Oleh: Rindoe Arrayah
Tanpa terasa, sebentar lagi kita akan menyambut datangnya tamu istimewa yang hadir hanya setahun sekali selama kurun waktu satu bulan lamanya, yaitu bulam Ramadhan. Banyak keistimewaan yang akan ditemukan saat menjalani hari demi hari dalam bulan suci ini.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1442 H/2021. Satu di antaranya adalah dengan mengirimkan ucapan menyambut Ramadhan 2021 kepada keluarga, sahabat dan orang tersayang. Di era teknologi canggih saat ini, menjadikan ucapan selamat menyambut Ramadhan ini bisa melalui berbagai status di media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp (Tribunnews.com, 10/4/2021).
Bulan Ramadhan menjadi bulan suci yang begitu istimewa bagi umat Muslim. Pada bulan ini, seluruh umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya sebelum memasuki hari raya Idul Fitri. Selain itu, Ramadhan juga memiliki keistimewaan khusus yang tidak dimiliki bulan-bulan lainnya. Berikut 10 keutamaan bulan Ramadhan yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya.
1. Bulan yang Penuh Keberkahan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad “Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah”. Berkah juga berarti ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. Maka berkah di bulan Ramadhan juga berarti banyaknya kebaikan yang bertambah dan meningkat.
Kita juga bisa melihat bagaimana bulan Ramadhan memberi banyak berkah pada sekitar, mulai dari para pedagang kecil yang rezekinya bertambah hingga para karyawan yang mendapatkan bonus THR di bulan Ramadhan. Selain berkah dalam bentuk rezeki, meningkatnya semangat ibadah kita di bulan ini juga termasuk berkah Ramadhan.
2. Bulan Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka
Pada bulan Ramadhan, Allah SWT membuka lebar pintu-pintu surga bagi mereka yang hendak memasukinya dan menutup pintu-pintu neraka. Hal ini diriwayatkan melalui sebuah hadits dari Bukhori “Apabila datang bulan Ramadan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu.”
Abu Hurairah juga meriwayatkan hadits serupa, “Diceritakan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda: ‘Apabila datang awal malam hari di bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun ditutup.”
3. Bulan Mustajab Dikabulkannya Doa
Bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang utama untuk meminta dan berdoa pada Allah SWT. Doa-doa yang dipanjatkan pada bulan Ramadhan akan lebih mustajab atau mudah dikabulkan. Seperti sabda Rasulullah SAW, “ Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. at Tirmidzi).
Syaikh an Nawawi juga mengatakan dalam kitab al Majmu Syarhu al Muhadzab bahwa doa merupakan sunnah bagi orang yang berpuasa. Orang yang tengah dalam keadaan berpuasa dianjurkan berdoa demi keperluan akhirat dan dunianya serta pada perkara yang ia sukai.
4. Bulan Dilipat Gandakannya Pahala
Pada bulan Ramadhan, seluruh perbuatan dan amal baik yang dilakukan juga akan dilipatgandakan pahalanya. Amalan ini juga tidak terbatas pada ibadah puasa saja, melainkan segala amal baik yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya “Pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Riwayat lain Ibnu Rajab Rahimahullah berkata “Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak guru-gurunya yang berkata, ‘Apabila telah tiba bulan Ramadhan maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain”.
5. Pembebasan dari Siksa Neraka
Keutamaan lainnya dari bulan Ramadhan adalah dibebaskannya siksaan neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan, yaitu pada waktu berbuka puasa. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya “Pada setiap (waktu) berbuka, ada orang-orang yang dibebaskan Allah (dari siksa neraka)” (HR, Ahmad).
Rasulullah SAW juga membagi bulan Ramadhan dalam tiga bagian, dan bagian ketiga adalah itqun minan nar atau pembebasan dari api neraka yang terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Makna itqun minan naar adalah satu capaian seorang hamba yang telah melalui proses merengkuh rahmat Allah SWT pada 10 hari pertama dan menggapai ampunan selama 10 hari kedua.
6. Bulan Pengampunan Dosa
Bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Di bulan ini, amal ibadah yang dilakukan akan menjadi penghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya “Sholat lima waktu, antara shalat Jum’at ke Shalat Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara keduanya, jika dijauhi dosa-dosa besar” (HR. Muslim).
Selain menghapus dosa di tahun tersebut, amal ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan juga mampu menghapus dosa dari tahun-tahun yang lalu. Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Pahala Ibadah Puasa yang Berlipat
Ibadah puasa atau shaum menjadi ibadah utama yang diwajibkan untuk semua muslim di bulan Ramadhan. Ibadah puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan juga akan dilipat gandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat dibandingkan ibadah puasa yang dilakukan pada bulan-bulan lainnya. Selain puasa di bulan Ramadhan, dianjurkan juga meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal.
Dalam sebuah hadits, Imam Ahmad meriwayatkan, Nabi SAW bersabda:“ Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu, berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawal), hal itu sama nilainya dengan puasa sepurna satu tahun.” (HR. Ahmad)
8. Hadirnya Malam Seribu Bulan
Malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang hanya terjadi satu tahun sekali, yaitu pada bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam penuh kemuliaan dan keberkahan. Lailatul Qadar disebut malam seribu bulan karena ibadah yang dilakukan malam ini akan dihitung lebih dari nilai ibadah selama seribu bulan atau 80 tahun.
Malam Lailatul Qadar akan jatuh di antara sepuluh hari malam ganjil terakhir di bulan Ramadhan. Kemuliaan surat ini juga tertulis dalam firman Allah SWT di Surat Al Qadar ayat 1-3 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qodar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”
9. Bulan Diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang istimewa karena di bulan ini Al-quran yang menjadi kitab suci umat Islam diturunkan. Peristiwa turunnya Al-quran ini terjadi pada malam ke 17 Ramadhan atau yang dikenal dengan peristiwa Nuzulul Quran. Pada malam itu, ayat Al-quran yang pertama turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.
Keistimewaan peritstiwa Nuzulul Quran juga tertulis dalam firman Allah SWT di Surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah”
10. Bulan yang Melatih Sabar dan Taqwa Serta Menghapus Penyakit Hati
Ibadah puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan juga menjadi ibadah untuk melatih sabar dan meningkatkan ketaqwaan. Dengan menahan lapar dan hawa nafsu selama menjalani puasa Ramadhan maka akan meningkatkan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Selain melatih sabar dan taqwa, puasa di bulan Ramadhan juga akan menjauhkan kita dari penyakit hati seperti iri dan dengki. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu seua bertaqwa.”
Tentunya, kita tidak ingin suasana Islami hanya berlangsung saat bulan Ramadhan saja. Setiap saat setiap waktu, nuansa keislaman senantiasa dirindukan. Namun, dalam sistem kehidupan saat ini yang menerapkan Kapitalisme-Sekularisme telah menjauhkan atmosfer Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Agar terwujud suasana keislaman di setiap harinya, kita butuh suatu institusi yang bisa menerapkan syari’at-Nya secara menyeluruh dalam aspek kehidupan, yaitu Khilafah Islamiyah. Sebuah sistem kehidupan paripurna serta sempurna dalam menyelesaiakan berbagai permasalahan kehidupan. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk bisa menegakkan kembali kekhilafahan. Mari bersama, kita rapatkan barisan demi mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamiin.
Wallahu a’lam bishshowab.