Generasi Berkualitas Lahir dari Sistem Islam



Oleh: Ayu Susanti, S.Pd 


Kita mungkin familiar dengan generasi milenial. Generasi yang lahir di era 1980-1990-an. Tak kalah hebohnya dengan generasi milenial, kita juga sedang dihadapkan dengan generasi Z, generasi kekinian. Anak-anak yang lahir di era 2000-an. Generasi Z saat ini dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang canggih. Sudah mengenal gadget dan bahkan untuk keperluan sehari-hari bahkan sekolah pun menggunakan teknologi canggih yang bernama gadget. Mereka sudah terbiasa menggunakan smartphone dan terbiasa untuk mengakses berbagai hal, berselancar di dunia maya asyik dengan kehidupan virtual. 

Bahkan parahnya, para remaja saat ini sudah terbiasa dengan konten-konten yang tak seharusnya dilihat oleh seusia mereka. Krisis identitas, amoral,  pergaulan bebas sudah menjadi makanan sehari-hari. Mereka bergaul dengan bebas tak lihat aturan yang semestinya. Aturan pergaulan laki-laki dan perempuan dilabrak dengan seenaknya. Perzinaan sudah jadi hal lumrah. Tak hanya itu, kecanduan gadget sudah menjadi hal lumrah. Saking candunya, lupa makan, lupa belajar dan aktivitas lainnya. 

Generasi Z merupakan generasi estafet penerus generasi terdahulu. Para pemimpin saat ini akan digantikan oleh generasi Z masa kini beberapa belas tahun kedepan. Jika generasi Z ini dirusak oleh pemahaman serba bebas dan pengaturan sekulerisme (paham pemisahan agama dan kehidupan), maka generasi ini akan menjadi generasi yang jauh dari harapan. Tak bisa menjadi sosok pemimpin yang tangguh, bertanggung jawab dan bermental baja. Namun hanya disibukan dengan kesenangan dunia yang sesaat. Jauh dari sosok kepribadian muslim yang cerdas dan berwibawa. 

Kehidupan sekulerisme sudah mendarah daging di benak umat. Bahkan sistem hidup ini sudah puluhan tahun diterapkan menggantikan sistem Islam yang penuh keberkahan. Sekulerisme tak hanya merusak tatanan kehidupan umat namun sudah melahirkan generasi yang rusak yang tak bisa menjadi banggaan peradaban yang luhur. Sudah jelas berbagai fakta yang bisa kita lihat dari generasi penerus saat ini. Sekulerisme menjadikan materi sebagai standar kebahagiaan. Kesenangan semu yang mengagungkan hawa nafsu menjadi tujuan sehari-hari. Sehingga dengan standar hidup seperti ini, apapun akan ditempuh untuk memuaskan hawa nafsu walaupun harus menentang aturan dari sang Pencipta. 

Generasi Z adalah harta yang berharga saat kita mampu untuk mendidik dan mengarahkannya. Karena tumpuan bangsa kalau tidak kepada generasi Z kepada siapa lagi? Generasi penerus akan tetap rusak selama sistem hidup yang mengkondisikan dan melahirkan generasi ini adalah sistem buatan manusia yakni sekulerisme. Kita tak bisa berharap lebih saat sistem sekulerisme yang dijadikan sandaran. Karena sudah terbukti sistem ini tak mampu untuk melahirkan generasi cemerlang dambaan umat. 

Beda halnya dengan Islam. Islam adalah aturan sempurna yang Allah turunkan untuk umat manusia. Aturan ini yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Aturan Islam adalah aturan yang menyeluruh dan kompleks. Bisa untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan. Termasuk bisa mengatur dan melahirkan generasi yang cerdas dan berkualitas. 

Saat sistem Islam yang dijadikan pedoman dan rujukan, sudah terbukti lahir berbagai sosok pribadi yang berkualitas. Tengok saja Muhammad Al-Fatih, Sholahudin al-ayubi, Kholid bin Walid, ulama besar seperti imam Syafi'i, imam Hambali, imam Malik, imam hanafi dan lain sebagainya, mereka adalah sosok yang luar biasa yang lahir dari sistem Islam. Sistem pendidkkan Islam mampu memberikan edukasi dan penanaman akidah kepada masyarakat termasuk kepada generasi penerus. 

Akidah ini yang menjadi pondasi awal seorang muslim dalam berbuat. Kekuatan akidah yang menjadikan seorang muslim bisa menjadi sosok hebat yang berkualitas dan cemerlang. Dengan akidah juga, mereka menjadi sosok yang berhati-hati dalam bertingkah laku, tidak menjadikan hawa nafsu sebagai sesuatu yang harus dipuja dan dituruti. Akidah ini yang menjadikan seseorang memiliki kepribadian Islam yang tangguh dan taat. Sehingga tak hanya menguasai ilmu agama namun bisa menguasai ilmu dunia seperti sains dan teknologi. 

Dengan sistem Islam yang menyeluruh, maka akan melahirkan keluarga muslim yang paham tsaqofah Islam. Sehingga mereka akan mendidik anak-anak mereka dengan pemahaman Islam yang menyeluruh. Seorang ibu dan ayah tak akan berlepas tangan dalam membersamai pendidikan dan tumbuh kembang anaknya. Jauh dari itu, sistem Islam akan sangat mengkondisikan lingkungan yang menjadikan seluruh masyarakat terikat pada hukum Allah. Maka sudah seharusnya kita kembali kepada aturan Allah yang sempurna. Sehingga generasi berkualitas akan terlahir dengan sempurna. 
Wallahu'alam bi-showab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak