbar sejumlah pejabat di Indonesia di berbagai kota. Namun hingga kini belum diketahui kejelasan kelanjutan wilayah-wilayah yang digadang-gadang sebagai Silicon Valley ala Indonesia itu. (https://www.cnnindonesia.com/, 13/04/2021). 

Teknologi tidak berdiri sendiri. Tapi ditopang oleh sistem hidup yang bisa fokus mengembangkannya. Dukungan pemerintah dan pasokan dana tentu sangat diperlukan demi kemajuan teknologi ini. Terlebih dari itu harus ada tujuan dikembangkannya teknologi di suatu bangsa. Apakah akan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia ataukah sebaliknya?

Dalam sistem buatan manusia, pengaturan teknologi ini tak jauh dari keuntungan materi belaka. Dimana sistem kapitalisme-sekulerisme yang menyandarkan segala sesuatunya dengan materi saat mengembangkan teknologi dilihat apakah menguntungkan seseorang/pihak tertentu ataukah tidak? Tak berpikir apakah dengan teknologi yang ada bisa lebih memajukan masyarakat dan penuh kemaslahatan ataukah tidak. 

Berbeda halnya dengan Islam. Islam adalah aturan sempurna yang memiliki berbagai macam aturan dalam menyelesaikan semua urusan manusia. Termasuk dalam pengembangan teknologi. Untuk memajukan bangsa dengan teknologinya tidak hanya dilihat dari satu aspek saja. Namun harus dipikirkan dengan matang bagaimana sistem pendidikan yang dibangun oleh suatu negeri untuk menguasai ilmu pengetahuan sampai dipikirkan juga tujuan mengembangkan teknologi itu untuk apa. 

Islam sebagai aturan yang Allah turunkan memiliki keistimewaan dan saat diterapkan dalam suatu kehidupan akan melahirkan sebuah kemaslahatan bagi manusia. Islam bukan hanya sebuah agama yang mengatur ibadah ritual belaka namun bisa memanusiakan manusia dan aturannya pun sesuai fitrah manusia. 

Islam mengatur semua urusan manusia termasuk dalam bernegara. Paradigma negara dalam Islam adalah memelihara akal, jiwa, agama, nasab, harta, kemuliaan, keamanan dan negara. Oleh karena itu politik pendidikan dan industri akan disinergikan untuk mewujudkan hal yang demikian. 

Salah satunya adalah dengan strategi membangun kemampuan negara dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni dengan pembangunan 3 (tiga) sub sistem yang mendukung kemampuan negara dalam menguasai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya.

i. Membangun sistem pendidikan yang visioner sejak dari level dasar, menengah sampai pendidikan tinggi dimana falsafah dan tradisi keilmuannya bersumber hanya dari Aqidah Islam, sehingga lahir generasi berkualitas yang bermental pemimpin dan berintegritas Mukmin, dengan berbagai keahlian dan bidang kepakaran.

ii. Membangun sistem penelitian dan pengembangan (litbang) yaitu kemampuan riset/penelitian yang terintegrasi baik dari lembaga penelitian negara, departemen-departemen dan dari perguruan tinggi; semua dikendalikan, didorong dan dibiayai penuh oleh negara.

iii. Membangun sistem industri strategis yang dimiliki dan dikelola mandiri oleh negara serta berbasis pada kebutuhan militer mutakhir dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Di mana kemandirian industri meliputi kemampuan untuk menguasai, mengendalikan dan menjamin keamanan pasokan aspek-aspek penting industri, yaitu : bahan baku, teknologi, tenaga ahli, rancang bangun, finansial, kemampuan untuk membentuk mata rantai industri yang lengkap, serta kebijakan. (Fika Komara, muslimahnews.com)

Tentu dari strategi di atas ada perincian yang mendalam agar terbentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan pada akidah Islam. 

Sehingga akan lahir ilmuwan-ilmuwan hebat yang tidak hanya menguasai ilmu dunia saja namun bertakwa kepada Allah. Tidak hanya lahir industri dan teknologi yang canggih saja namun tujuannya semata-mata untuk meningkatkan ibadah kepada Allah dan berusaha menjadi muslim yang bertakwa dihadapan Allah. 
Wallahu’alam bi-showab. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak