Oleh Nabila Zidane
Dimana ya kita bisa merasakan bahagia selama-lamanya? Di dunia ini, satu masalah pergi selalu bersambung dengan masalah lainnya. Seperti tak ada habis-habisnya, kalo dulu semasa anak-anak masih balita terasa capek badan mengurus semuanya, giliran remaja yang capek justru pikiran memikirkan masalah pergaulan, sekolah dan lainnya.
Pernah merasakan liburan bersama keluarga dan saat itu hati merasa bahagia sekali. Tapi saat masalah datang, maka rasa senang itu hilang tak berbekas, beginilah hidup di dunia. Dunia adalah tempat kita berjuang sebesar-besarnya untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
Semua manusia akan mendapat ujian untuk menguji kualitas imannya, kaya atau miskin, cantik atau jelek, pintar atau bodoh semuanya pasti mendapat ujian dari Allah Swt. sebagaimana firman Allah Swt. didalam alquran surat al-Baqarah [2]: 155,
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa merasakan kebahagiaan yang selama-lamanya?
Jawabannya cuma satu yaitu di surganya Allah Swt. Di dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, Allah Swt. akan menjadikan wajah kita berseri-seri, pakaian kita berasal dari Sutra dengan berbagai perhiasan. Kita juga bisa makan dan minum apapun yang kita inginkan. Pokoknya semua yang kita inginkan akan terpenuhi tanpa susah payah.
Rasulullah saw. pernah bersabda,
"Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang shalih suatu balasan (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di dalam hati."
(HR. Bukhari)
Allah Swt. berfirman,
"Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal didalamnya..."
(QS. Hud: 108)
Bagaimana cara kita bisa masuk ke dalam surganya Allah? Tentu kita harus menjalankan semua aturanNya bukan malah menjalani hidup ini dengan aturan bikinan sendiri. Namun sayangnya di zaman sekarang ini justru kesenangan dunia yang semu itulah yang lebih banyak dikejar daripada surganya Allah Swt.
Banyak manusia terhipnotis dengan tipu daya nikmat dunia. Hal tersebut wajar karena pandangan hidup kapitalisme telah diadopsi negeri kita. Ideologi kapitalisme memandang bahwa tujuan hidup manusia di dunia hanya mencari keuntungan materi sebesar-besarnya.
Maka dari ideologi inilah terlahir sistem ekonomi kapitalis, sistem pendidikan sekuler, sistem pergaulan liberal dan sistem-sistem lain yang didasari keinginan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Kapitalisme tidak hanya membuat manusia melupakan kehidupan akhirat saja. Gara-gara cara pandang yang salah tentang kehidupan ini akan membuat hidup kita menjadi sengsara. Ketimpangan ekonomi semakin parah, gara-gara 1 persen orang kaya menguasai separuh kekayaan Indonesia, kriminalitas merajalela gara-gara sistem sangsi yang tidak tegas sama sekali. Free sex meningkat gara-gara sistem pergaulan yang liberal. Pendidikan makin mahal gara-gara di komersialkan dan sistem demokrasi yang memberi jalan bagi manusia untuk membuat aturan sendiri dalam mengatur hidupnya. Aturan-aturan yang tidak mungkin lepas tangan
dari hawa nafsu manusia
Alhasil aturan yang di hasilkan cenderung merugikan rakyat dan berpihak pada penguasa dan pengusaha. Contohnya seperti UU Cipta Kerja atau UU Minerba dan lain sebagainya. Sedangkan aturan Allah justru diabaikan dibilang kadaluarsalah, tidak cocok diterapkan di Indonesialah dan masih banyak tuduhan lainnya.
Masyarakat pun dibuat jauh dari pandangan hidup yang benar yakni Islam. Islam memandang bahwa tujuan hidup manusia di dunia hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. (TQS. Adz-Dzariyat: 56)
Oleh karena itu, sistem-sistem bernegara yang diterapkan juga harus sesuai dengan aturan Allah Swt. Tujuannya agar seluruh umat Islam bisa taat 100 persen sebagai konsekuensi keimanan mereka. Institusi yang menerapkan seluruh aturan Islam itulah yang dikenal dengan istilah Khilafah Islamiyah.
Khilafah pernah menjadi peradaban cemerlang hingga belasan abad. Khilafah menaungi kehidupan Muslim dan non Muslim dalam kesejahteraan yang tidak ada bandingannya. Hal ini diakui oleh sejarawan Barat Will Durant dalam bukunya The Story of Civilization
"Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti ini belum pernah tercatat dalam sejarah setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas hingga berbagai ilmu, sastra, filsafat dan seni mengalami kemajuan yang luar biasa menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad."
Kabar gembiranya Allah Swt. telah berjanji bahwa khilafah akan hadir lagi ditengah-tengah kita. Sebagai seseorang yang mengharapkan surga, tentu kita akan berusaha menjadi penolong agama Allah dengan menjemput janji itu. Caranya dengan mengkaji Islam secara Kaffah serta mendakwahkannya atau beramar ma'ruf nahi munkar bersama dengan jamaah dakwah Islam ideologis. Karena tidak mungkin kan khilafah diperjuangkan sendirian?
Wallahu a'lam