Fenomena Lunturnya Akhlak Dan Moralitas Seorang Anak




Oleh : Okeu suminar, S.PD. M.PD - Ibu Rumah Tangga dan pemerhati pendidikan.


Tanpa orang tua, kita bukanlah siapa-siapa. 
Namun, ironisnya, tak semua anak memahaminya, seperti fenomena saat ini yg dialami seorang ibu di Tapanuli
Di usianya yang sudah amat renta, sang ibu harus menghadapi gugatan perdata yang dilakukan oleh tiga orang anaknya di Pengadilan Negeri Tarutung, Tapanuli Utara  (Merdeka, 19/7/2020).
Astagfirullah !!!

Maraknya kasus anak yang menggugat orang tua, menyibak lunturnya akhlak dan moralitas. 
Di mana kedua orang tua yang seharusnya dicintai dan dimuliakan, tetapi justru diseret ke meja pengadilan, terlebih di usia mereka yang sudah renta.

Islam mengajarkan,
Ridha Orang Tua Lekat dengan Ridha Allah SWT,
 Ini Alasannya Allah SWT menggantungkan ridha-Nya kepada ridha kedua orang tua.
Sebagaimana firmanNya,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibubapakmu dengan sebaik-baiknya.
 Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah kamu mengatakan ke pada keduanya perkataan 'ah' dan ja nganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." 
(QS al-Isra[17]:23).

Latihan mencintai Tuhan ialah mencintai orang tua. 
Secara visual, kita telah merasakan dan akan terus merasakan betapa orang tua berjasa dalam hidup ini.
 Selain sangat tulus dan ikhlas, keduanya juga sangat konkret memberikan jasa itu kepada kita.
Sulit membayangkan ada cinta tulus kepada Allah SWT tanpa ada cinta tulus kepada orang tua. 
Berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain) salah satu amal istimewa yang wajib dilakukan bagi setiap orang. 
Berbuat baik kepada orang tua kita diingatkan berkali-kali dalam Alquran. 
Di antaranya surat al-Isra di atas. 
Sementara Rasulullah SAW bersabda
:” رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ 

"Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua".
 Artinya, jika kita hendak melihat Tuhan tersenyum, buatlah kedua orang tuanya tersenyum. 
Sebaliknya, jika ingin melihat Tuhan cemberut, buatlah kedua orang tuanya cemberut.

Durhaka terhadap kedua orang tua tidak akan mendapatkan keberuntungan dunia akhirat. Jika kedua orang tua telah berbuat baik langsung kepadanya, seseorang tidak sanggup berbuat baik terhadapnya, apalagi terhadap orang lain yang tidak pernah punya social saving terhadapnya. 

Air susu dibalas air tuba. Peribahasa itu agaknya tepat untuk mendeskrispikan fenomena tersebut. 

Bahkan, dalam ajaran agama Islam, melawan kehendak ibu tak ubahnya melawan Tuhan. 
Murka seorang ibu adalah murka Sang Maha Pencipta.

Dalam pandangan Islam hal ini merupakan sebuah pelanggaran syariat. 
Namun dalam sistem kapitalis, hal ini sah di mata hukum. Kasus ini hanyalah satu dari banyaknya pelanggaran terhadap syariat Islam yang terjadi saat ini akibat tidak ditegakkannya hukum Allah.

Bagi seorang muslim, 
Allah adalah ahkamul hakimin alias sebaik-baik pemberi ketetapan hukum.
 Allah ta’ala berfirman,
 “Bukankah Allah adalah sebaik-baik pemberi ketetapan hukum?”(QS. At-Tiin: 8).

 Selama negara memakai aturan / hukum manusia, pelanggaran terhadap syariat akan semakin merajalela. Kembali kepada Allah dan tidak bermaksiat pada-Nya adalah dengan mengembalikan kehidupan Islam pada wujud nyata di tengah masyarakat, dengan menerapkan seluruh aturan Allah yang diberlakukan oleh pemerintahan Islam dengan penerapan Syariah 
Kaffah, Niscaya Hidup Berkah.
Wallahu A'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak