Oleh: Tati Nurhayati
"Demi Waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal Shalih, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran."
Surah yang sangat pendek ini menggambarkan Manhaj atau tatanan yang lengkap tentang kehidupan umat manusia. Dengan kalimat yang ringkas, surah ini mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi sebab-sebab kebahagiaan dan kesengsaraan manusia, keberhasilan dan kerugian dalam kehidupan.
Sahabat nabi, jika bertemu, salah satu orang membacakan surah ini kepada yang lainnya untuk saling mengingatkan.
Menurut surah ini, seluruh manusia benar-benar merugi, secara bahasa, hal ini berarti berkurang atau hilang modal. Kerugian yang dimaksud tidak berdimensi duniawi tetapi berdimensi ukhrawi. Kerugian yang sangat amat besar sebagai indikator kata hasil yang digunakan berbentuk Nakirah yang menunjukkan ancaman yang menakutkan.
Ayat selanjutnya mengatakan bahwa orang yang tidak merugi atau beruntung hanyalah yang menghabiskan waktu atau umurnya mengerjakan amal Shalih, sebab hanya dengan amal Shalih lah manusia mendapatkan ganti atau modalnya yang telah hilang. Bahkan jauh lebih besar keuntungan yang bisa diraih. Oleh siapa? Oleh seseorang yang melakukan dakwah, saling berwasiat untuk mentaati kebenaran dan menepati kesabaran.
Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Wassalam bersabda salah satu dari tiga amal yang tidak terputus pahalanya disebabkan kematian adalah ilmu yang bermanfaat yang diajarkan semasa masih hidup.
Hasan Al Bashri mengatakan, "Wahai manusia, sesungguhnya kalian adalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu."
Wallahu'alam bish shawab.