Oleh: Luthfia ‘Indana Zulfa*
Proyek pembangunan bukit algoritma di Sukabumi disebut-sebut akan menjadi ‘Silicon Valley’ seperti yang ada di San Francisco, California, Amerika Serikat. Yaitu kawasan pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis Industri 4.0. kawasan ini juga diharapkan mampu meningkatkan infrastruktur dalam negri secara berkelanjutan.
Pembangunan ini diklaim tidak menggunakan dana APBN. Dilansir dari CNN Indonesia (11/4) Politisi PDI Perjuangan serta pendiri gerakan inovator 4.0 Budiman Sujatmiko memastikan pembangunan bukit algoritma tak menggunakan dana sepeserpun dari APBN. Ia menjelaskan, rencana proyek senilai 1 milyar euro atau setara hamper sama RP 18 triliun berasal dari Investor baik dalam maupun luar negeri.
Seperti yang diketahui, proyek pembangunan berbasis investasi yang paling banyak diuntungkan adalah pemilik modal. Dan sangat disayangkan kesiapan independensi dalam pembangunan yang diopinikan menjadi terdepan dalam teknologi dan digital ini justru dikebiri oleh pemilik modal. Alih-alih rakyat bisa merasakan keuntungan dari proyek itu, justru yang didapat adalah kemudhorotan.
Hal seperti ini takkan terjadi apabila diatur oleh institusi Islam. Berbagai riset dan teknologi dikembangkan untuk kemaslahatan umat. Untuk itu diperlukan peran Negara untuk melaksanakan hukum Islam tersebut secara menyeluruh. Dalam Islam riset dan teknologi seperti ini merupakan tanggung jawab Negara. Maka dari itu, Negara akan berusaha semksimal mungkin untuk memenuhinya. Untuk pendanaan maka diambil dari baitul maal, sehingga tidak mengundang investor yang hanya akan menikmati keuntungannya sendiri.
Dalam sistem Islam, suasana yang menyelimuti ialah keimanan serta semangat untuk melakukan inovasi baru dalam pengembangan sains dan teknologi demi kemaslahatan rakyat. Para peneliti akan terdorong melakukan riset dan pengembangan teknologi demi meraih kemuliaan dari Allah dan memberi manfaat bagi rakyat. Dengan begitu akan terbentuk kemajuan teknologi dan ketaatan yang tinggi di tengah-tengah umat.
* Mahasiswa IAIN Tulungagung
Tags
Opini