Oleh : Aslama
(Member komunitas istri strong)
Hidup satu atap dengan seseorang bertahun-tahun tidak menutup kemungkinan ada kebosanan. Hal ini bukan hanya dilatarbelakangi oleh masalah materi saja, tapi bisa jadi karena sebab lainnya. Diantaranya kurang perhatian, tidak saling memahami, kurang peka, dan berbagai hal lainnya.
Perasaan perempuan kadang seringkali lebih mendominasi. Kata cinta yang diucapkan hari ini, kadang tidak berlaku untuk hari esok. Besok bisa jadi akan bertanya lagi dengan hal yang sama pada suami "apa engkau masih mencintaiku?". Mungkin bisa jadi suami melongo, atau bilang 'kemaren kan udah nanya itu juga", atau bilang "kalau nggak cinta masa saya nafkahi?" Itulah perempuan, kadang udah dijawab masih kurang puas juga, masalahnya jawabnya nggak romantis. Yang sabar ya pak, jika itu terjadi anggap saja istrimu lagi butuh kesabaranmu.
Bosan pada pasangan kerap terjadi pada masa repot ataupun fase kritis. Ketika anak-anak masih dalam tahap pengasuhan, nggak ada waktu untuk berdua. Baru mendekat saja dan mau beromantis ria, anak A udah manggil. Udah selesai dengan anak A, anak B nangis rebutan mainan dengan anak C. Ujung-ujungnya hubungan dengan pasangan jadi rada hambar. Walaupun tidak menutup kemungkinan pasangan yang tidak berada pada fase repot juga mengalami kebosanan.
Tips mengatasi kebosanan pada suami;
1. Luruskan niat
Pernikahan bukan hanya untuk senang-senang saja. Pernikahan adalah salah satu ibadah, sama seperti ibadah sholat, puasa dan lainnya. Dengan kata lain pernikahan juga merupakan sarana untuk memantaskan diri untuk menjadi penghuni syurga-Nya.
2. Ciptakan agenda-agenda tertentu dengan pasangan.
Dalam hal ini tak hanya liburan ya, tapi bisa jadi kajian rutin seminggu sekali dalam keluarga. Dan itu akan membuat suasana menjadi hangat kembali. Saling mengingatkan dalam kebaikan tentunya membuat jiwa yang gersang akan sejuk kembali.
3. Bagi tugas
Kadang pekerjaan rumahtangga adalah salah satu pemicu kebosanan. Manajemen pekerjaan perlu diatur sehingga pekerjaan rumah tak bertumpu pada istri saja. Anak-anak juga bisa diberdayakan dalam hal ini, karena melatih kemandirian anak itu penting.
4. Keterbukaan
Tak jarang komunikasi yang beku antar pasangan membuat hati jadi hampa. Tak usah sungkan menyampaikan apa yang dirasakan, karena hubungan itu butuh keterbukaan, sehingga apapun masalahnya dapet diselesaikan dengan cara yang tepat.
5. Pembaharuan
Hubungan perlu adanya pembaharuan. Bosan, tak perlu ganti suami, gimana kalau panggilannya aja yang diganti. Misalnya setahun pertama pernikahan panggilan kepada suami "mas", lima tahun selanjutnya Ayah/Abi (sekalian ngajarin anak), lima tahun berikutnya bisa jadi "uda" atau "kakang", dan sebagainya. Tips nomer lima memang rada aneh, tapi lebih aneh lagi kalau bosan sama suami terus niat ganti suami.
Selain itu juga, ciptakan momen-momen "sweet" seperti photo bareng atau saling kirim lagu ke WhatsApp pasangan. Walaupun kadang suaranya seperti Doel sumbang atau Iwan fals yang keselek, anggap aja merdu, yang penting suami dah berusaha, ye kan?
Walaupun terkesan lebay, dan mungkin yang lihat gelay, pasangan tua kok kayak orang pacaran. Tinggal bilang aja "iri, bilang bos!". Bukan begitu juga sih, tapi demi kebaikan hubungan nggak apa-apa juga lebay dikit, toh yang pacaran atau selingkuh aja PD romantisan padahal maksiat, kok sebagai pasangan halal nggak PD padahal berpahala.
Jadi, bosan sama suami bukan berarti cari selingkuhan atau ganti suami ya. Hubungannya aja diperbarui kembali. Jika pondasi hubungannya cinta karena Allah, semoga tetap bersama sampai ke Jannah-Nya.
Tags
Opini