Oleh : Eneng Rosita
(Ibu rumah tangga), ciparay
Keluarga adalah kelompok kecil dari masyarakat yang merupakan salah satu bagian komponen dari masyarakat yang keberadaannya sangat penting untuk diperhatikan keberlangsungannya.
Di dalam Islam keluarga menempati posisi yang sangat penting yang merupakan benteng umat Islam karena dari keluarga akan terlahir generasi-generasi penerus masa depan.
Sebuah keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang dalam kehidupannya memiliki hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan posisinya yang telah ditetapkan oleh syariat yaitu apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Seorang ayah atau suami bertugas sebagai seorang pemimpin (qowwam) untuk rumah tangganya dan dalam menjalankan perannya seorang suami atau ayah harus berbuat baik kepada istri dan anak-anaknya dan senantiasa berusaha untuk mendidik keluarganya dengan aturan syariat, sehingga keluarganya senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah SWT dan terhindar dari siksa api neraka.
Seperti dalam firman Allah :
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka."(TQS At Tahrim : 6).
Seorang suami atau ayah juga memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya dengan rezeki yang halal, senantiasa menjaga keluarganya agar tidak memakan sesuatu yang haram karena itu akan menjadi darah dan daging yang akan mempengaruhi tumbuh kembang dan tingkah laku dari anggota keluarga.
Adapun seorang istri memiliki kewajiban untuk mengurus dan mengelola rumah tangga, dan menjadi Ibu bagi anak-anaknya, seorang istri memiliki waktu yang lebih banyak di rumah sehingga banyak waktu yang bisa digunakan untuk senantiasa menemani anak-anaknya dan menjadi madrasatul ula bagi anaknya, yang membingbing dan mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi rabbani.
Tugas mendidik anak-anak menjadi tugas bersama antara suami dan istri, mereka harus bekerja sama dalam mendidik anak yang merupakan amanah dari Allah SWT.
Adapun seorang anak memiliki kewajiban untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Seperti dalam firman Allah SWT :
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak, jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan " ah " dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS Al Isra : 23)
Akan tetapi, dalam kondisi sistem sekuler saat ini yang memisahkan agama dari kehidupan sangatlah sulit untuk membentuk keluarga agar menjadi keluarga yang taat akan syariat apalagi dengan digulirkannya narasi radikalisme yang ditujukan pada keluarga-keluarga muslim semakin menambah sulit bagi keluarga muslim untuk mengenal dan memahami Islam secara kaffah.
Dengan digulirkannya narasi radikalisme pada keluarga maka, keluarga yang mempelajari, mendalami dan melaksanakan syariat dituding sebagai keluarga yang radikal dan dianggap sebagai ancaman, sehingga masyarakat yang awam akan pemahaman Islam akan menjauh dan memilih untuk hidup dalam zona aman, yang mencukupkan diri dan keluarganya sebatas memahami Islam dalam aspek ibadah mahdhah saja.
Padahal Islam merupakan agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk di antaranya masalah keluarga dan peran masing-masing dari anggotanya. Sehingga jika keluarga muslim memahami akan syariat Islam akan memudahkan terwujudnya keluarga yang berada dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Keluarga muslim haruslah menjadikan keluarga Rasulullah saw sebagai tauladan, sehingga akan berusaha untuk mempelajari dan mengimplementasikannya dalam kehidupan.
Membentuk keluarga muslim yang taat akan syariat memang tidak mudah, pasti banyak menemukan kendala dan rintangan, dan butuh kerja sama antara semua pihak, baik itu kerja sama antara suami dan istri, masyarakat dan juga adanya peran negara, sehingga dengan kerja sama itu akan terwujud keluarga muslim yang taat syariat dan itu hanya terwujud di dalam sistem Islam.
Wallahu allam bishowab.
Tags
Opini