Melonjaknya Harga Pangan Menjelang Ramadan




Oleh: Ummu Rahmi

Dari tahun ke tahun harga pangan terus melonjak apalagi menjelang ramadan. Sejumlah harga bahan pokok menjelang ramadan merangkak naik seiring dengan permintaan yang tinggi di pasar. Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, hari hari saat ini ritmenya memang merangkak naik dengan persentase yang berbeda untuk setiap bahan pokok yang dijual. Di mulai dari harga daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng dan beras kenaikan harganya sangat mencolok, kenaikan ini karena suplai dan demand. Merujuk pada situs resmi Informasi Pangan Jakarta, beberapa komoditas memang terpantau merah alias mengalami kenaikan tiap  harinya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pada saat meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Kramat Jati, Rabu (7/4/2021). Bahwa harga barang kebutuhan pokok akan stabil, cukup, bahkan cenderung akan menurun untuk ramadan dan idul fitri tahun ini. Dan ramadan tahun ini mudah-mudahan kita dapat beribadah dengan lebih tenang dan lebih baik.

Namun, melihat kondisinya saat ini sungguh mustahil masyarakat kelas bawah akan merasakan tenang beribadah di saat harga kebutuhan pokok terus melonjak. Dibutuhkan peran Negara untuk menyediakan pasokan memadai dan menghilangkan semua penghambat pasar secara adil. Akan tetapi,  kiranya semua itu belum dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat kelas bawah. Padahal, pertanian dan ketahanan pangan adalah perkara serius yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh negara. Jika pertanian tak diurus dengan baik, mustahil ketahanan pangan dapat diraih. Ini semua terjadi karena sistem Demokrasi Kapitalis yang diterapkan oleh negara ini.

Demokrasi Kapitalisme telah membuktikan dirinya tidak mampu menangani berbagai permasalahan manusia, kehidupan dan alam semesta sudah waktunya untuk dikembalikan pada pengaturan yang bersumber dari Allah SWT, yang tak lain adalah aturan Islam. Sistem aturan Islam mengurusi hajat hidup publik adalah kewajiban penguasa yang harus ditunaikan semaksimal mungkin. Setiap kelalaiannya akan berimplikasi dosa.

Sabda Rasulullah SAW, " Setiap kalian adalah pemimpin, yang bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang penguasa yang memimpin manusia (rakyat) adalah pemimpin, dan dia bertanggung jawab terhadap mereka." (HR. Al' Bukhari)

Teringat sebuah kisah yang sangat masyhur pada masa kekhilafahan Umar Bin Khattab ra. Dimana pada saat itu madinah mengalami paceklik, Khalifah Umar mengeluarkan kebijakan agar setiap hari dilakukan pemotongan unta agar dagingnya bisa dinikmati oleh warganya. Tak hanya itu beliau juga tak segan masuk keluar kampung untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya. Bahkan beliau pun tak segan memikul sekarung gandum lalu menghantarkan dan memasaknya sendiri untuk seorang janda miskin dan anak-anaknya.

Sungguh luar biasa kisah Khalifah Umar Bin khattab ini sosok pemimpin negara Khilafah yang begitu bertanggung jawab terhadap rakyatnya.

Itu semua akan terwujud dengan diterapkannya aturan Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islam.

Wallahu a'lam bisshoab

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak