Oleh : Yuni Nisawati
Mengutip sebuah hasil penelitian feminis muslimah Dr. Musdah Mulia menyebut Indonesia sebagai negara demokratis, tetapi intolerant. Sehingga demokrasi yang sudah dicapai lebih bermakna. Musdan menawarkan 3 langkah, yaitu pendidikan, reformasi kebijakan, dan reintrepretasi ajaran keagamaan. (www.voaindonesia.com/01/04/2020)
Ketua Centra Initiative dan peneliti Imparsial Al Arad menyarankan kepada kepolisian RI untuk memperketat sistem pencegahan dan pemgawasan di seluruh kantor polisi. Pemgetatan ini setelah terjadi penyerangan di Markas Besar Kepolisian RI. Selain memperketat pengamanan di seluruh kantor polisi, Al Araf mengatakan upaya mengungkap nasus untuk membongkar sel-sel teroris yang ada di Indonesia jugs menjadi suatu hal yang penting. Al Araf menyarankan agar Pemerintah dan DPR segera melakukan pembahasan peraturan perundang-undangan tentang peredaran senjata Ali dan bahan peledak. (https://m.republika.co.id/01/04/2021)
Aksi terorisme kembali muncul dengan perempuan muda yang meningggalkan wasiat agar keluarganya meninggalkan riba. Terorisme selalu dikaitkan dengan Islam, padahal begitu banyak kejadian yang sama atau lebih dari ini yang dilakukan oleh umat agama lain, namun tidak pernah disebut teroris. Ini pemikiran yang dibentuk oleh Sistem Kapitalis untuk membuat stigma negatif Islam di masyarakat.
Islam selalu dijadikan sasaran. Dengan stigma negatif yang mereka berikan kepada Islam membuat masyarakat semakin memandang sinis kepada umat Islam yang taat. Selain itu, pemerintah juga semakin semena-mena terhadap islam, dengan membenarkan aksi penggledahan dan penangkapan tanpa alasan yang jelas. Semakin banyak fitnah-fitnah diluncurkan kepada Islam untuk mojokkan Islam.
Dengan kejadian ini, menjarikan kesempatan mereka untuk menyebarkan paham feminisme kepada masyarakat dengan cara memojokkan Islam dan membuat masyarakat khawatir dan resah kepada umat Islam yang taat. Begitu busuknya Sistem Kapitalisme untuk menjatuhkan Islam. Banyak skenario yang dibuat untuk membentuk opini publik untuk menjatuhkan Islam.
Kesadaran dan pemikiran yang kritis dari masyarakat sangat diperlukan, agar masyarakat tidak mudah begitu saja percaya dengan stigma negatif yang sengaja dibentuk untuk menyerang islam. Dan saat ini hanya Sistem Islam yang kita butuhkan.
Sistem yang membawa keadilan untuk seluruh umat. Kita harus mempelajarinya lebih dalam, dan lebih memahami syari'at agar tidak mudah terbawa oleh stigma negatif yang sengaja dibuat.
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."
(QS. Ali-Imran : 19)