Oleh Ummu Irsyad
Di tengah kehidupan yang sekuler kaum muslim semakin di jauhkan dari Islam. Berbagai permasalahan pun muncul akibat diterapkannya sistem kapitalisme sekularisme dalam kehidupan .Tak terkecuali permasalahan dalam keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maraknya kejahatan seksual terhadap anak , meningkatnya kasus pembunuhan terhadap pasangan , pengangguran, dan sebagainya.
Hal ini lah yang membuat keluarga muslim semakin menyadari akar dari semua permasalahan ini adalah akibat mengabaikan hukum Allah SWT . Dan satu satunya solusi adalah kembali mempelajari Islam dan Rosulullah SAW sebagai suri teladan dalam kehidupan.
Semangat mengenal kembali Islam ini terlihat dari keluarga muslim yang banyak mendatangi majelis para ulama dan masjid yang senantiasa penuh oleh mereka yang haus akan ilmu .
Namun, semangat kaum muslim untuk mempelajari Islam yang kaffah ini nampaknya membuat orang-orang kafir dan munafik seperti kebakaran jenggot. Mereka menyadari bahayanya jika pemikiran umat muslim mulai tercerahkan dengan Islam. Umat muslim di seluruh dunia akan bersatu dan kegemilangan peradaban Islam akan terulang kembali. Sehingga mereka mulai menghembuskan narasi kontra radikalisme di tengah-tengah masyarakat .
Mereka mencap siapa saja yang mempelajari Islam kaffah dengan radikal dan teroris. Menakut-nakuti umat Islam dengan label tersebut supaya tercipta Islamophobia ditengah kaum muslim.
Yang diharapkan oleh mereka, kaum muslim cukup mengamalkan ajaran Islam hanya sebatas ibadah ritual saja, tidak perlu mengamalkan Islam dalam bermasyarakat atau bernegara.
Padahal dalam Alquran Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (QS al-Baqarah [2]: 208).
Secara lebih mendalam, Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas (2: 208) dengan menyatakan, “Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin dan mempercayai Rasul-Nya, untuk mengambil seluruh ikatan dan syariat Islam, mengerjakan seluruh perintah-Nya serta meninggalkan seluruh larangan-Nya, sesuai kemampan mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir, Juz I, hal. 247).
Jadi, jelaslah keluarga muslim harus tetap semangat dan konsisten mempelajari Islam kaffah sekalipun isu radikalisme terus dihembuskan. Karena kita meyakini hanya Islam lah satu-satunya solusi untuk mengatasi semua problematika kehidupan ini. Disamping itu, fungsi keluarga selain melestarikan keturunan juga sebagai tempat untuk mencetak generasi cemerlang yang akan mendakwahkan Islam ke seluruh dunia .
Wallohu'alam bis showab
Tags
Opini