Siapkan Impor Beras, Petani Panen Ngenes



Oleh: Watik Handayani, S.Pd.


Dilema para petani berharap panen raya akan menghasilkan keuntungan. Nyatanya pemerintah berencana akan impor beras satu juta ton beras. Padahal, masyarakat meminta pemerintah untuk tak impor beras kembali karena yang tahun lalu impor beras masih sisa bahkan tak layak untuk dikonsumsi. 

Dalam beberapa kesempatan, presiden juga selalu menggaungkan benci impor, cintai produk dalam negeri. Tapi kenyataan berbeda apa yang disiarkan bapak presiden di medsos. Akankah terjadi problem  bagi masyarakat? Itu pasti. Bahkan malah menambah kerugian  buat para petani. 

Pasalnya para petani sudah membeli pupuk dengan harga mahal dan perawatannya juga tak bisa dibilang murah. Mereka harus menunggu berapa bulan baru bisa panen. Itu pun harus susah payah membuang para hama wereng yang selalu ingin membuat gagal panen. 

Ini saatnya panen raya, malah secara nyata ada penghalang manusia serakah ingin mendapatkan keuntungan. Para tengkulak culas yang  akan mendapatkan keuntungan besar, tapi malah dibiarkan menguasai pasar untuk menjatuhkan para petani. 

Akibatnya, kemaslahatan tak ada di negeri antah berantah. Hanya kapitalis yang berdiri tegak bagai singa lapar yang akan menerkam mangsanya. Panen ngenes lagi dan lagi akan terjadi, jika presiden tak mencabut rencana impor berasnya. Sudahlah kesulitan akibat Covid-19  tak kunjung padam, ditambah kembali kecewa karena panennya tak dapat dijual normal, malah merendahkan dan tak dihargai. 

Akankah kita masyarakat tunduk diam menunggu keadilan. Keadilan yang tak kunjung tiba karena tak ada perjuangan. Seharusnya kita tetap perjuangkan hak kemaslahatan bersama, supaya kita tak selalu teraniaya oleh kedzaliman pemerintah. Kita harus bangkit berdiri tegak menyambut kemenangan Islam. Dengan terus belajar dan bertindak sebagaimana Rasulullah ajarkan. Supaya sistem Islam segera tegak di muka bumi dengan satu akidah dan masyarakat Islam. 

Walaupun  ada sebagian rakyat tak merasa teraniaya tapi pada dasarnya banyak  dari mereka menderita. Dengan sistem kapitalis demokrasi, tak ada kesejahteraan buat  umat, yang ada hanya kepentingan yang sejati. 

Kemaslahatan dan kesejahteraan jauh dari  keadaan. Hanya segelintir pengusaha yang dapat menikmati sumber daya alam penuh. Padahal tanah subur harus dimanfaatkan untuk masyarakat untuk membangun negara. 

Kemaslahatan dan kesejahteraan dapat sepenuhnya dilaksanakan dengan sempurna, jika hukum Allah diterapkan di muka bumi. Allah pun akan turunkan keberkahan dari langit beserta isinya. Mudah bagi Allah untuk memberikan yang terbaik bagi hambanya, jika ia tunduk dan patuh terhadap aturannya dan menjalaninya dalam kehidupan.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak