Oleh Ratna Nurmawati
(Muslimah Peduli Umat)
Sudah lazim terjadi setiap Ramadhan Palestina diserang oleh Israel dengan keji tidak manusiawi. Menurut berita kantor Palestina, selama dua hari berturut - turut, Polisi Israel melarang warga Palestina berbuka puasa di Masjid Al aqsa, Yerusalem.
WAFA news Agency melaporkan, menurut saksi mata, polisi Israel juga menyerang warga Palestina sepulang dari salat tarawih di masjid. Mereka mengatakan bahwa polisi menolak untuk mengizinkan makanan masuk kedalam kompleks suci bertembok (yang menampung Masjid Al aqsa dan Kubah Batu) bagi jamaah yang menjalankan puasa Ramadhan untuk berbuka puasa saat matahari terbenam. Lapor WAFA dikutip 16 April 2021.
Ratusan orang yang selesai salat tarawih diserang oleh polisi saat mereka sampai di Gerbang Damaskus, salah satu gerbang utama ke Kota Tua Yerusalem. Polisi menyerang orang - orang Palestina dan melarang mereka duduk di tangga di luar Gerbang Damaskus.
Polisi juga melarang azan malam di masjid Al aqsa untuk malam kedua berturut - turut. Polisi Israel bahkan menembakkan granat kejut kepada warga Palestina dan menahan lima orang warga.
Tak berhenti sampai disitu, Media Palestina melaporkan pada Jumat 16 April 2021 pagi, bahwa tentara Israel melancarkan serangan artiteri dan udara di jalur Gaza. Kantor berita Palestina, Shahab, melaporkan, unit artiteri tentara pendudukan di Yerusalaem telah menargetkan area di timur, Jahr al-Dik.
Tentara Israel juga menyerang "wilayah timur" di timur kota Gaza. Melarang menggunakan masjid Al aqsa dan mengebom jalur Gaza untuk memancing serangan balik dari Hamas.
Dengan demikian, Yang dilakukan tentara Israel menunjukan, jauhnya keamanan hidup oleh penduduk Palestina. Kekhusukkan warga Palestina di bulan Ramadhan benar - benar terganggu atas kejadian tersebut.
Masjid Al aqsa dan Palestina tidak akan bisa dibebaskan kecuali dengan kekuatan yang ada pada tentara umat islam. Namun sejak runtuhnya daulah islam pada 1924 Masehi, umat islam tidak memiliki kekuatan yang satu. Sehingga posisi umat islam yang kuat dan disegani tidak bisa di wujudkan.
Sementara negeri - negeri kaum muslimin, tak memberi solusi atas serangan. Begitu juga pendudukan yang dilakukan tentara Israel laknatullah, kecuali dalam bentuk kecaman. Mereka justru meminta bantuan masyarakat Internasional terutama komite Quartet, PBB dan UNESCO agar menjaga Al quds dan masjid Al aqsa.
Sugguh apa yang dilakukan penguasa negeri - negeri muslim tersebut sejatinya adalah bentuk berlepas diri mereka dari kewajiban menyelamatkan negeri Palestina. Umat harus menyadari bahwa isu Palestina bukan sekedar isu Gaza, akan tetapi ini adalah isu kaum muslimin.
Karena itu, permasalahan ini harus dipandang dari perspektif islam. Umat wajib bekerja sama untuk menyangkal seruan para penguasa kaum muslim yang berusaha membingkai isu itu sebagai isu Arab, kemudian isu Palestuna dan sekarang menjadi isu Gaza.
Allah SWT berfirman dalam quran surah Al isra ayat 1 yang artinya: "Maha suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya".
Selain itu, Palestina adalah sesuatu yang dekat dengan hati kaum mukmin di seluruh dunia yang rindu melihat wilayah itu dibebaskan dari pemerintahan Tiran Israel.
Dan hal itu bisa terwujud ketika umat bersatu dalam negara yang menerapkan syariat islam secara kafah. Sehingga kaum muslimin akan memerintahkan tentaranya untuk memerangi mereka yang telah menghilangkan jutaan nyawa di Tanah Palestina.
Seperti firman Allah dalam surah At Taubah ayat 14 yang artinya : "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin".
Allah juga berfirman dalam surah AlBaqarah yang artinya : "Usirlah mereka dari tempat mereka mengusir kalian".
Berdasarkan ayat diatas, Israel harus diperangi dan diusir dari Tanah Palestina. Palestina dan penduduknya membutuhkan pasukan dari umat dan segera bergerak demi membebaskan Palestina dengan jihad. Demi menghentikan pembantaian orang - orang yahudi di Tanah suci Palestina dan demi melenyapkan entitas yahudi.
Hal itu tentu saja hanya bisa dilakukan oleh khalifah yang memposisikan diri sebagai junnah (perisai). Dimana umat berperang dan berlindung dibelakangnya. Karena mewujudkan kekuatan islam berlandaskan akidah dan syariah islam adalah solusi tuntas Palestina.
Khilafah inilah yang akan membebaskan negeri itu dan memberikan kemenangan kepada rakyatnya. Hanya dengan itu negara kafir Imperialis akan takut dan tidak akan lancang menginjak tanah kaum muslim, membunuh dan mendzolimi umat islam.
Dengan perjuangan yang sungguh - sungguh untuk mewujudkannya. Ialah diantaranya memahami agama ini melalui mengkaji islam secara kafah dan mendakwahkannya. Dengan izin Allah akan memperluas hati orang - orang baik dari umat Muhammad SAW. Memulihkan martabat dan kehormatan dan membebaskan Al aqsa untuk memenuhi janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasul-Nya.
Tags
Opini