Oleh : Ayu Alisa
Apa yang kita
harapkan dari umur yang panjang ? Kita di ciptakan oleh Allah tidak lain untuk
beribadah kepada Nya, sebagai hamba Allah. Kematian itu pasti tapi kita tidak
tau akan terjadi kapan, dimana, seperti apa, kenapa dan bagaimana ? Dan itu
terjadi pada siapapun makhluk hidup yang hidup di dunia. Hadist Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas bahwa
Rasulullah bersabda:
"Bahwa
malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam
sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu
sedang bergelak-ketawa. Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat
orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja,
tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa."
Seorang sahabat
pernah bertanya: "Wahai Rasululloh, Siapakah orang mukmin yang paling
cerdas?" Rasulullah menjawab: "Yang paling banyak mengingat mati,
kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang
yang paling cerdas." {HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy).
Kematian
bukanlah hal yang bisa kita rencanakan, kapan kita akan mati? Dimana kita akan
mati? Bagaimana kita akan mati?
Seperti halnya
kecelakaan yang terjadi pada awal tahun 2021, Pesawat komersial Sriwijaya Air
SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak, pada Sabtu (9/1).
Manager of Branch Communication PT Angkasa Pura II Haerul Anwar membenarkan
hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dikutip dari flightradar24, pesawat
Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta,
Tangerang, Banten pukul 14.36 WIB. Sementara estimasi kedatangannya dijadwalkan
pukul 15.15 WIB.
Kepala Seksi
Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Surachman
mengatakan, nelayan Pulau Lancang mendengar ledakan di sekitar lokasi jatuhnya
Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182, Sabtu (9/1).
Nelayan Pulau
Pancang juga melihat pesawat Sriwijaya Air jatuh ketika hujan deras mengguyur
lokasi kejadian. “(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan
dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2
siang (pesawat jatuh),” kata Surachman dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Nelayan yang melihat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air langsung melapor ke Pemkab
Kepulauan Seribu.
(
https://amp.kontan.co.id/news/nelayan-melihat-pesawat-jatuh-saat-hujan-deras-di-sekitar-lokasi-jatuhnya-sriwijaya-a
)
Dalam kecelakaan
tersebut tidak ada batas umur, jabatan, maupun kekuasaan, jika sudah waktunya
Allah panggil maka Malaikat Izrail pun tidak akan tidak mematuhi Sang Pencipta
sekalipun. Oleh karena itu, sudah siapkah kita untuk bertemu dengan Allah? Amal
apa yang bisa kita banggakan untuk bertemu dengan Allah dan Rasulullah?
Satu kalimat
syahadat, itu sudah merupakan bukti awal bahwa kita yakin tidak ada Tuhan yang
patut kita sembah selain Allah dan kita yakin bahwa Muhammad adalah Utusan
Allah. Dalam penciptaan kita manusia,
Allah sudah memberikan akal untuk berfikir. Sehingga kita tau apa yang
seharusnya kita lakukan dan apa yang seharusnya tidak kita lakukan ( Amar ma’ruf
nahi munkar ) tentunya dengan syariat Allah yaitu Syariat Islam dimana semua
sudah tercantum dalam Al Qur’an dan As Sunnah.
Allah sebagai
Sang Pencipta sesungguhnya Maha Tau apa yang terbaik untuk umat Nya, sehingga
tidak ada keraguan lagi dalam diri kita untuk tidak melaksanakan syariat Allah.
Dan syariat Allah tentu tidak hanya di laksanakan saat Ibadah saja, akan tetapi
segala aktifitas yang kita lakukan juga harus di landaskan syariat Allah secara
kaffah ( menyeluruh ).
Jadi tidak ada
hak kita disana untuk memilih, apa yang menurut kita baik kita ambil dan apa
yang menurut kita tidak baik maka tidak kita ambil. Sedang apa yang menurut
kita baik tapi itu tidak baik di hadapan Allah dan apa yang menurut kita tidak
baik itu baik di hadapan Allah.
Allah berfirman
dalam QS. Al Baqarah ayat 216 :
“Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.”
Dan Allah juga
berfirman dalam QS. An Nisa ayat 19 :
“Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Jika kita
mempunyai banyak waktu luang dan kita habiskan itu hanya untuk hal-hal yang
mubah atau bahkan maksiat, betapa merugi kita disaat banyak orang-orang mati
disana menyesal karena tidak lebih memperbanyak amal baiknya semasa di dunia.
Allah berfirman
dalam QS. Al Munafiqun ayat 10 :
“ Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara
kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan
menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan
termasuk orang-orang yang saleh. ”
Semoga kita
termasuk ummat yang di rindukan Allah dan Rasulullah.
Wallahu’alam
bishowab..