Oleh: Cahaya Septi L
Pelajar
Sekarang kita sudah memasuki bulan Rajab 1442 Hijriah. Bulan Rajab banyak menyimpan peristiwa sejarah yang penting bagi umat Islam. Salah satunya adalah "Tragedi Penghapusan Khilafah Utsmaniyah" pada tanggal 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M) oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan di dalam Islam. Dalam sejarah Islam, era khilafah dimulai sebagai kelanjutan dari Daulah Islamiyah yang didirikan oleh Rasulullah saw. di Madinah.
Khilafah Utsmaniyah merupakan kekhalifahan Islam terbesar. Menurut Philip K. Hitti dalam Dunia Hancur Tanpa Khilafah
Oleh: Cahaya Septi L
Pelajar
Sekarang kita sudah memasuki bulan Rajab 1442 Hijriah. Bulan Rajab banyak menyimpan peristiwa sejarah yang penting bagi umat Islam. Salah satunya adalah Tragedi Penghapusan Khilafah Utsmaniyah pada tanggal 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M) oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Dunia Tanpa Khilafah.
Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan di dalam Islam. Dalam sejarah Islam, era Khilafah dimulai sebagai kelanjutan dari Daulah Islamiyah yang didirikan oleh Rasulullah Saw. di Madinah.
Khilafah Utsmaniyah merupakan Kekhalifahan Islam terbesar. Menurut Philip K. Hitti dalam History of the Arabs, Khilafah Utsmaniyah berjaya antara 1517-1924 M. Namun, sejak Khilafah Utsmaniyah dihapuskan, Dunia Islam terus mengalami kemunduran. Makin hari makin parah.
Dengan Khilafah, semua kewajiban di dalam agama Islan akan tertunaikan. Tanpa Khilafah, syariah Islam tak bisa diterapkan secara kaffah. Tanpa Khilafah, bahkan penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad fi sabilillah terhenti.
Selain itu, tanpa Khalifah, banyak kerugian yang menimpa umat Islam dan dunia secara umum. Di antaranya:
1. Dunia Islam terpecah-belah dan tertindas.
Pasca Khilafah Utsmaniyah dihapuskan, umat Islam hidup terpecah-belah atas dasar nasionalisme di lebih dari 50 negara. Akibatnya, kaum muslim menjadi lemah. Padahal jumlah mereka banyak. Lebih dari 1,5 miliar. Namun, mereka menjadi santapan empuk negara-negara imperialis Barat. Demikianlah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, Kashmir, Afghanistan, Irak, Muslim Rohingya, Uighur, dll. Ini persis seperti yang digambarkan oleh Rasulullah saw.:
“Telah berkumpul berbagai bangsa mengelilingi kalian sebagaimana orang-orang yang makan berkumpul mengelilingi piring mereka.” Mereka bertanya, “Apakah pada saat itu kami sedikit, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak. Pada saat itu kalian banyak, tetapi, kalian seperti buih di lautan.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
2. Kekayaan alam negeri-negeri Muslim dirampok.
Negeri-negeri Muslim adalah negeri yang kaya akan sumberdaya alam (SDA). Namun sayang, kekayaan alam tersebut tidak dinikmati oleh umat Islam. Kekayaan alam tersebut diambil-alih oleh negara atau oleh perusahaan-perusahaan swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Negara-negara kafir Barat pun, melalui perusahaan-perusahaannya, menjarah kekayaan alam di negeri-negeri Muslim atas nama investasi. Padahal kaum Muslim adalah pemilik seluruh sumberdaya alam tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
“Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara: padang rumput, air dan api” (HR Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqi).
3. Muncul penguasa ruwaybidhah dan sufaha’ (dungu). Saat ini kita juga menyaksikan para pemimpin dengan karakter ruwaybidhah. Siapa ruwaybidhah? Sabda Rasulullah saw., ruwaybidhah adalah:
“Orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak” (HR al-Hakim).
Muncul juga para pemimpin sufaha’ (bodoh/dungu). Siapa mereka? Sabda Rasulullah saw., mereka adalah:
“Para pemimpin sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan sunnahku” (HR Ahmad).
4. Umat Islam kehilangan kewibawaan.
Allah Swt. menyebut umat Islam dengan sebutan khairu ummah (umat terbaik) (Lihat: QS Ali ‘Imran [3]: 110). Namun faktanya, tanpa Khilafah, saat ini umat Islam bukanlah terbaik. Bahkan menjadi umat yang terbelakang. Tanpa Khilafah, umat Islam pun kehilangan wibawa. Dihinakan oleh kafir Barat.
5. Tempat suci umat Islam ternoda.
Tanpa Khilafah, banyak tempat-tempat suci kaum muslim ternoda. Salah satunya al-Quds. Kiblat pertama umat Islam. Al-Quds telah lama dinodai oleh Zionis Israel hingga hari ini.
6. Umat Islam terasing dari Islam, bahkan memusuhi Islam.
Tanpa Khilafah yang menerapkan syariah Islam secara kaffah, yang kemudian digantikan dengan kehidupan yang diatur dengan nilai-nilai Barat sekular, umat Islam semakin terasing dengan ajaran agamanya sendiri. Mereka menganggap syariah Islam sudah tidak sesuai dengan kondisi dan tuntunan zaman. Mereka sampai pada tahap memusuhi ajaran agamanya sendiri, seperti Khilafah. Inilah akibat dari proses sekularisasi yang telah sekian lama merasuki pikiran umat Islam.
7. Al-Quran dan Rasulullah saw. Dihinakan.
Kita juga tidak lupa dengan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan kafir Barat terhadap al-Quran dan Rasulullah saw. Ini sudah sering terjadi dan terus berulang.
Betapa dunia saat ini kacau tanpa adanya khilafah yang dapat menegakkan aturan Allah Swt. Bukankah kita seorang muslim? Akankah kita diam saja ketika agama kita dihinakan seperti ini? Jelas sekali, bahwa kita seorang muslim tak akan berdiam diri saja, kita harus memperjuangkan tegaknya Khilafah 'ala minhaj an-Nubuwwah. Apalagi menegakkan khilafah adalah kewajiban syariah. Dan merupakan kewajiban syariah yang terbesar.
Karena itu, umat muslim sangat berharap akan segeranya ditegakkan khilafah di dunia ini. Dengan begitu, umat muslim di muka bumi ini akan dapat mengerjakan aturan-aturan Allah secara Kaffah.Khilafah Utsmaniyah berjaya antara 1517-1924 M. Namun, sejak Khilafah Utsmaniyah dihapuskan, Dunia Islam terus mengalami kemunduran. Makin hari makin parah.Dengan Khilafah, semua kewajiban di dalam agama Islan akan tertunaikan. Tanpa Khilafah, syariah Islam tak bisa diterapkan secara kaffah. Tanpa Khilafah, bahkan penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad fi sabilillah terhenti.
Selain itu, tanpa khilafah, banyak kerugian yang menimpa umat Islam dan dunia secara umum. Di antaranya:
1. Dunia Islam terpecah-belah dan tertindas.
Umat Islam terpecah belah atas dasar nasionalisme di lebih dari 50 negara. Akibatnya, kaum muslim menjadi lemah. Padahal jumlah mereka banyak. Lebih dari 1,5 miliar. Namun, mereka menjadi santapan empuk negara-negara imperialis Barat. Palestina, Kashmir, Afghanistan, Irak, Muslim Rohingya, Uighur, dll. adalah bukti miris saat ini. Persis seperti yang digambarkan oleh Rasulullah saw.:
“Telah berkumpul berbagai bangsa mengelilingi kalian sebagaimana orang-orang yang makan berkumpul mengelilingi piring mereka.” Mereka bertanya, “Apakah pada saat itu kami sedikit, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak. Pada saat itu kalian banyak, tetapi, kalian seperti buih di lautan.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
2. Kekayaan alam negeri-negeri Muslim dirampok.
Negeri-negeri Muslim adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Namun sayang, kekayaan alam tersebut tidak dinikmati oleh umat Islam. Kekayaan alam tersebut diambil-alih oleh negara atau oleh perusahaan-perusahaan swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Negara-negara kafir Barat pun, melalui perusahaan-perusahaannya, menjarah kekayaan alam di negeri-negeri muslim atas nama investasi. Padahal kaum Muslim adalah pemilik seluruh sumber daya alam tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
“Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara: padang rumput, air dan api” (HR Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqi)
3. Muncul penguasa ruwaybidhah dan sufaha’ (dungu).
Saat ini kita juga menyaksikan para pemimpin dengan karakter ruwaybidhah. Sabda Rasulullah saw., ruwaybidhah adalah:
“Orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak” (HR al-Hakim).
Muncul juga para pemimpin sufaha’ (bodoh/dungu). Siapa mereka? Sabda Rasulullah saw.,
“Para pemimpin sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan sunnahku” (HR Ahmad).
4. Umat Islam kehilangan kewibawaan.
Allah Swt. menyebut umat Islam dengan sebutan khairu ummah (umat terbaik) (Lihat: QS Ali ‘Imran [3]: 110). Namun faktanya, tanpa khilafah, saat ini umat Islam bukanlah terbaik. Bahkan menjadi umat yang terbelakang. Tanpa khilafah, umat Islam pun kehilangan wibawa. Dihinakan oleh kafir Barat.
5. Tempat suci umat Islam ternoda. Sebagaimana yang terjadi pada mesjid AlQuds.
6. Umat Islam terasing dari Islam, bahkan memusuhi Islam.
Tanpa Khilafah yang menerapkan syariah Islam secara kaffah, yang kemudian digantikan dengan kehidupan yang diatur dengan nilai-nilai Barat sekular, umat Islam semakin terasing dengan ajaran agamanya sendiri. Mereka menganggap syariah Islam sudah tidak sesuai dengan kondisi dan tuntunan zaman. Mereka sampai pada tahap memusuhi ajaran agamanya sendiri, seperti khilafah. Inilah akibat dari proses sekularisasi yang telah sekian lama merasuki pikiran umat Islam.
7. Al-Quran dan Rasulullah saw. Dihinakan.
Kita juga tidak lupa dengan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan kafir Barat terhadap al-Quran dan Rasulullah saw. Ini sudah sering terjadi dan terus berulang.
Betapa dunia saat ini kacau tanpa adanya khilafah yang dapat menegakkan aturan Allah Swt. Bukankah kita seorang muslim? Akankah kita diam saja ketika agama kita dihinakan seperti ini? Jelas sekali, bahwa kita seorang muslim tak akan berdiam diri saja, kita harus memperjuangkan tegaknya Khilafah 'ala minhaj an-Nubuwwah. Apalagi menegakkan khilafah adalah kewajiban syariah. Dan merupakan kewajiban syariah yang terbesar.
Karena itu, umat muslim harus bersungguh-sungguh dan penuh harap akan segera ditegakkan khilafah di dunia ini. Dengan begitu, umat muslim di muka bumi ini akan dapat mengerjakan aturan-aturan Allah secara Kaffah dalam naungan khilafah Islamiyyah.
Wallahu a'lam bi ash shawwab.
Tags
Opini