Oleh: Minah, S.Pd.I
PejuangPena.com - Pemuda merupakan penerus bangsa yang mampu mengubah wajah peradaban. Usia mereka yang kuat dan produktif, dan mampu menjadi agen perubahan. Pemuda mempunyai peran srategis untuk kemajuan bangsa. Kontribusi pemuda sangat diharapkan sehingga pemuda harus melek dengan politik Islam. Namun, politik yang dimaksud bukan politik dalam sistem demokrasi, melainkan politik Islam yang mempunyai makna sesungguhnya.
Politik Islam yang dimaksud bukan politik dalam artian untuk meraih kekuasaan, akan tetapi politik yang mempunyai makna mengurusi urusan umat sesuai dengan aturan Islam.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, sebanyak 64,7 persen anak muda menilai partai politik atau politisi di Indonesia tidak terlalu baik dalam mewakili aspirasi masyarakat. Sebanyak 25,7 persen anak muda yang menilai para politisi sudah cukup baik mendengarkan aspirasi. (Merdeka.com/21-03-2021)
Walaupun pemuda Islam mengenal dan melek politik Islam supaya benar-benar mendapat gambaran dan harapan perubahan hakiki. Wajib bagi pemuda Islam paham politik Islam agar dapat menghadapi tantangan kekinian yang bisa membelokkan mereka dari perubahan hakiki.
Fakta yang ada, banyak pemuda berdiam diri terhadap kondisi negeri, kalau pun ada yang peduli, mereka hanya mengambil politik yang praktis dalam sistem demokrasi sehingga tidak mampu mewujudkan perubahan hakiki.
Karena itu, kita butuh perubahan hakiki dengan mengambil sistem Islam dalam menyelesaikan segala persoalan negeri ini. Pemuda harus melek dengan politik Islam, melakukan aktifitas mengurus urusan umat dengan Islam. Berupaya untuk melanjutkan kehidupan Islam. Hanya mengambil aturan Islam sebagai standar perbuatan manusia. Menerapkan syariat Islam secara kaffah. Dengan begitu perubahan hakiki bisa terwujud.
Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman:
”Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah:50)
Wallahua'lam