Oleh : Ummu Aqeela
Permasalahan sampah di Gresik seolah tiada habisnya. Selain karena belum adanya Tempat Pembuangan Sampah di tiap desa, kebiasaan masyarakat buang sampah tidak pada tempatnya pun juga menjadi masalah klasik di Gresik. Pemandangan buruk soal sampah seakan-akan tak kunjung hilang. Pasalnya di beberapa titik masih ditemukan tumpukan sampah yang terbuang bebas, baik berskala kecil maupun besar.
Ada dua analisis kenapa sampah itu bisa berstatus darurat.
Pertama karena minimnya sarana prasarana. Lalu yang paling penting adalah kesadaran masyarakat tentang membuang sampah pada tempatnya. Tindakan tersebut memang terbilang cukup remeh, karena sejak kecil kita diajari akan hal itu. Namun bukti realisasinya bisa kita lihat bersama, sangat sulit dilakukan.
Seperti di Jalan Raya Cangkir Driyorejo. Di sana masih dijumpai tumpukan sampah yang tidak sedap dipandang mata. Tepat di tepi jalan terdapat bangunan kosong. Pembangunannya mangkrak karena tidak diteruskan pemiliknya. Akhirnya warga setempat berinisiatif tempat itu dijjadikan TPS dadakan. Jenis sampahnya terlihat bermacam-macam, kadang sampah plastik, sampah rumah tangga, dan beberapa jenis sampah lainnya. Menurut penuturan warga sekitar, banyak dari mereka kurang mengetahui siapa awalnya yang membuang sampah di sana hingga menumpuk seperti sekarang. Ternyata kebanyakan yang membuang sampah adalah pengguna jalan yang melintas dan warga desa lain karena Desa Cangkir sudah memiliki TPS sendiri. ( Gresikpos, 25/03/2021 )
Problematika ini sebenarnya dapat menjadi nilai yang mendasari aktivitas kita di manapun berada, akan tetapi sampah yang berserakan menjadi bukti bahwa kita masih sangat abai dengan yang namanya kebersihan, kita hanya menjadikan hadits nabi yang mengisyaratkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman sebagai slogan, kita seolah lupa dengan apa yang telah diajarkan kepada kita bahwa sehat berawal dari bersih, maka harus ada penerapan kongkrit dari hadits tersebut. Apabila dari segi kebersihan kita tidak peduli, bagaimana kita hendak berjuang atas nama agama, Negara dan bangsa.
Alangkah indah agama islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan ketentu annya dan kadarnya, sehingga kita sebagai umat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.
Akan tetapi ketidaktahuan dan ketidakperdulianlah yang menjadikan hadirnya berbagai problematika. Ketika kita sudah tidak memperdulikan hukum Allah, maka secara otomatis kita akan lebih menuruti nafsu serta bujukan setan, sehingga keteraturan yang seharusnya terjaga pun ternodai. Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya.
Allah berfirman dalam hal ini,
“Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu semoga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)
Bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu dengan keimanan seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim).
Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai keimanan, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.
Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt. Oleh karena itu, marilah kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi cerminan bagaimana seharusnya seorang muslim itu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan syari’at islam yang menginginkan umatnya untuk peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan kesemuan pihak akan bersinergi ketika kita mau memulai dari diri sendiri serta mampu menularkannya terhadap orang lain. Sehingga kebersihan adalah sebagian dari Iman bukan hanya sebagai slogan namun terealisasi dalam perbuatan dan tindakan.
Wallahu’alam bishowab.