Oleh : Yaurinda
Nussa Dan Rara adalah sosok yang ditunggu-tunggu ibu muda yang merindukan tontonan yang edukatif Dan inspiratif yang tentunya Islami. Dimana anak-anak sekarang banyak pengaruh dari media yang memberikan tontonan yang tidak sesuai dengan syariat dan hanya sekedar hiburan. Terlebih dimasa pandemi seperti sekarang.
Kabarnya Nussa Rara gak boleh tayang lagi. Katanya sih terindikasi radikal dan intoleran. Duh sedih ya? Sebagai ibu muda sih sedih banget merasa kehilangan sesuatu. Soalnya anak-anak telanjur suka emaknya juga suka. Disosmed banyak juga yang komentar perihal pelarangan ini mereka mempertanyakan apa yang salah dengan animasi yang lucu, Islami, disukai banyak muslim.
Ada yang berpendapat bahwa Nussa dan Rara mendoktrin wajibnya memakai hijab sejak kecil. Lah bukannya itu ajaran Islam? Kenapa muslim gak boleh ngajarin anaknya? Kan kita bisa karena biasa kalau gak dari kecil kapan? Ada juga yang berargumen karena film Nussa ini di inisiasi oleh ustadz Felix Siauw. Ini tuh namanya gak profesional betul gak?
Dari sini, dapat kita fahami bahwa bukan hal yang mustahil di sistem saat ini sesuatu yang Islami akan dikait-kaitkan dengan hal-hal yang dianggap aneh, tidak sesuai dengan adat bahkan katakan menyimpang. Walaupun hanya sebuah film kartun. Benar kata Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam, bahwa:
"Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Artinya butuh keistiqomahan, kesabaran dalam memegang Islam dan mendakwahkannya. Mereka akan terus memonsterisasi ajaran-ajaran Islam. Sehingga umat Islam sendiri phobia terhadap agama nya. Lantas mereka yang tidak suka dengan Islam ini sebenarnya siapa?
Allah Subhanahu Wata'ala menjelaskan di dalam al-Qur'an:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak pernah ridho kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (TQS al-Baqarah [2]: 120).
Jadi jelaslah bahwa ada orang-orang yang tidak akan pernah suka kepada Islam. Sampai-sampai menginginkan umat Islam agar sedikit demi sedikit mengikuti mereka (Yahudi dan Nasrani).
Apalagi bila melihat kebangkitan Islam semakin menggelinding bak bola salju, dapat kita lihat apa yang mereka perbuat dengan menggencarkan opini-opini, seperti memframing Islam Radikal oleh film kartun animasi.
Radikal menurut bahasa artinya mengakar kuat. Jadi Islam radikal bila didefinisikan menurut arti dasarnya, yakni Islam yang sangat kuat berpegang teguh pada prinsip. Tidak goyah atau mengakar. Jadi sebenarnya radikal itu bagus ya?bukan Islam yang keras, intoleran apalagi kaku.
Islam yang diopinikan kepada masyarakat sejatinya bertentangan dengan Islam dan akan menjauhkan muslim dari agamanya. Dan akan memecah belah umat juga menjauhkan umat dari kebangkitan.