Oleh : Ummu Tsalitsha
Akhir-akhir ini diberitakan pada pemberitaan nasional maupun lokal, fakta dan fenomena yang sangat menyedihkan dan kadang tidak masuk nalar.
Betapa tidak, diberitakan bahwa ada seorang anak yang dengan tega memperkarakan orang tuanya ke ranah hukum hanya karena masalah sepele, yg sebenarnya masih bisa dimusyawarahkan. Sebagian besar anak menggugat masalah harta warisan.
Ibu yg telah mengandung dan membesarkan dengan penuh kasih sayang, yang telah mendidiknya justru setelah dewasa menjadi anak yang durhaka, yang menyakiti badan dan hati orang tuanya. Sungguh terlalu.
Padahal Allah SWT. telah berfirman dalam QS. Al-Isra:32, bahwa beribadah hanya kepada Allah dan diwajibkan bagi anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan jangan sampai mengatakan "ah" karena akan menyakiti hati orang tua.
Fakta seperti ini sudah tidak asing lagi sebagai buah yang lahir dari sistem kapitalisme dan sekularisme yang menyesatkan.
Sistem rusak inilah yang menjadikan seorang anak tega berbuat durhaka kepada orang tuanya. Sikap hidup yang serba boleh dan bebas yang mengakibatkan seorang anak hilang rasa takzimnya terhadap orang tua.
Alih-alih memuliakan orang tua di masa senjanya, malah berbuat hal yang menyakiti hati orang tua.
Mari bersama kita berbakti dan memuliakan orang tua selagi masih ada. Jika orang tua kita sudah tiada, kita mendoakan kebaikan bagi orang tua kita dan berusaha untuk menjadi seorang anak yang salih dan saliha yang akan meringankan hisab orang tua kita kelak di yaumil akhir.
Dengan bekal ilmu agama dan pemahaman yang sahih yang akan menghantarkan seorang anak menjadi anak yang salih dan membaktikan diri kepada orang tuanya, menyayangi orang tuanya sebagaimana yang pernah dilakukan orang tua sewaktu kita masih belia.
Wallahu a'lam
Tags
Opini