Oleh: Mery Isneini
Miris, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan potret keluarga masa kini. Betapa tidak, dimasa kini menjadi hal yang wajar ketika seorang anak tidak patuh dan hormat pada orang tua. Ketika orang tua dirasa tidak mampu memenuhi keinginan sang anak, dengan entengnya anak akan menghujat orang tuanya. Bahkan sampai tega menjebloskan ke penjara. Seperti dikutip dari pikiran rakyat.com beberapa waktu lalu di Bandung geger kabar seorang anak tuntut ayah kandungnya sendiri dengan gugatan sebesar Rp3 miliar. Sang anak yang diketahui bernama Deden ini tega menggugat ayahnya, Koswara (85) ke Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung, Rabu 20 Januari 2021. Dalam perjalanan kasus ini pengacara Deden yang merupakan adik kandungnya, yakni Masitoh meninggal dunia karena sakit jantung pada Senin 18 Januari 2021 lalu.
Dari fakta diatas dapat kita lihat bagaimana buruknya potret keluarga masa kini, anak tega menggugat ayah kandungnya hanya karena harta. Demi mendapatkan harta apapun ditempuh meskipun dengan durhaka kepada kedua orang tua. Padahal sejatinya orang tualah yang mengasuh anak dari kecil hingga dewasa. Ketika orang tua sudah renta, bukannya merawat dan menyayangi, malah dijebloskan kejeruji besi. Dan kasus serupa sudah banyak terjadi dinegeri muslim terbesar ini.
Aturan Kehidupan yang Salah
Idealnya antar anggota dalam sebuah keluarga itu saling menyanyi dan melindungi. Orang tua menyayangi anaknya dan sebaliknya. Tapi fakta sekarang, banyak kejahatan justru berasal dari orang terdekat. Keluarga yang harusnya menjadi tempat ternyaman sekarang tak lagi dirasakan. Mengapa hal ini terjadi?
Salah satunya karena antar anggota keluarga tidak mengetahui perannya masing-masing, misal orang tua harus mendidik anak dengan benar yaitu supaya taat kepada Allah. Begitu pula seorang anak, mempunyai kewajiban untuk berbakti kepada orang tua. Hal semacam ini hanya akan terjadi ketika memahami hak dan kewajiban sesuai posisi di keluarga. Akan tetapi saat ini banyak keluarga yang tidak tau akan hal itu.
Minimnya pemahaman agama ditengah-tengah masyarakat, menjadikan keluarga masa kini minim visi dan misi membentuk sebuah keluarga. Banyak orang tua yang hanya berfikir untuk mencari nafkah saja lupa tanggungjawab mendidik anak. Hingga tidak heran, ketika kita temui anak durhaka kepada orang tua.
Hal ini terjadi tidak lepas dari aturan kehidupan yang diterapkan saat ini yaitu sistem kapitalisme. sistem ini telah memaksa para orang tua sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena dalam sistem ini setiap individu bertanggungjawab penuh atas pemenuhan kebutuhannya. Mau tidak mau para orang tua harus banting tulang mencukupi kebutuhan keluarga.
Sistem ini juga telah menghilangkan peran agama dalam kehidupan sehari-hari. Agama hanya dipakai untuk masalah ibadah kepada TuhanNya saja, jadi wajar ketika seseorang melakukan sesuatu tidak akan peduli itu berdosa atau tidak. Sehingga tercipta manusia-manusia yang minim aqidah dan hilang moral.
Islam membentuk keluarga ideal.
Dalam sistem kapitalisme apapun dilakukan hanya untuk mendapatkan materi duniawi yang tidak seberapa kenikmatannya dibanding dengan kenikmatan surga. Jauhnya masyarakat dari nilai-nilai agama membuat masyarakat hanya fokus mengejar kenikmatan duniawi semu.
Sedangkan Islam mengajarkan umatnya untuk tunduk kepada Allah secara keseluruhan, artinya menuntut setiap perilaku harus sesuai dengan perintah dan laranganNya. Begitupula Islam mempunyai mekanisme untuk membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Berkeluarga didalam Islam tidak hanya sekedar untuk melangsungkan keturunan, tapi juga bagaimana melahirkan generasi-generasi yang tangguh untuk menegakkan Islam. Orang tua mempunyai kewajiban untuk mencari nafkah yang baik serta mendidik anak menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepad Tuhannya.
Tidak hanya peran individu saja yang berpengaruh untuk menciptakan keluarga ideal, tapi masyarakat dan negara. Negara disini menjamin setiap individu memahami nilai-nilai agama, dengan menerapkan kurikulum berbasis Islam. Sehingga setiap individu akan memahami hak dan tanggungjawabnya sebagai orang tua, suami, istri dan anak di dalam keluarga, masyakat dan bernegara.
Dalam sistem Islam Negara akan menciptakan suasana ketaqwaan baik individu, keluarga,masyarakat maupun Negara.Negara akan menjamin kesejahteraan masyarakat dengan sumber daya alam yang dimiliki, sehingga terciptalah kemakmuran dan masyarakat yang Islami .Dengan terciptanya kemakmuran di setiap lapisan masyarakat sehingga akan minim ditemukan kasus anak yang menggugat ayah kandungnya sendiri demi mendapatkan materi.Karena masyarakat akan sadar betul bahwa menggugat ayah kandungnya sendiri merupakan sikap durhaka yang merupakan sebuah dosa besar dalam Islam.
Faktanya saat ini sistem Islam tidak diterapkan dalam mengatur kehidupan, sehingga banyak problematika umat yang terus menggurita. Sudah saatnya umat Islam bersatu memperjuangkan Islam agar hukum-hukum dari sang khalik bisa segera diterapkan di muka bumi ini dengan menegakkan khilafah ala minhajin nubuwwah.Dan semoga dengan perjuangan yang ikhlas memperjuangkan Islam Nasrullah segera datang dan Islam dapat memimpin kembali di muka bumi ini.
Aamiin Aamiin Ya Rabbal Aalamiin. Wallahualam Bissawab.