Bukan Sekedar Sejarah



Oleh. Qoni Oktanti

 

Dunia pendidikan Islam di Indonesia diramaikan dengan arahan kurikulum pengajaran sejarah kebudayaan Islam yang baru oleh Kemenag. Kemenag mengadakan workshop untuk guru pengampu mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam. Pada workshop tersebut Kemenag menekankan pada penyampaian materi sejarah Islam secara komprehensif. Pengajaran sejarah ditekankan pada kondisi muslim pada masa itu, yang mempraktikan sikap inklusif, terbuka dan toleran. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk generasi muda yang moderat.

 

Gambaran generasi moderat yang sesuai arahan Kemenag adalah generasi yang mencampurkan antara Islam dan Liberalisme. Ini jelas berbahaya. Karena pada akhirnya Islam tidak diajarkan secara murni namun bercampur dengan ide-ide yang bertentangan dengannya. Ini sebagaimana sikap Rasulullah SAW ketika beliau diseru oleh orang-orang Quraisy untuk menerapkan Islam beberapa waktu dan ajaran Quraisy pada waktu yang lain. Maka Rasulullah SAW secara tegas menolak hal tersebut

 

Oleh karena itu jika hendak mengajarkan Islam secara komprehensif maka selayaknya menggambarkan Islam secara utuh dan murni. Yaitu gambaran Islam yang mengatur segala aspek kehidupan. Mengajarkan Islam secara komprehensif seharusnya mengajarkannya baik dari segi sejarah, aqidah maupun Fiqih. Islam tidak hanya dijadikan sebagai cerita sejarah saja, namun dari hal yang diajarkan juga dapat diamalkan dalam kehidupan. Karena Islam bukanlah kisah masa lalu, namun syariat Islam bisa dan memang harus ditegakkan secara sempurna dan menyeluruh agar kejayaan Islam dapat kembali lagi.

 

Peradaban gemilang Islam tidak akan terwujud apabila muslimin tidak menerapkan Islam secara menyeluruh (kaffah). Penerapan Islam secara menyeluruh (kaffah) tidak bisa terwujud tanpa adanya Daulah Islam (Khilafah). Daulah Islam adalah faktor penting peradaban Islam yang gemilang. Sejarah mencatat banyak ilmuwan Islam yang secara gemilang berhasil menemukan atau menciptakan suatu hal yang membawa kemaslahatan untuk umat. Ini semua tidak terlepas dari peran Daulah Islam dalam memberikan fasilitas kepada para ilmuwan untuk bisa berkreasi. Di sisi lain kita melihat bahwa penghargaan negara kepada para Ilmuwan sangat besar. Setiap karya yang dihasilkan. Salah satu penghargaan yang diberikan Daulah Islam adalah penghargaan pada para ilmuwan yang menghasilkan buku maka karyanya tersebut akan ditimbang dan dihargai dengan emas yang sama beratnya. Selain penghargaan yang diberikan Daulah sebagai dukungan pada para ilmuwan, keimanan yang tertanam baik pada ilmuwan masa itu mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah umat. Suasana keimanan yang muncul akibat penerapan aturan Islam yang menyeluruh mendorong masyarakat untuk memberikan yang terbaik untuk Allah SWT dan untuk umat.

 

Demikianlah gambaran umat Islam pada saat diterapkan aturan Islam secara utuh dan komprehensif. Ini berbeda dengan gambaran kaum muslimin pada sistem Kapitalisme saat ini. Apabila kita lihat pada masa kini, masyarakat tidak mendapat dukungan dari negara dalam berkarya. Justru dalam berkarya masyarakat perlu mengorbankan modal yang tidak sedikit. Sehingga kita dapati sangat sedikit orang yang peduli dan berlomba-lomba untuk menuntaskan problematika umat. Mereka sibuk dengan urusan sendiri. Apalagi dengan mindset Kapitalisme yang telah merasuk pada kaum muslimin. Mendorong mereka untuk berbuat demi mendapatkan materi semata. Sistem Kapitalisme ini juga melahirkan sosok penguasa yang hanya menjadi regulator semata. Bukan sebagai pihak yang meriayah urusan umat. Rakyat disibukkan dengan urusan administrasi yang rumit, sistem pendidikan yang mahal sehingga mereka tidak lagi memikirkan orang lain.

 

Dengan demikian maka kurikulum sejarah Islam seharusnya juga mengajarkan bagaimana penerapan aturan Islam kaffah yang mampu mewujudkan peradaban yang gemilang. Selain itu juga menggambarkan dengan jelas bahwa kegemilangan Islam bukan hanya sejarah belaka. Namun merupakan realita dan merupakan janji Allah. Dengan. ijin Allah SWT Islam dapat kembali bangkit dan berjaya, bilamana kaum muslimin menerapkan Islam secara menyeluruh (kaffah).

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak