100 Tahun Umat Islam Tanpa Khilafah




Oleh Ratna Sari Dewi

Khilafah bagian penting dari ajaran Islam. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang di pimpin oleh seorang Khalifah yang menerapkan seluruh hukum Islam dalam memimpin umat Islam.

Aqidah Islam sebagai dasar dari sistem pemerintahan Islam yaitu Khilafah. Dengan Aqidah Islam umat Islam menjadi umat yang terbaik. Allah SWT berfirman:

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

Umat Islam adalah umat yang terbaik jika beriman kepada Allah. Dan menjalankan amar Ma'aruf ketengah masyarakat.

Iman dalam arti yang sebenarnya yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Dari seluruh aspek kehidupan. Hubungan manusia kepada Allah, hubungan manusia terhadap dirinya sendiri dan hubungan manusia terhadap manusia lainnya harus berlandaskan dengan Aqidah Islam. Individu, masyarakat dan bernegara harus berlandaskan Aqidah Islam. Allah berfirman dalam Al Qur'an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

Fakta sejarah menunjukan jaya umat Islam memimpin dunia dengan aturan Islam. Kekhilafahan Islam berlangsung kurang-lebih 14 abad. Ini adalah usia yang sangat panjang untuk ukuran sebuah negara ideologis dan peradaban global yang sangat besar.

Wilayah kekuasaan Khilafah pernah meliputi hampir 2/3 bagian dunia. Mencakup seluruh Timur Tengah, sebagian Afrika, dan Asia Tengah. Di sebelah timur sampai ke negeri Cina.

Di sebelah barat sampai ke Andalusia (Spanyol), selatan Prancis, serta Eropa Timur (meliputi Hongaria, Beograd, Albania, Yunani, Rumania, Serbia, Bulgaria, serta seluruh kepulauan di Laut Tengah). 

Khilafah pun pernah menjadi pusat peradaban dunia yang sangat besar selama ratusan tahun. Keagungan peradaban Islam di bawah naungan Khilafah ini telah banyak diakui oleh para ilmuwan dan intelektual dunia, termasuk ilmuwan dan intelektual Barat.

Untuk menggambarkan keagungan peradaban pada masa Khilafah, cukuplah pengakuan Will Durant, seorang intelektual Barat, saat mengatakan:

“Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang bagi siapa pun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa; yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.” (Will Durant, The Story of Civilization).

Dalam peradaban Islam umat Islam juga mengalami kemunduran yang disebabkan  dua faktor.

Pertama faktor internal yaitu umat Islam jauh dari ajarannya Al-Qur'an dan as-sunah, meremehkan bahasa Arab dan umat Islam saat itu dihinggapi penyakit cinta dunia dan takut mati. 

Kedua faktor eksternal yaitu para musuh Islam mengambil kesempatan  untuk mengaburkan umat Islam dari ajarannya dengan menyusupi pemikiran yang batil bertentangan dengan Aqidah Islam. Menyusupkan para misionaris kedalam tubuh Daulah khilafah. Menekan Daulah khilafah dengan peperangan. 

Tepat tanggal 3 Maret 1924 M runtuhnya Daulah Khilafah Islamiyyah oleh Mustafa Kamal Attaturk dengan gerakan misionaris. Umat Islam kehilangan tempat untuk berlindung. 

Dengan runtuhnya Daulah khilafah Islam di Turki. Umat Islam kehilangan tiga pilar Kokok persatuan umat Islam.

Pertama tiadanya imam atau pemimpin ditengah-tengah kaum muslim yang menerapkan hukum-hukum Islam. Mengakibatkan umat Islam seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Bercerai berai tanpa arah.

Kedua runtuhnya persatuan umat Islam yang dilandasi dengan Aqidah Islam. Seharusnya umat Islam di ikat dengan satu Aqidah.Umat Islam seharusnya memiliki satu pemikiran, satu perasaan dan satu aturan yang sama yaitu Al Qur'an dan  as-sunah. Saat ini umat Islam terbagi dengan sekat nasionalisme. Yang meruntuhkan persatuan umat.

Ketiga tiada perisai umat Islam yang melindungi umat Islam dari kezaliman musuh-musuh Islam. Saudara kita yang ada di Palestina, Uighur, Rohingya, Yaman dan banyak lagi. Saksi yang nyata kezaliman yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam dengan tiadanya perisai dan junnah dalam naungan Daulah Khilafah. 

Umat Islam yang seharusnya menjadi umat yang terbaik, saat ini umat Islam menjadi umat yang tertindas, umat yang terbelakang, umat yang mundur jauh kebelakang dijajah oleh kezaliman kafir penjajah. Rusaknya umat dengan pikiran kapitalis sekuler. Sumber daya alam yang dikuasai oleh kafir penjajah. Membuat umat Islam saat ini seperti buih dalam lautan, banyak tetapi terombang-ambing tanpa tentu arah.

Kerusakan terjadi di segala aspek. Menyebabkan perselisihan dan pertentangan ditengah umat.

Rindu rasanya disebut umat Islam sebagai umat yang terbaik. Yang Kokok menjalankan ajarannya yang di pimpin oleh seorang Khalifah yang menjadikan pelindung umat Islam.

Saatnya kita umat Islam bangkit dari tidur, bangkit dari keterpurukan untuk memperjuangkan sebutan umat Islam umat yang terbaik dengan terus berjuang mendakwahkan Islam untuk tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyyah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak