Oleh : Shafiyyah AL Khansa
“Setiap orang sukses pasti pernah gagal, tapi ia yang sukses adalah mereka yang siap dan mau berproses” (Shafiyyah AL Khansa)
Gagal ketika mendengar kata tersebut maka kita bisa mendapati dua reaksi. Reaksi pertama bisa dijumpai ketakutan yang amat sehingga membuat seseorang tidak dan enggan untuk melangkah maju namun bisa kita jumpai dengan reaksi yang lain yang justru membuat seseorang semakin semangat dan siap berproses menjadi lebih baik.
Ya, kegagalan memang hal yang tidak diinginkan bagi setiap orang karena semua pasti ingin berhasil dan sukses. Namun tahukah bahwa kegagalan merupakan bagian dari kesuksesan karena kegagalan mengajarkan banyak hal salah satunya kita jadi mengetahui letak kesalahan kita dan kita mengetahui apa yang harus kita perbaiki untuk sebuah cita-cita yang kita dambakan. Maka bisa dikatakan kegagalan merupakan bagian dari proses keberhasilan.
Orang yang ingin sukses harus selalu siap menjumpai kegagalan dan selalu semangat dalam belajar dan bergerak. Sebab kegagalan bukan untuk diratapi saja namun harus diantisipasi dan diatasi.
Sebuah kegagalan besar biasanya bermula dari kegagalan-kegagalan kecil. Maka melakukan perencanaan dengan matang adalah satu bentuk mengantisipasi sebuah kegagalan. Minimal jika kita gagal dengan plan A kita masih punya plan B, dan plan C.
Ketika kita memutuskan untuk menjadi orang yang sukses maka kita harus siap dan berani mengambil segala resiko termasuk kegagalan. Kegagalan tak selalu buruk karena dari kegagalan inilah kita jadi belajar lebih untuk mengatasi problematika yang kita hadapi. Dari kegagalan mental kita semakin kuat, otot belajar kita semakin besar, kesabaran kita semakin luas, dan semakin bersyukur atas segala nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita.
Bukankah orang-orang sukses di luar sana lahir dari sebuah kegagalan? Seperti Thomas Alfa Edison yang ribuan kali gagal hingga mendapatkan keberhasilannya, atau seperti ulama besar Imam Ghazali yang gemar mencatat ilmu yang ia dapatkan yang pada suatu hari dirampok termasuk catatan-catatan ilmu tersebut dan Imam Ghazali berusaha keras untuk mendapatkannya justru membuat Imam Ghazali dicemooh karena mengandalkan ilmu dari catatan bukan hafalan di hati “al ilmu fish shudhuur laa fis suthuur...”
“Kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu yang positif. Jangan lupa bahwa Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total. Karena Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia”. (Eugenio Barba)
So, maka dari sini bisa kita simpulkan bahwa kegagalan adalah bagian dari kesuksesan yang harus kita antisipasi dan jalani sepenuh hati serta yakin bahwa pertolongan Allah Swt amat dekat dan setiap kesulitan ada kemudahan. InsyaAllah.
