Kesucian Akidah Islam yang Perlu Dilindungi



Oleh Nazwa Hasna Humaira
Pelajar dan Aktivis Dakwah

Sebagai muslim tentu kita mengetahui bahwa terdapat 4 kitab yang dibawa oleh para nabi yang Allah Swt. pilih. Kitab-kitab itu, di antaranya: Kitab Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa, Kitab Injil yang dibawa oleh Nabi Isa, Kitab Zabur yang dibawa oleh Nabi Daud, dan yang terakhir adalah Kitab Al-Qur'an yang dibawa oleh  Nabi Muhammad saw.

Ke-empat kitab itu wajib kita imani, namun hanya Al-Qur'an lah yang kita gunakan sebagai pedoman hidup saat ini alasannya,. sebab Al-Qur'an diturunkan kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. dan juga merupakan kitab yang sempurna. Kitab Taurat, Injil, dan Zabur lebih dikenal saat ini digunakan untuk agama lain, seperti agama Kristen.

Sekitar akhir Februari lalu, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom meminta kepada Kemenag agar merevisi buku agama Islam mengenai pandangan terhadap kitab Injil dan  Taurat. Permintaan PGI itu menuai protes keras dari sejumlah tokoh umat muslim. Salah satunya Tengku Zulkarnaen yang menilai bahwa PGI telah keluar jalur, sebab sudah ikut campur dalam keyakinan umat Islam.

Dan tokoh lainnya pun berpendapat bahwa langkah PGI ini bukan lagi toleransi, melainkan intimidasi teologis atas nama toleransi. Sudah semestinya pula kita sebagai seorang muslim akan terus menerus berpegang teguh pada tali agama Allah dan mempertahankan akidahnya.

Jika kita mengubah sedikit saja semua ajaran Allah Swt. bisa saja itu akan membuat batalnya keimanan seseorang dan akidahnya akan berlawanan dengan akidah seorang muslim. Dalam prinsip tawhidulLah seorang muslim wajib mengimani bahwa hanya Allah Swt. satu-satunya tak ada yang lain.  Allah Swt. berfirman:

"Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga" (QS. al- Maidah [5]: 73).

Sebagai seorang muslim juga harus menolak hal-hal yang berlawanan dengan Islam. Seperti halnya mempersekutukan Allah, meyakini bahwa Allah itu melahirkan dll. Di dalam kamus Al-Mu'jam al-Wasith dinyatakan:

"Kafir adalah siapa saja yang tidak mengimani keesaan Allah, atau kenabian Muhammad saw,. atau risalah Islam, atau ketiga-tiganya" (Al-Mujam al-Wasith, II/891).

Kita pun harus menata kembali keyakinan dan sikap kepada kitab suci Al-Qur'an sesuai dengan tuntutan akidah Islam. Seperti halnya meyakini bahwa Al-Qur'an diciptakan oleh Allah Swt. Allah Swt. berfirman:

"Dan Kami telah menurunkan kepada kamu al-Quran dengan membawa kebenaran; pembenar sekaligus hakim atas kitab-kitab sebelumnya" (TQS al-Maidah [5]: 48).

Agar tidak salah dalam mengartikan ayat-ayat yang ada pada Al-Qur'an, Allah Swt. mengutus seorang nabi, tak lain ialah Muhammad saw. Ia diutus untuk membimbing umat terakhir agar berada di jalan Allah Swt. dengan berpegang pada Al-Qur'an.

Maka, jika kita ingin mengetahui apa yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an tersebut, maka ikutilah langkah Nabi Muhammad saw. dalam mengamalkannya. Jika kita tak mengikuti Nabi Muhammad saw. dalam melaksanakan Al-Qur'an, khawatir kita akan tersesat atau melenceng dari jalan-Nya.

"Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata, Ini dari Allah, (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat" (QS. Al-Baqarah 2:79)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini ditujukan kepada kaum Yahudi, mereka mengubah isi Taurat. Dengan menambahkan apa yang mereka suka, menghapus apa yang mereka benci, juga menghilangkan nama Muhammad saw. dalam kitab tersebut. Kitab Injil pun dalam pandangan orang Kristen mendapatkan sisi keraguan bahwa kitab tersebut adalah perkataan Yesus.

Berbeda sekali dengan Al-Qur'an yang memang sudah jelas bahwa itu diturunkan oleh Allah Swt. dan terjaga kesuciannya hingga akhir zaman. Pemerintah dalam menyikapi sikap PGI yang mengoreksi ajaran Islam sangat disayangkan, ia malah menyetujui keinginan PGI, bukan membela akidah Islam. 

Jika akidah Islam diubah, maka yang terjadi kepada umat muslim yaitu:

1) Pendangkalan Akidah

Akidah Islam yang haq akan terkubur, karena adanya kebathilan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Dan menumbuhkan sikap membenarkan agama lain dan kitab selain Al-Qur'an.

2) Makin Mengokohkan Sekularisasi Pendidikan.

Pdt. Gomar Gultom ingin pelajaran agama ini tak disampaikan kepada masyarakat umum, sebab akan mengurangi kerukunan umat beragama. Dan semakin tingginya sekularisme yang terjadi dalam kehidupan.

Sebagai seorang muslim, sikap yang harus kita miliki saat ini adalah membela dan melindungi akidah Islam. Bukan berdiam diri atau bahkan turut mendukung upaya perusakan perkara yang haq dalam akidah ini. Toleransi kepada umat beragama lain tentu saja boleh namun tidak sampai mencampuri perkara akidah. Dan jika sudah menyangkut perkara akidah maka sikap kita adalah tetap berpegang teguh serta melindungi akidah Islam yang murni.

Wallahu a'lam bi ash-shawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak