Oleh : Venny Swandayani
Pelajar
Di tengah banyak kasus musibah yang bertubi akibat pandemi yang menerpa bangsa Indonesia, muncul isu jilbab di SMKN 2 Padang, Sumbar. Awalnya salah satu orangtua siswa non-muslim sangat keberatan jika putrinya mengenakan jilbab. Siswa tersebut bernama Jeni Cahyani Hia.
Namun aturan tersebut seharusnya dikhususkan bagi murid yang beragama Islam saja. Dan untuk non-muslim, aturan itu tidak berlaku. Non-muslim hanya memakai pakaian yang sopan dan sesuai dengan norma sopan santun.
Isu jilbab Padang ini disinyalir bertujuan memojokkan Islam dan kaum muslim. Padahal masih banyak kasus yang lebih parah dari ini, tetapi pemerintah maupun banyak orang malah membesar- besarkan hal yang sudah baku untuk umat Islam.
Wanita muslim tidak ada pilihan lagi dalam aturan menutup aurat secara menyeluruh. Perkara ini wajib tak bisa diganggu gugat. Hal tersebut pun sudah ditegaskan dalam firman Allah Swt:
‘’Katakanlah kepada para wanita Mukmin "Hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluan mereka. Janganlah mereka menampakkan perhiasan (aurat) mereka, kecuali yang (biasa) tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada-dada mereka.” (QS. An-Nur [24]: 31)
Adapun kewajiban berjilbab terdapat dalam Firman Allah Swt:
‘’Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan para wanita mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka..." (QS al-Ahzab [33]: 59)
Jadi pada dasarnya non-muslim dibiarkan untuk memeluk aqidahnya dan menjalankan ibadahnya sesuai aturan masing-masing. Begitu pula dari segi makanan dan minuman. Namun dalam berpakaian mengikuti aturan secara umum.
Hikmah yang harus kita ambil dari kejadian jilbab Padang ini, kita harus menyakini bahwa jilbab itu kewajiban bagi para wanita muslimah dan kita harus memberi tahu pada orang yang belum tahu tentang apa itu jilbab.
Dari sini kita bisa menyebar luaskan dakwah Islam secara kaffah (menyeluruh). Sebab, semua hal yang kita lakukan di dunia akan dipertanggung jawabkan di akhirat dan segala perbuatan akan dihisab sesuai berat ringannya amal.
WalLahu a’lam bi ash-shawwab.
Tags
Opini