Sistem kapitalisme-sekulerisme telah menjadikan persoalan yang dihadapi umat ini semakin memprihatinkan. Keluarga adalah pendidik nomor satu bagi buah hatinya terutama kehadiran seorang ibu sebagai madrasatul 'ulaa atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Maka peran keluarga amatlah penting demi mewujudkan generasi cemerlang.
Lahirnya anak dengan jiwa qurani serta menempatkan cinta kepada Allah dan Rasulullah Saw harus diletakkan pada posisi pertama di hatinya. Dari hal tersebut, maka akan menumbuhkan jiwa berkepribadian muslim sejati. Sebaliknya, apabila anak-anak dijauhkan dari hal demikian maka akan membuat anak semakin jauh dari Tuhan dan Rasulnya.
Sebagai orang tua diperlukan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada anak. Tidak hanya bermodalkan fisik dalam mendidik. Dasar terpenting yang harus dimiliki oleh setiap orang tua adalah ilmu. Tiadanya ilmu tidak akan terbentuk pula anak yang didambakan. Jadi, bekal ilmu untuk mendidik anak juga sangat penting.
Ilmu merupakan dasar terpenting dalam mendidik anak. Lantas, ilmu seperti apa hingga dapat menghantarkan anak-anak kita untuk menjadi manusia yang mulia di mata Allah? Serta memiliki jiwa sejati sebagai seorang muslim yang mencintai nabi dan mencintai syariah-Nya?
Tidak lain dan tidak bukan dengan mendidik serta memahamkan Islam secara kaffah kepada si anak. Mulai dari ilmu yang paling dasar berupa tauhid hingga ilmu-ilmu yang bisa menghantarkan dia untuk menjadi generasi dambaan umat. Akan tetapi, kini orang tua yang memahamkan Islam secara kaffah kepada anaknya justru mendapat narasi negatif dari lingkungan sekitarnya bahkan negara.
Narasi radikalisme dilayangkan kepada keluarga Muslim untuk menghalangi mereka dalam rangka pengenalan Islam kaffah serta implementasi syariah baik dalam lingkup keluarga, masyarakat hingga bangsa.
Hal ini menunjukkan bahwa di dalam sistem sekuler mustahil akan melahirkan anak-anak yang dididik dengan tsaqofah Islam sehingga dapat berkepribadian Islam. Rasulullah SAW mengajarkan kepada para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan pendidikan Islam secara kaffah, sehingga keislaman yang anak pegang tidak akan goyah.
Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua supaya mendidik anaknya terkait tiga hal berikut:
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca Alquran. Sebab, orang yang mengamalkan Alquran nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci."
Hadits di atas menegaskan perintah Nabi terkait tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Sikap keluarga muslim semestinya tetap kokoh, konsisten dan menegaskan bahwa sumber solusi atas segala problematika saat ini adalah tetap istiqomah mengajarkan Islam kaffah kepada anak.
Wallahu a'lam bishowwab
*Komunitas Millenials Perindu Surga
Tulungagung
Tags
Opini