Oleh Nazwa Hasna Humaira
Pelajar dan Aktivis Dakwah
Tak terasa bulan penuh berkah yang dinantikan setiap satu tahun sekali telah tiba di tengah kita. Kebahagiaan dan kegembiraan seorang muslim dalam menyambut bulan Ramadan ini begitu kita rasakan. Rasulullah saw. bersabda saat menjelang Ramadan:
"Sungguh telah datang bulan Ramadan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar). Siapa saja yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)." (HR Ahmad dan an-Nasa’i)
Begitu mulia dan berkahnya bulan Ramadan ini. Kita pun melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menjalani aktivitas sehari-hari di bulan Ramadan. Sudah tentunya agar diri kita senantiasa untuk dekat dengan Allah Swt. Terdapat 9 keutamaan bulan Ramadan yang perlu kita ketahui:
Pertama, Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diwajibkan puasa agar manusia meraih takwa. Allah Swt. berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (TQS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
Kedua, bulan turunnya Al-Qur'an. Allah Swt. berfirman:
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an." (TQS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Ketiga, bulan pengampunan dosa. Nabi saw. bersabda:
"Siapa saja yang berpuasa pada Bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR al-Bukhari dan Muslim)
Keempat, bulan pembebasan dari neraka. Nabi saw. bersabda:
"Bagi Allah banyak orang-orang yang dimerdekakan dari Neraka. Hal itu terjadi setiap malam." (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah).
Kelima, bulan kedermawanan. Dalam sebuah hadist dikatakan:
"Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan." (HR al-Bukhari dan Muslim)
Keenam, dibukakannya pintu-pintu surga dan dibelenggunya setan-setan.
Ketujuh, bulan pengabulan do'a.
Kedelapan, bulan dilipat gandakan pahala. Rasulullah saw. bersabda:
"Umrah pada bulan Ramadhan setara dengan satu kali haji" (HR Ibn Majah dan at-Tirmidzi).
Kesembilan, di dalamnya terdapat Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
Itulah keutamaan-keutamaan dari bulan Ramadan yang selalu dinanti dan dirindukan. Jangan sampai kita menyia-nyiakan bulan yang suci ini, karena hanya ada dalam 1 tahun sekali dan belum tentu kita akan bertemu Ramadan berikutnya.
Persiapkanlah diri kita dengan baik, agar kita tak termasuk golongan yang merugi. Setidaknya, untuk dapat mempersiapkan diri kita dengan baik terdapat 4 hal yang perlu kita lakukan. Pertama, bertobat dan mensucikan diri. Sebab, ramadan merupakan bulan yang suci. Maka, kita perlu bertaubat dan mensucikan diri dari segala perbuatan yang pernah kita buat.
Kedua, bersyukur kepada Allah Swt. Sebab, kita masih diberikan umur olehnya. Ketiga, meningkatkan kapasitas ilmu. Bukan hanya ilmu dunia saja melainkan ilmu akhirat pun perlu untuk kita pelajari sebagai petunjuk hidup di dunia agar selalu berada di jalan yang Allah ridhai. Bulan Ramadan dikenal dengan bulannya Al-Qur'an. Sebab, aktivitas yang senantiasa dianjurkan saat bulan ramadhan berkaitan dengan Al-Qur'an.
Akan tetapi, umat muslim belum mampu untuk mengamalkan isinya di tengah-tengah masyarakat. Sebab, negeri kita menggunakan sistem sekuler, dimana agama dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila umat muslim melaksanakan kewajibannya (dakwah), pasti pandangan orang-orang terhadapnya negatif. Sebab, pikiran mereka telah dimasuki oleh pikiran-pikiran sesat negeri kapitalis/sekuler. Pada akhirnya, mereka pun menjauhi kitab Al-Qur'an dalam aktivitasnya, dengan disebutnya sebagai intoleran, radikal, terorisme, dan lain-lain. Mereka belum tersadarkan bahwasanya tindakan yang mereka lakukan merupakan tindakan yang tercela dan mengakibatkan dosa besar. Nabi saw. bersabda:
"Shalat lima waktu, shalat Jumat hingga shalat Jumat berikutnya, dan Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya dapat menghapus dosa-dosa yang terjadi di antara keduanya selama dosa-dosa besar ditinggalkan." (HR Muslim dan Ahmad)
Menjelaskan bahwa hadist tersebut mengatakan ketika seorang muslim meninggalkan dosa-dosa besar, maka ia akan diampuni kesalahannya. Sedangkan, ketika seorang muslim melaksanakan dosa-dosa besar, maka ia tak akan diampuni atas kesalahannya. Akan tetapi, di negeri ini masyarakat menjadi lumrah melakukan dosa besar. Sebab, sistem yang dipakai negeri ini bukanlah sistem Islam. Rasulullah saw. juga bersabda:
"Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan yang melenceng dari kebenaran dan malah mengamalkannya, Allah tidak membutuhkan puasanya." (HR al-Bukhari)
Dalam hadis di atas bermakna bahwa ketika kita masih berkeyakinan atau mengamalkan yang melenceng dari kebenaran, maka Allah tak akan menerima puasanya. Jadi, saat kita masih mengamalkan sistem sekuler, kapitalisme, demokrasi, dan derivasinya, maka semua puasa yang kita lakukan hanya menjadi sia-sia saja.
Oleh sebab itu, jadilah umat muslim yang cerdas dengan meninggalkan sistem kufur tersebut dan bangga menjalankan sistem Islam secara kaffah dalah kehidupan. Agar hidup kita di dunia tidak sia-sia, begitupun saat di akhirat kelak. Semoga di bulan yang Fitri ini kita mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya serta taufik dan hidayah-Nya.
Wallahu a'lam bi ash-Shawwab
Tags
Opini