Hijab Bukti Ketaatan, Pelindung Siksa Akhirat



 
Oleh : Suci Hardiana Idrus

Polemik mengenai hijab kembali menjadi isu yang hangat di Indonesia. 
Sebagaimana yang belum lama ini terjadi, seorang siswi SMKN 2 Padang yang mengunut agama non-muslim diketahui mendapat paksaan menggunakan hijab saat berada di sekolah mengikuti peraturan sekolah tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Sabtu, 23 Januari 2021, Sebelumnya diberitakan, sebuah video adu argumen antara orangtua siswa dengan Wakil Kepala SMKN 2 Padang, Sumatera Barat viral di media sosial.

Video berdurasi 15 menit, 24 detik yang dibagikan akun facebook EH itu memperlihatkan adu argumen soal kewajiban siswi termasuk nonmuslim untuk memakai jilbab di sekolah.

"Lagi di sekolah smk negri 2 padang,,saya di panggil karna anak saya tdk pakai jilbab,,kita tunggu aja hasil akhirnya,,saya mohon di doakan ya," tulis akun EH.

Karena peristiwa tersebut, sejumlah pejabat terkait ramai mengecam tindakan pemaksaan oleh siswi SMKN 2 Padang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan bahwa pemaksaan itu sebagai bentuk intoleransi dan melanggar nilai-nilai Pancasila. Nadiem mengungkapkan pelanggaran tersebut bisa berujung pada pemecatan.

Kasus intoleransi pun kerap terjadi terkhusus pada muslimah di negeri ini. Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim sering kali dihadapkan dengan kontroversi mengenai hijab yang menjadi salah satu ajaran agama Islam. Kewajiban bagi kaum muslimah mengenakan hijab bahkan banyak menuai kontroversi bahkan penolakan dari beberapa pihak. Bagi aktivis feminis, hijab dianggap sebagai bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dikarenakan perempuan tidak bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya.

Seperti yang pernah terjadi tahun lalu, pada hari Jumat tanggal 25 September 2020, DW Indonesia melalui akun Twitternya, @dw_indonesia mengunggah video tentang sisi negatif terhadap anak yang berhijab sejak usia dini.
“Apakah anak-anak yang dipakaikan #jilbab itu memiliki pilihan atas apa yang ia kenakan?,” tulis DW Indonesia di akun Twitternya.

Melansir dari REPUBLIKA.co.id, pada 19 Oktober 2014, Gerakan ini memprovokasi agar setiap Muslimah berjilbab melepas hijabnya dalam satu hari, yakni pada 11 Oktober 2014 lalu. Gerakan tersebut juga mengunggah foto berjudul No Hijab Day. Dalam keterangannya, gerakan tersebut mengungkapkan pernyataan sebagai berikut. 

"Dalam solidaritas terhadap perempuan Muslim yang dipaksa mengenakan jilbab atau dikatakan, Allah akan menghukum mereka karena tidak menggunakan jilbab. Semua pria dan wanita, Muslim dan non-Muslim, diundang untuk tidak menggunakan jilbab untuk sehari".

Apa yang diwajibkan dalam Islam telah berhasil dihancurkan oleh sistem Kapitalis-sekuler. Betapa banyak peristiwa memilukan yang dialami perempuan, terutama di ranah publik. Kasus pelecehan tidak pernah berhenti dialami oleh kaum perempuan. Semua bukan tanpa sebab, dan sebab utamanya adalah kaum perempuan ramai-ramai menanggalkan hijab mereka yang menjadi pakaian kemuliaannya. Justru sebaliknya, kaum perempuan berlomba-lomba mengenakan trend fashion meskipun perbuatan itu bertolak belakang dengan perintah Rabb yang menciptakannya.

Perempuan adalah makhluk Allah yang sangat unik. Karena unik, maka perempuan menjadi istimewa dari makhluk lainnya. Dalam Islam, menjaga kemuliaan seorang wanita adalah hal yang sangat penting sehingga banyak ayat dalam Al-qur'an yang berbicara tentang kaum perempuan, begitupun di dalam riwayat Hadits Rasulullah SAW yang begitu banyak mengemukakan kemuliaan perempuan tatkala mereka beriman dan bertakwa.

Hal terpenting mengenai hijab, bahwa hijab adalah sebuah kewajiban bagi wanita muslimah yang telah mencapai usia baligh. Hijab bukan pilihan sebagaimana yang menjadi kesalahpahaman dikalangan perempuan. Hijab bukti ketaatan kepada Allah sebagai Dzat Pencipta dan Pengatur. Dan yang perlu ditanamkan dalam benak seorang muslimajh adalah bahwasanya hijab mungkin tidak bisa melindungi seseorang dari hujatan. Akan tetapi, hijab bisa menjadi pelindung dari siksa akhirat.

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS Al-A’raf :26)

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Baihaqi dari Aisyah ra:

"Bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah Saw dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah Saw berpaling darinya dan berkata, "Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil Beliau menunjuk wajah dan telapak tangan."

Wallahu'a'lam bishawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak