Budaya K-Pop di Kalangan Remaja

 

Oleh: Naya Fitria

(Siswi SMK Al-Washliyah)


Belakangan ini budaya Korea atau K-pop begitu mendunia di kalangan remaja di Indonesia. Dunia K-pop tidak hanya mengenai musik, akan tetapi lebih terasosiakan K-pop dengan semua budaya asal Korea.  Dance-dance Korea yang begitu di cintai di kalangan remaja, tak segan-segan mereka menghabiskan uang hanya untuk menonton konser berjuta-juta, tak memikirkan kestabilan keuangan keluarga. 

Dalam beberapa tahun terakhir Korean Pop atau biasa di sebut dengan K-pop telah masuk ke Indonesia sekitar tahun 2009 dan berhasil populer berkat media sosial dan teknologi internet. Fenomena yang terjadi ini lah yang kemudian menjamur di kalangan remaja Indonesia. Mereka tak segan-segan melakukan banyak hal untuk bertemu dengan sang idola. 

Banyak di antara mereka yang rela menghabiskan banyak uang demi menonton konser idola di berbagai negara. Ini pula yang di akui oleh Ridha, seorang karyawati yang sudah menyukai K-pop sejak tahun 2012. "Sukanya itu dari 2012 dan itu dari teman. [Musiknya] kaya nyangkut dan jadi senang. Ternyata K-pop mendunia. Kalau dulu pertama dari Boys Before Flower hanya sekadar nonton dan sejak 2013 itu [suka] EXO," kata Ridha kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (16/12/2018). 

Terlepas dari itu, Korean Wave membawa dampak buruk dengan gaya hedonis materialis bagi generasi muda. Merambatnya Korean Wave kian menjamur terutama di kalangan remaja di kutip dari laman Republika Online Mobile, Senin (29/04/2019). 

Hampir semua kalangan remaja kini telah terbius oleh Korean Wave, hiburan ala Korea, seperti grup band, bahkan busana dan aksesoris ala Korea kini sangatlah di gandrungi oleh para remaja. Budaya Korea sangatlah bertolak belakang dengan syariat agama islam sesuai dengan hukum syara. Korean style memicu pola hidup hedonis. Busana yang terbuka dan interaksi laki-laki dan perempuan yang bebas, sangatlah tidak sesuai dengan syariat agama islam.

Hal-hal seperti ini lah yang menyebabkan terkikisnya akhlak generasi, tentu saja jauh dari syariat agama islam. Kehidupan yang cenderung liberal, menjadikan kerusakan di kalangan remaja.

Padahal, tokoh-tokoh remaja dalam islam juga sangat menginspirasi. Tokoh-tokoh yang patut di idolakan dalam kehidupan remaja. Seperti pemuda yang bernama Mushab Bin Umair, pemuda islam yang menjadi duta pertama dalam agama islam di kota Madinah, mengislamkan banyak penduduk Madinah.

Tak kalah mengagumkan nya juga sang penakluk konstantinopel dia adalah Sultan Muhammad II, memiliki gelar Al-Fatih dan Abu Al-Akhirat. Sang penguasa medan dan ahli strategi perang. Keunggulan akhlaknya terhadap syariat islam. Tentu saja masih banyak tokoh-tokoh yang begitu mengagumkan dan menjadikan inspirasi bagi kalangan remaja. 

Maka dari itu, kita perlu mempelajari banyak sejarah-sejarah dalam islam, dan mengenalkan para tokoh yang berjuang untuk agama islam. Begitu dahsyat nya para pemuda memiliki pola pikir yang begitu cerdas, mampu menyusun strategi-strategi yang menjadikan nya berhasil dan membawa kemenangan.

Jika kalangan remaja mempelajari agama islam lebih dalam, dan memahami sejarah-sejarah islam yang begitu mengagumkam, para tokoh dalam islam yang menjadikan mereka sebagai idola dan inspirasi, tentu saja mampu menngesampingkan mengidolakan para idol Korea yang tentu saja bukan beragama islam. Dalam seperti ini lah perlu agama yang memiliki peraturan yang kuat.

Agama Islam lah yang membawa seperangkat peraturan yang melindungi terjaga nya generasi. Di dalam Islam generasi di didik dan di bina dengan akidah dan tsaqofah islam, di sibukkan dengan ketaatan kepada Allah SWT, sehingga jauh dari hal-hal yang bertentangan dengan hukum syara yang berlaku, menciptakan generasi senantiasa hidup nya sesuai dengan islam. Semua permasalahan dapat terselesaikan hanya akan terwujud jika sistem islam di terapkan dalam semua sisi kehidupan. Wallahu’alam biss sowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak