Berjuang Melalui Pena (Memanfaatkan Media sebagai Sarana Perubahan Masyarakat)




Oleh: Noor Hidayah

Saat ini masyarakat tengah mengalami kondisi kritis. Berbagai kerusakan, kesulitan dan penderitaan merajalela. Dekadensi moral, keretakan rumah tangga, kesulitan ekonomi, kriminalitas, narkoba, dll telah merusak tatanan kehidupan masyarakat. Tak lain tak bukan, hal ini akibat penerapan sistem buatan manusia, yakni kapitalis sekuler, sebuah sistem yang menekankan nilai-nilai material hingga mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan martabat manusia. Bermacam upaya dari berbagai pihak telah dilakukan guna memperbaiki kondisi masyarakat. Bak pungguk merindukan bulan, usaha tersebut jauh panggang dari api. Bahkan kerusakan kian menjadi-jadi. Lingkaran setan beragam persoalan hanya berujung pada kebuntuan.

Islam, Solusi Problematika Masyarakat

Islam hadir memberi jalan keluar. Seperangkat aturan yang berasal dari Sang Pencipta tentu pas dengan kondisi ciptaanNya. Tak pandang muslim maupun non-muslim, Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin. Permasalahannya adalah, bagaimana menyebarkan ide bahwa Islam adalah solusi tepat dalam merubah masyarakat? Sementara stigma negatif terhadap Islam laksana air bah yang menerjang persepsi masyarakat. Cengkeraman kapitalis sedemikian kuat menghunjam. Perang pemikiran, pertarungan opini, pergesekan wacana menjadi hal yang wajar di masyarakat. Di tengah derasnya arus berbagai opini, media menjadi salah satu sarana untuk memenangkan pertarungan. Apalagi di era digital yang memungkinkan opini massa dapat berkembang dan meluas sedemikian cepat.

Media sebagai Sarana Penyebaran Opini

Di era keterbukaan informasi saat ini, media menjadi sarana yang layak dioptimalkan penggunaannya dalam menyebarkan opini Islam di tengah masyarakat. Tak bisa dipungkiri bahwa media memiliki peran yang sangat penting terhadap pemberitaan. Media menjadi alat yang sangat efektif digunakan oleh masyarakat untuk memperoleh berbagai berita yang terjadi di berbagai mancanegara secara aktual.

Namun saat ini media terasa sangat berbeda dengan media beberapa dekade sebelumnya. Jargon pemberitaan media hari ini telah sangat jauh berbeda. Hari ini, yang dianggap berita itu menggunakan prinsip “Adalah suatu hal yang penting menjadikan sesuatu yang tidak penting menjadi penting”. Kalimat yang meski terkesan rumit tersebut justru mengartikan suatu keremehtemehan yang menjadi komoditas berita besar hari ini. Media menjadikan sebuah berita besar menjadi berita kecil karena dianggap tidak penting oleh media tersebut. Namun sebaliknya, media bisa juga membuat berita kecil menjadi berita besar yang dianggap penting jika media tersebut memiliki kepentingan di dalamnya.

Inilah mengapa, saat ini akan sulit untuk mengharapkan media yang objektif, selalu melakukan cover both side atau bahkan sulit berharap mereka melakukan cover all side. Hal itu sangat beralasan karena media dalam sistem demokrasi liberal merupakan salah satu pilar tegaknya ideologi kapitalis sekuler. Sehingga apapun akan mereka lakukan untuk menjaga terus tegaknya demokrasi liberal. Kemudian di sisi lain, media hari ini sesungguhnya telah terkooptasi kepentingan untuk menciptakan pasar. Ini salah satu hal yang perlu diwaspadai juga, karena seringkali media turut berperan “membajak” opini dan dialihkan kepada isu-isu yang memberi keuntungan kepada mereka. Tidak saja secara politik, tetapi juga secara ekonomi.

Peran Media dalam Merubah Masyarakat

Media mempunyai andil dalam merubah masyarakat kapitalis sekuler menjadi masyarakat Islam, yakni menjadi sarana dalam:

1.       Menanamkan pemahaman, tolok ukur dan sikap menerima terhadap aturan Islam.

2.       Mengungkap keburukan pemahaman, tolok ukur dan aturan kapitalis sekuler.

3.       Mengungkap keburukan penguasa seperti keberpihakan pada konglomerat dan asing, sikap abainya terhadap masyarakat, bahaya tindakan politik yang diambilnya baik terhadap Islam, umat, maupun kesatuan negeri Muslim, dan sebagainya.

Ketiga hal tersebut bisa dilakukan melalui tulisan di buletin, majalah, surat kabar, media sosial dll, juga melalui media elektronik seperti radio dan televisi. Strategi informasi yang spesifik akan dipakai untuk memaparkan Islam dengan pemaparan yang kuat dan membekas yang mampu menggerakkan akal manusia agar mengarahkan pandangannya pada Islam serta mempelajari dan memikirkan muatan-muatan Islam. Strategi ini akan membangun kesadaran politik yang kuat pada kaum Muslim sehingga mampu memahami percaturan politik yang sebenarnya yang menimpa dirinya, lingkungannya dan umat Islam dengan kekuatan identitas Islam.

Demikianlah media akan menjadi sarana berbagai upaya demi terciptanya perubahan masyarakat.  Melalui penyebaran opini di media, masyarakat akan tahu hakikat kebobrokan sistem kapitalis sekuler, siapapun penguasanya, dan menyadari hakikat kebaikan Islam. Konsekuensinya, masyarakat yang tercerahkan akan melepaskan sekularisme tersebut, seraya mengalihkan loyalitasnya pada Islam dan orang-orang yang benar-benar ikhlas menegakkannya. Wallahu a’lam bi ash-showwab.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak