Oleh : Suci Hardiana Idrus
Ramadhan adalah bulan perjuangan. Tatkala bulan suci ini tiba, seluruh umat Muslim dengan bahagia menyambutnya sebagai tamu yang agung. Tamu yang hanya sekali datang dalam setahun, namun kedatangannya begitu membawa banyak dampak perubahan bagi yang melaluinya dengan ilmu dan kesabaran.
Ramadhan dikatakan bulan perjuangan, sebab di dalamnya terdapat sesuatu yang harus diperangi, yakni hawa nafsu. Di bulan ramadhan, kita banyak melihat perjuangan demi perjuangan yang dilakukan oleh seorang Muslim tatkala ia berpuasa. Berjuang menahan lapar dan dahaga, berjuang menahan amarah, berjuang menjaga hati agar senantiasa terhindar dari noda-noda maksiat yang akan mengurangi pahala puasa yang ia jalankan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dapat dikatakan, setiap detiknya dari bulan ramadhan adalah perjuangan untuk menuju satu kemenangan. Tidak lain adalah mendapatkan ampunan dan surga yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda,
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman dan mencari keridhaan Allah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
(HR al-Bukhari dan Muslim).
Tahukah kita, bahwa di bulan ramadhan, terdapat peristiwa yang tak kalah mengagumkan yang bisa kita ambil hikmahnya dari sebuah perjuangan. Dimana perjuangan bukan sekedar melawan hawa nafsu yang ada pada diri kita sendiri. Akan tetapi, sebuah perjuangan yang mampu menghidupkan cahaya-cahaya Islam hingga sampai ke penjuru bumi dan mengangkat kemuliaan Islam melalui tangan para kekasih-kekasih pilihan Allah.
Tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 H terjadi peristiwa besar, yakni Perang Badar al-Kubra. Pada Perang Badar tersebut, Rasulullah saw. berserta para sahabatnya yang berjumlah 315 orang berperang melawan pasukan dari kaum kafir Quraiysi yang jumlahnya lebih dari 3 kali pasukan Rasulullah saw, yakni berjumlah sekitar 1.000-an orang. Perang Badar tersebut dimenangkan oleh kaum Muslim atas pertolongan dari Allah SWT (QS Ali Imran [3]: 133).
Pada tahun ke-5 H, terjadi peristiwa Perang Khandaq atau yang juga dikenal dengan Perang Ahzab. Dalam peperangan ini Rasulullah saw. dan para sahabatnya membangun pertahanan dengan menggali parit (khandaq). Perang ini melibatkan 3.000-an kaum Muslim melawan pasukan gabungan (ahzab) yang terdiri dari Bangsa Quraisy, Yahudi dan suku Ghathafan yang berjumlah 10.000-an orang.
Perang Khandaq ini terjadi pada bulan Syawal. Namun yang menarik, persiapan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya, yakni dengan menggali parit, terjadi pada bulan Ramadhan. Bayangkan, saat itu musim dingin dan makanan kurang hingga membuat kelaparan.
Kemenangan umat Islam dalam Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan. Pada bulan ini pula terjadi peristiwa Fath Makkah (Pembebasan Kota Makkah) oleh kaum Muslim, yakni tanggal 20 Ramadhan 8 H.
Di bulan Ramadhan tahun ke-9 Hijriyah, perjuangan dan keikhlasan kaum Muslim mulai teruji dalam Perang Tabuk. Saat itu, perjalanan menempuh wilayah Tabuk sangatlah berat. Dalam kondisi berpuasa, medan yang berat harus dilalui oleh kaum Muslimin dengan teriknya matahari yang begitu menyengat. Hingga di antara kaum muslim ada yang merasa berat hati memenuhi seruan Rasulullah saw untuk berjihad. Maka disinilah seleksi itu terjadi. Antara pejuang dan pecundang.
Dari sini kita belajar bahwa seorang yang bermental pejuang akan terus berjuang betapapun beratnya sebuah rintangan. Dan seorang yang bermental pecundang, ialah orang yang lari berbalik mundur sebelum perang dimulai, atau ia yang berputus asa di tengah-tengah medan perjuangan karena merasa dirinya akan menjumpai kegagalan. Sungguh, masih banyak peristiwa heroik yang terjadi di bulan ramadhan.
Beruntunglah orang-orang yang semasa hidupnya dapat bertemu dengan bulan yang mulia ini. Bulan yang memberi kesempatan untuk bertaubat, bulan yang memberi banyak hidayah, bulan yang dapat menutup pintu neraka dan membuka pintu surga dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang dapat istiqamah menjalankan kebaikan-kebaikan selama ramadhannya di luar bulan ramadhan, maka itu adalah karunia yang luar biasa besar dari Allah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: "Ketika Ramadan datang, semua pintu surga dibuka, pintu neraka semua ditutup, dan setan dibelenggu di dalamnya,"
(HR. Bukhari Muslim).
Wallahu a'lam bishawwab..