Oleh Rianny Puspitasari
Pendidik
Islam adalah sebuah dien yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta. Diturunkan melalui utusan-Nya, Muhammad Rasulullah saw untuk dijadikan panduan hidup dan bekal mengarungi kehidupan dunia yang hanya sebentar. Bagi siapa saja yang mengikuti panduan tersebut, maka ia akan selamat. Sebaliknya, orang yang ingkar dan tidak mau diatur oleh panduan tadi maka bersiaplah menghadapi azab yang pedih.
Panduan itu adalah Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
Bagi orang beriman, landasan hidupnya adalah rukun iman. Aqidah Islam selalu menjadi landasan cara berpikir dan perbuatannya. Standar perbuatan yang menjadi acuan adalah halal dan haram. Ia akan senantiasa mengambil langkah berdasarkan hal tesebut. Pun standar kebahagiaannya adalah mendapatkan ridho Allah Swt., bukan yang lain. Kemenangan dan kejayaan bagi orang-orang beriman, memang memiliki berbagai macam bentuk dan wujud yang berbeda. Namun semuanya sama, yaitu tegaknya kembali khilafah.
Khilafah akan menjaga agar umat senantiasa menjadikan aqidah Islam sebagai landasan cara berpikir dan perbuatannya. Khilafah juga akan memastikan perbedaan halal dan haram begitu jelas, sehingga umat tidak akan terjebak pada keharaman dan hanya menjadikan yang halal yang boleh masuk ke dalam tubuhnya atau dikerjakan dalam aktivitasnya. Khilafah juga yang akan memimpin umat pada jalan menuju keridhoan Allah Swt., sehingga kebahagiaan pun dapat diraih oleh umat. Hanya khilafah yang mampu membawa umat Islam pada kesejahteraan di dunia, ditakuti musuh, disegani dunia menuju lapangnya akhirat.
Melihat kondisi umat muslim, bisa jadi musuh-musuh Islam memandang bahwa kemenangan dan kejayaan umat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Mengingat saat ini umat Islam berada dalam kesengsaraan dan ketertindasan, mereka mungkin tersenyum sinis melihat cita-cita umat yang begitu luhur dan mulia. Meskipun demikian, sebenarnya terbersit di hati-hati mereka rasa was-was bahwa umat Islam akan kembali bangkit. Hal ini nampak dari upaya mereka yang begitu massive agar Islam dijauhkan dari umatnya. Juga terlihat dari upaya mengdiskreditkan Islam tidak mencuat sebagai sebuah sistem hidup. Semua ini adalah bukti ketakutan mereka bahwa Islam akan bangkit dan mengancam dominasi global mereka di dunia.
Bagi seorang muslim, yakinlah bahwa janji Allah adalah suatu kepastian. Ketika dikabarkan bahwa bumi akan diberikan pada hamba-hambanya yang beriman dan beramal saleh, maka Allah tidak akan pernah mengingkari. Janji Allah ini termaktub dalam kalam-Nya, Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 55:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”
Tegaknya kembali khilafah bukanlah mimpi. Kembalinya perisai umat bukanlah ilusi. Ini adalah janji, janji dari Allah Swt. bagi orang yang beramal saleh. Meyakini kebenaran janji dari Sang Maha Kuasa merupakan manifestasi keimanan sempurna kepada Allah Swt. Maka, tidak inginkah kita termasuk ke dalam golongan orang yang yakin?
Penegakkan kembali khilafah butuh perjuangan, tidak bisa diraih dengan berleha-leha.
Kemenangan mensyaratkan adanya aktifitas dakwah yang murni bertujuan untuk Islam, bukan karena tujuan lain. Tujuan materi, popularitas atau bahkan hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, tentu itu tidak bisa diterima. Pun dengan materi yang disampaikan ke tengah-tengah umat, harus pemikiran Islam yang murni, tidak tercampur dengan ide-ide lain di luar Islam. Apalagi ide yang akan merusak dan menghancurkan Islam. Begitu pula dengan metode dakwahnya, harus meneladani metode dakwah Rasulullah saw. secara sempurna. Metode yang sudah jelas bisa menghantarkan umat kepada kemenangan dan kejayaan, sebagaimana dulu mampu bertahan selama 1300 tahun menjadi sebuah adidaya. Metode itu adalah dakwah pemikiran, tanpa kekerasan, dan mengakar sampai dasar.
Semua umat memiliki peran. Dakwah bisa berhasil dengan kontribusi dari berbagai lapisan dan kelompok umat Islam. Tua-muda, kaya-miskin, di kota dan di desa semua harus terjun memperjuangkan Islam. Kelompok-kelompok Islam saling bahu-membahu dalam perjuangan dakwah, tidak ada sekat perbedaan karena semua memiliki tujuan yang satu, tegaknya kembali daulah khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Semoga Allah segera menurunkan pertolongannya, agar kita bisa merasakan hidup di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Tegakkan kembali wahai kaum muslimin!
Wallahu ‘alam bishshowab