Sadarilah Potensimu, Wahai Umat Besar!




Oleh : Ummu Raisa


Umat Islam adalah umat yang besar jumlahnya mencapai 1,9 milyar orang di dunia. Bahkan diperkirakan pada tahun 2050, jumlah umat Islam akan terus melonjak hingga mencapai dua kali lipat. 

Jumlahnya yang banyak menjadikan umat Islam sebagai pangsa pasar yang luas dan besar. Hal inilah yang disadari oleh para kapitalis global diantaranya adalah Facebook dan Whatsapp.  Untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya perusahaan ini melakukan berbagai macam cara. Seperti menjual data para pengguna kepada perusahaan-perusahaan lainnya. Namun, tatkala umat Islam beramai-ramai mengancam akan meninggalkan kedua aplikasi ini, perusahaan media sosial tersebut langsung menghentikan kebijakan yang merugikan para penggunanya.

CEO FacebookInc, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi merekomendasikan konten kelompok sipil dan politik kepada pengguna platform tersebut. (Kontan.id, 28/1/2021)

Begitu pula Whatsapp yang menunda kebijakannya membagikan informasi data pribadi penggunanya kepada perusahaan Facebook. Karena takut ditinggalkan oleh penggunanya, setelah beramai-ramai warga Bangladesh beralih ke aplikasi BIP buatan Turki.  (Kumparan.com, 9/1/2021)

Sebenarnya umat Islam memiliki potensi yang luar biasa. Selain jumlahnya yang besar dan  sumber daya manusia yang berbakat, negeri-negeri muslim juga memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Apalagi kalau umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan yang sama, tentu umat Islam akan memiliki kekuatan yang luar biasa. 

Namun, sayangnya saat ini umat Islam tercerai-berai menjadi 55 negara. Membuat Islam menjadi lemah dan tidak berdaya. Diperangi secara fisik dan pemikiran, kemudian  sumber daya alamnya dijarah habis-habisan.

Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)

Penyebab utama umat Islam menjadi lemah adalah karena tiada kepemimpinan di tengah umat yang dapat menyatukan umat Islam. Ditambah bercokolnya tsaqofah asing membuat kemunduran berfikir pada diri umat sehingga umat Islam sulit untuk bangkit.

Umat Islam saat ini hanya disibukkan dengan gerakan-gerakan semu yang sama sekali tidak membawa perubahan dan kebangkitan yang hakiki. Karena gerakan-gerakan tersebut berasal dari ide nasionalisme dan patriotisme semata. Bukan berlandaskan ideologi Islam.

Sistem sekuler demokrasi yang diterapkan di negeri-negeri muslim saat ini, semakin menjauhkan umat Islam dari agamanya. Juga semakin mengokohkan cengkraman para kapitalis terhadap ekonomi umat. Akibatnya keadaan umat semakin terpuruk di segala lini kehidupan.

Maka harus ada upaya untuk  menyadarkan umat pada kebangkitan yang hakiki. Dimulai dari merubah ideologi yang menjadi kerangka berfikir umat dari ideologi kapitalisme atau sosialisme kepada ideologi Islam.

Apabila umat menjadikan Islam sebagai landasan berfikirnya, tentu mereka akan bersikap, berkata, dan bertingkah laku sesuai dengan syariat Islam. Setelah umat menjadikan Islam sebagai kerangka berfikirnya, maka pasti mereka akan berjuang untuk menegakkan khilafah agar syariat Islam bisa diterapkan secara kafah. 

Kemudian setelah khilafah tegak umat Islam akan bersatu di bawah aturan dan kepemimpinan yang sama. Barulah umat Islam memiliki kekuatan untuk melawan orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin. Lalu mengambil alih kekayaan milik umat untuk dikelola oleh negara.

Sejarah mencatat Islam pernah berjaya menguasai hampir dua pertiga dunia. Saat itu tidak ada yang berani menzalimi atau menjarah kekayaan umat Islam. Karena apabila itu terjadi, pasti khalifah dan bala tentaranya akan datang dan membela umat Islam yang teraniaya dimanapun mereka berada. Sehingga darah, harta dan kehormatan umat Islam terjaga.
Wallahu a'lam bishshawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak