Sistem Islam Aturan yang Layak Untuk Manusia



Oleh: Liza Pratiwi, S.Pd (Tenaga Pendidik di Gelumbang)

 

Kontroversi aturan Islam tidak habis-habisnya menjadi bahan pembicaraan. Mulai dari penggunaan kerudung, cadar ataupun yang lainnya yang menjadi bahan pembicaraan hangat untuk menikam Islam. Baru-baru ini viral kontrovesi penggunaan hijab bagi siswi non Muslim di SMKN 2 Padang. Viral di media sosial seolah-olah pihak sekolah memaksakan siswinya untuk memakai kerudung. Rusmadi lantas menegaskan pihak sekolah tak pernah melakukan paksaan apa pun terkait pakaian seragam bagi nonmuslim. Dia mengklaim siswi nonmuslim di SMK tersebut memakai hijab atas keinginan sendiri (www.news.detik.com)

Hal tersebut viral lantaran ada video salah satu siswi yang beradu argumen di video viral itu adalah Zakri Zaini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Zakri memang salah satunya menangani urusan pakaian seragam siswa-siswi SMK Negeri 2 Padang. "Prinsipnya itu adalah proses menjelaskan aturan berpakaian. Kami tidak mewajibkan siswi nonmuslim menggunakan kerudung seperti informasi yang viral di media sosial. Tidak ada paksaan," katanya. (www.news.detik.com)

Yang lebih miris lagi video viral tersebut langsung disambut oleh Komisi X DPR RI yang prihatin dan menilai kejadian itu sebagai sikap intoleran. "Kami sangat prihatin dengan fenomena maraknya sikap intoleran di lembaga-lembaga pendidikan milik pemerintah. Banyak tenaga pendidik yang tidak tepat dalam mengajarkan semangat keberagamaan di kalangan siswa," ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (23/1/2021).

Lalu bagaimana kita sebagai seorang Muslim menanggapi atas kejadian itu? Lebih tepatnya bagaimana seharusnya aturan Islam terkait berpakaian dalam kehidupan umum?

Demokrasi: Tidak Akan Memberi Ruang Kepada Islam

Lagi-lagi ketika yang disudutkan Islam, maka ini disebut pelanggaran HAM dan sumber diskriminasi. Tapi disisi lain, saat Muslimah diberbagai sekolah dilarang berpakaian Muslimah tidak banyak membela.  Tidak heran, hal ini sudah biasa terjadi di negara demokrasi. Atas nama kebebasan berpendapat, bertingkah laku sah-sah saja mendapatkan perlindungan jika terjadi diskriminasi satu pihak. Namun ketika korban diskriminasi terjadi pada Islam, semua diam membisu. Seolah-olah tidak ada terjadi apa-apa.

Demokrasi yang berasal dari negeri kufur ini, memang seharusnya segera dicampakkan di seluruh negeri. Karena memang tidak layak untuk dipertahankan. Tidak ada ruang Islam dalam wadah demokrasi, seperti yang digaung-gaungkan selama ini. Dengan dalih "musyawarah" maka ide demokrasi ini lolos masuk ke negeri ini. Padahal sejatinya, tidak ada prinsip musyawarah disini dalam hal yang memang sudah ada hukumnya dalam Islam.

Sistem Islam Membuat Muslimah Sukarela Berhijab

Islam adalah satu-satunya ideologi yang sempurna. Islam bukan sekedar agama yang hanya mengatur ritual semata, tetapi Islam juga mengatur dalam kehidupan umum. Aturan Islam sumbernya jelas yaitu berasal dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Selayaknya yang diciptakan tentulah cocok ketika diatur oleh Penciptanya.

Manusia tentu tidak hidup sendiri, dia hidup bermasyarakat dan otomatis dia bercampur dengan masyarakat. Didalam bermasyarakat, tentu 'isi kepala' manusia berbeda-beda dalam keinginannya, apalagi dalam hidup bermasyarakat. Jika diserahkan pada masyarakat tertentu, maka tidak adil untuk masyarakat yang lain.

Islam tentu hadir memberikan solusi dari berbagai permasalahan. Dan permasalahan tersebut bukan diserahkan pada manusia dengan mengambil jalan tengah tanpa memperhatikan Kalam Penciptanya, ataupun sabda Rasul-Nya. Islam tentu hadir dengan memberikan ketentraman pada diri manusia, dan terpuaskan oleh akal pada setiap aturanNya.

Dalam kehidupan khusus, ranah ibadah, makanan, minuman dan pakaian dikembalikan pada keyakinan masing-masing. Karena Islam sendiri bukan agama paksaan. "Laa iqroha fid Diin", demikian Kalam-Nya berkata.

Adapun dalam kehidupan umum, menutup aurat merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh Islam kepada seluruh manusia, tidak hanya untuk Muslimah tapi juga untuk yang non- Muslim dalam hal penjagaan interaksi antar manusia dalam kehidupan umum. Dengan hal itu, aurat manusia dalam kehidupan umum sangat terjaga dan hal itu merupakan upaya preventif yang diterapkan Daulah Islam untuk memelihara kehormatan manusia. Dengan hal itu, pintu perzinahan dan hal-hal yang menjurus kesana sangat kemungkinan kecil terjadi.

Dari upaya tersebut, siapa yang tidak ingin kehormatannya dijaga? Tentu semua wanita ingin kehormatannya selalu terjaga. Tidak seperti sekarang, sungguh kehormatan wanita tidak ada harganya. Dan terjaganya kehormatan wanita hanya bisa diwujudkan ketika diterapkan oleh Daulah Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Sungguh tidak lama lagi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak