Oleh: Luthfia ‘Indana Zulfa
Pada awal tahun 2021 ini, berita duka banyak menghampiri Indonesia. Mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air,meninggalnya beberapa tokoh ulama’, bencana alam yang datang bertubi-tubi diantaranya beberapa waktu yang lalu, terjadi banjir di kota Jember, Jawa Timur. Tepatnya di desa Tempurejo, Puger, dan Bangsalsari. Banjir yang terjadi di ketiga desa ini, sebenarnya merupakan banjir tahunan yang sudah melanda lebih dari 10 tahun lamanya.
Selain itu, bencana alam serupa terjadi di Semarang. Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe. Dan ini merupakan siklus hujan lebat 50 tahun. Dilansir dari CNN Indonesia, sejumlah penyedot banjir di Semarang ditemukan tak berfungsi optimal dikarenakan permasalahan administratif. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan semestinya problem seperti ini harus segera diselesaikan mengingat kondisi darurat penanganan banjir.
Namun apabila kita teliti lagi, sebenarnya banjir yang terjadi di 2 kota ini terjadi tidak hanya hanya masalah administrasi saja. Akan tetapi sudah termasuk problem mendasar dikarenakan orientasi pembangunan yang tidak memprioritaskan keselamatan rakyat dan hanya menghitung untung dan ruginya saja. Padahal sudah menjadi banjir tahunan dan tetap saja tak dibagunnya bendungan baru untuk menanggulanginya.
Begitulah penanganan bencana yang begitu lambat di sistem kapitalis. Sebaik apapun solusi yang ditawarkannya tidak akan optimal ketika diselesaikan dengan sistem tersebut. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berganti ke sistem yang lebih baik yaitu sistem Islam dalam naungan Khilafah. Untuk menagani permasalahan banjir, Negara akan melihat penyebab banjir serta memetakan kawasan.
Apabila banjir tersebut disebabkan oleh keterbatasan daya tampung tanah, maka akan dibangunlah bendungan-bendungan yang mampu menampung curahan air.
Saat ini bendungan yang dibangun pada masa khilafah dahulu masih bisa kita lihat hingga sekarang, diantaranya bendungan Shadravan, Kanal Darian, bendungan Jareh, Kanal Gagar yang berada di wilayah Iran. Sebagian bendungan tersebut berfungsi sebagai pencegah banjir serta keperluan irigasi. Selain itu, didaerah Spanyol juga terdapat peninggalan serupa yaitu di sungai Turia. Kekokohan bendungan tersebut, membuatnya masih bisa bertahan hingga sekarang.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa Khilafah memerhatikan masalah tersebut dengan baik. Sehingga mampu bertahan hingga sekarang. Maka dari itu, haruslah kita memperjuangkan sistem Islam ini. Dengan semangat mengkaji dan mendakwahkan Islam. Sehingga akan tegaklah suatu institusi Negara yang mampu menangani bencana dan problematika lainnya dengan baik yaitu Khilafah Islamiyah
Tags
Opini