Akidah Islam adalah Rahmat dan Penyebar Kebaikan



Oleh Nazwa Hasna Humaira
Pelajar dan Aktivis Dakwah

Hingga saat ini, tak henti-hentinya Islam dan umat muslim menjadi objek pembicaraan masyarakat dengan mengaitkan isu radikalisme. Fitnah dan tuduhan radikal, teroris, dan sebagainya selalu saja umat muslim yang menjadi sasarannya, bahkan datang dari tokoh Islam sendiri.

Baru-baru ini KH Said Aqil Siradj meminta dosen di fakultas agama untuk tidak terlalu mengajarkan akidah dan syari'ah. Sebab, dua hal tersebutlah yang menjadi orang-orang berfikiran radikalisme kepada umat muslim. Katanya, lebih baik membicarakan kejayaan Islam di masa silam.

Sebenarnya, akidah Islam merupakan pondasi kehidupan kaum muslim. Akidah tersebut menentukan kedudukan seseorang dihadapan Allah Swt. dan sebab amalan diterima. Ini mencakup keimanan kepada Allah, Rasulullah, Al-Qur'an, dan sebagainya. Jadi, seseorang yang beramal akan tetapi tidak berlandaskan akidah Islam, maka semua amalan yang dilakukannya sia-sia.

Seorang muslim pun yang telah berlandaskan akidah Islam tak boleh menentang ajaran-Nya, seperti perintah untuk berIslam secara kaffah dalam kehidupan. Ia harus melaksanakan perintah Allah Swt. yang mana itu merupakan amal kebaikan untuk dirinya kelak di akhirat.

Dalam akidah Islam pun, umat muslim dilarang untuk meyakini bahwa Allah Swt. dilahirkan ataupun melahirkan, meyakini Tuhan selain Allah Swt, dan sebagainya. Allah Swt. berfirman:

"Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sungguh Allah itu ialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian.” (QS al-Maidah [5]: 72)

Pernyataan bahwa akidah Islam merupakan penyebab radikalisme ataupun kekerasan pada umat lain itu hanyalah fitnah keji yang dilontarkan oleh orang-orang yang membenci Islam. Bahkan, hingga membuat rencana agar akidah Islam tidak disebarluaskan dan membatasi pengajarannya.

Padahal, dengan adanya keimanan pada diri kita justru akan membentuk ketaatan kepada Allah Swt. bukan hanya itu saja, iman pun akan membuat kaum muslim menjaga diri dari perbuatan yang Allah tak ridhoi. Sebab, ada rasa takut pada dirinya terhadap azab neraka yang Allah Swt. berikan kepada hamba yang tak taat kepadaNya. Dengan kita memiliki keimanan yang kuat, maka akan terbentuk akhlak yang mulia.

Nabi saw. pun berpesan pada kaum muslim untuk memiliki sifat penyayang. Sifat penyayang akan mendatangkan kasih sayang (rahmat) Allah Swt. Sabda beliau:

"Sayangilah makhluk yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian." (HR Abu Dawud)

Sifat penyayang ini selalu dilakukan oleh nabi saw. Ia selalu memaafkan orang yang mendustakan dakwah, memerangi dan mengusir umat muslim. Hanya beberapa orang saja yang diperangi, sebab permusuhan mereka yang keterlaluan terhadap agama Allah ini.

Demikian pula dalam berperang atau berjihad, umat muslim tak seenaknya saja memerangi kaum lain, akan tetapi ada aturan dan tata cara yang harus dilakukan umat muslim terhadap musuhnya. Seperti halnya, tidak membunuh wanita, anak-anak, pendeta, dan lain-lain. Dan semua ini dilakukan saat masih dalam naungan khilafah.

Beda halnya dengan zaman sekarang, pada tahun 2003 militer Amerika Serikat membunuh ratusan ribu rakyat Irak Mereka membunuh orang-orang yang Islam larang untuk membunuhnya. Dan masih banyak sekali pembunuhan rakyat tak bersalah oleh orang-orang kafir yang terjadi.

Umat patut untuk mewaspadai akan tuduhan dari radikalisme yang banyak dibicarakan oleh masyarakat. Hal-hal yang patut untuk kita waspadai, diantaranya: Pertama, seruan ini merupakan upaya untuk membuat umat muslim jauh dari agamanya sendiri.

Kedua, bila umat muslim telah jauh dari agamanya sendiri, maka mereka akan mudah sekali untuk dimasukkan pikiran-pikiran mengenai sekuler, liberalisme, hedonisme, dan lain-lain. Dan ini akan membuat ajaran Islam tak akan tegak dalam bidang apapun di kehidupan ini.

Seperti halnya sekarang, kita pastinya sudah merasakan bagaimana umat muslim sudah jauh dari agamanya sendiri. Contohnya mengenai pelanggaran sejumlah praktik keislamanan, seperti larangan pemakaian busana muslim, larangan memakai cadar, dan lain sebagainya.

Itulah keadaan umat muslim bila jauh dari agamanya, dan umat muslim pun akan mudah untuk mencampur adukan ajaran-ajaran dari berbagai agama. Padahal, sangat jelas hukumnya bahwa itu tidak boleh.

Saatnya kita untuk sadar diri, bahwa kita ataupun seluruh umat muslim sangat membutuhkan syariah Islam dan Khilafah Islamiyah dalam kehidupan ini. Dengan adanya khilafah dan dipakainya syari'ah Islam, maka kita akan lebih mudah untuk menjaga akidah diri kita dari hasutan orang-orang kafir.

Tak hanya itu, sekaligus kita dapat membuktikan bahwasanya umat muslim tak seperti yang mereka pikirkan. Malahan, umat muslim memiliki perilaku yang mulia yang melahirkan suatu kebaikan dan melahirkan para penguasa yang penuh rahmat dan keadilan dalam memerintah umat manusia.

Wallahu a'lam bi as-Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak