Oleh : SITI ZAITUN
Mayoritas masyarakat Indonesia biasa mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar kedelai yaitu tahu tempe.
Selain harganya murah kandungan gizi didalamnya juga tak kalah dengan makanan lain.
SuaraSulsel.id- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan harga kedelai masih akan terus mengalami kenaikan awal tahun 2021.
Harga kedelai dipasaran naik dari semula Rp 6.500 menjadi Rp 9.500 saat ini .Kementrian Perdagangan menyebut penyebabnya adalah harga kedelai internasional yang meningkat,akibat permintaan yang tinggi sementara persediaan terbatas.
karena memang hasil dari pada crop di tahun 2021 ini dinyatakan baik,dan Brasil akan kembali pafa produksi mungkin lebih baik dari pada tahun- tahun sebelumnya. Jadi kami melihat bahwa harga ini akan menguat terus sampai dengan ahir Mei katanya,Senin(11/1/2021).
Jakarta,CNn Indonesia-Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia(Gakoptido) mengeluhkan harga kedelau yang terlalu tinggi didalam negeri.Keluhan itu sempat berbuntut pada rencana mogok produksi.Hal ini terjadi karena kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe tak serta merta bisa diteruskan ke masyarakat selaku konsumen.
Rencana mogok produksi pun diserukan kepada seluruh pengusaha.Tujuannya,agar pemerintah bisa memberi solusi terhadap tingginya harga kedelai dari keran impor.
Usut punya usut,tingginya harga kedelai impor rupanya terjadi karena permintaan meningkat pesat dari China.Hal ini sejalan dengan meredanya ketegangan hubungab dagang antara China dengan Amerika Serikat.
Pembeli terbesar kedelai di dunia adalah China,yakni sekitar 70 juta ton pertahun.Negara produsen semua jual ke China karena mereka beli yang grade- nya bagus,tuturnya.
Alhasil,harga kedelai dipasar dunia pun melejit.Data yang dikantongi Sekretaris Jendral Kementerian Perdaganan Suhanto mencatat harga kedelai dipasar internasional naik 9 persen dari kisaran US$11,92 menjadi US$12,95 per busel.
Kemudian ,ia belum bida memperkirakan berapa besar kemungkinan kenaikan harga tahu tempe nanti.Namun,ia memberi gambaran bahwa kenaikan harga kedelai impor saat ini sekitar 3,3 persen dari harga normal.
Selama Negara kita menerapkan Sistem Kapitalis Sekulerisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan.Ini akan terus terjadi karena Sistem Sekulerisme hanya menguntungkan segelintir pihak yaitu pemilik modal.
Negara gagal dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan semakin menyuburkan liberalisasi pangan.
Tidak jarang para korporat turut andil dalam mengendalikan impor pangan. Ahirnya pemenuhan kebutuhan pangan bergantung pada impor.Distribusinya pun sarat dikendalikan oleh mafia impor,yaitu para pemilik modal atau para kapitalis asing.
Selain itu,mahalnya harga bahan untuk produksi pangan seperti benih,pupuk,pestisida dan sebagainya mengakibatkan tingginya biaya produksi dan nilai jual yang tidak bersaing.
Sehingga usaha dalam negeri tidak akan pernah mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakay secara menyeluruh.
Sistem yang diterapkan negeri kita bukannya melahirkan aturan yang menyelesaikan permasalahan,justru merupakan akar permasalahan dan penderitaan yang tengah dihadapi.Hanya Sistem Islamlah yang mampu menyelesaikan problematika ummat
Islam dengan serangkaian hukumnya mampu mewujudkan kedaulatan pangan.Khilafah Islamiyah akan merealisasikan pada sistem Islam sebagai berikut.
Pertama,kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian.khilafah akan menerapkan kebijakan pemberian subsidi untuk keperluan sarana produksi pertanian,membangun infrastruktur pertanian,jalan,komunikasi,dsb.,sehingga arus distribusi lancar.
Negara akan menjamin kepemilikan lahan pertanian yang diperoleh dengan jalan menghidupkan lahan mati serta kebijakan memberikan tanah pertanian yang dimiliki negara kepada siapa saja yang mampu mengolahnya.
Kedua,kebijakan di sektor industri pertanian.Negara hanya akan mendorong berkembangnya sektor riil saja,sedangkan sektor non riil yang diharamkan seperti bank riba dan pasar modal tidak akan diizinkan untuk melakukan aktivitas.
Ketiga,Khilafah akan menjaga kestabilan harga dengan dua cara: Pertama,menghilangkan distorsi mekanisme pasar seperti penimbunan,investasi harga,dsb.Abu Umamah al-Bahili berkata,"Rasululah SAW. Melarang penimbunan makanan."(HR al-Hakim dan al-Baihaqi)
Jika pedagang,importir,atau siapa pun menimbun,ia dipaksa untuk mengeluarkan barang dan memasukkannya kepasar.Jika efeknya besar, maka pelakunya juga bisa dijatuhi sanksi tambaham sesuai kebijakan Kholifah dengan mempertimbangkan dampak dari kejahatan yang dilakukannya.Kedua,negara akan menjaga keseimbangan supply dan demand dengan membentuk lembaga pengendali.
Ketika terjadi masalah,lembaga ini akan segera menyeimbangkannya dengan mendatangkan barang baik dari daerah lain.Inilah yang dilakukan Umar Ibnu al-Khaththab ketika diMadinah terjadi musim paceklik.
Apabila pasokan dari daerah lain juga tidak mencukupi maka bisa diselesaikan dengan kebijakan impor.Impor hukumnya mubah dan masuk dalam keumuman kebolehan melakukan aktivitas jual beli.Allah SWT berfirman:"Allah membolehkan jual beli dan mengharamkan riba(TQS Al-Baqarah:275).
Ayat ini umum,menyangkut perdagangan dalam negari dan luar negeri.Impor bisa cepat dilakukan dan semua warga negara diperbolehkan melakukan impor dan ekspor (kecuali komoditas yang dilarang karena kemaslahatan umat dan negara).Perajin tempe secara individu atau berkelompok bisa langsung mengimpor kedelai.Dengan begitu,tidak akan terjadi kartel importir.
Demikianlah penerapan syariat Islam dalam mewujudkan kemandirian pangan.Segala permasalahan kehidupan akan teratasi dengan menerapkan Syariat Islam sebagai tatanan Negara.
Wallahu a'lam bish shawab.
Tags
Opini