Oleh : Ummu Hanif, Anggota Lingkar Penulis Ideologis
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkap ada 107 juta orang yang akan menerima vaksin COVID-19. Skema pemberian vaksin COVID-19 Indonesia terbagi dua, program pemerintah dan vaksin mandiri.
"Total sasaran 107 juta orang dengan total dosis 246.575.051 dosis. Ini dua dosis per orang dengan menambahkan wastage rate 15 persen," ujar Menkes Terawan dalam rapat bersama komisi IX DPR Selasa (17/11/2020).
Kementerian Kesehatan RI menyebut, vaksin COVID-19 Indonesia program pemerintah diberikan gratis kepada 32 juta orang. Sementara vaksin COVID-19 Indonesia mandiri diberikan kepada 75 juta orang. (www.detik.com, 19/11/2020)
Hampir satu tahun pandemi virus corona menyelimuti dunia. Jutaan manusia tumbang oleh makhluk super kecil yang sangat berbahaya ini. Seluruh dunia terguncang pada sektor ekonomi dan kesehatan yang akhirnya berimbas juga pada sektor-sektor lainnya.
Saat ini, jumlah angka kematian akibat infeksi Covid-19 terus merangkak naik. Dilansir dari CNN Indonesia data terbaru Corona per 5 Januari 2021, jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 23.109 orang, jumlah pasien positif naik sebanyak 7.445 orang sehingga total positif covid-19 menjadi 779.548 orang serta jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebesar 645.746 orang.
Belum lagi pada musim libur panjang pasca Natal dan Tahun Baru yang mana pemberlakuan aturan PSBB dinilai tidak efektif. Terbukti dengan membludaknya jalan-jalan menuju tempat pariwisata yang terpantau sibuk dan ramai. Aturan tidak lagi dipatuhi, anjuran pemerintah dengan penerapan 3M pun banyak yang melanggar. Sehingga situasi bertambah parah dengan terus bertambahnya zona merah di berbagai daerah.
Epideimolog Griffith University, Dicky Budiman, menyebut situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini akan memasuki masa kritis. "Kondisi Indonesia saat ini dan dalam 3 sampai 6 bulan ke depan memasuki masa kritis mengingat semua indikator termasuk angka kematian semakin meningkat," kata Dicky (tirto.id, 2/1/2020).
Meskipun saat ini pemerintah tengah mendatangkan vaksin dari sinovac asal Tiongkok dan sudah sebagian disuntikkan terutama untuk para tenaga medis, keberadaan vaksin itu sendiri pun masih menimbulkan pro dan kontra. Keraguan terhadap kehalalan dari bahan vaksin pun muncul, juga mengenai keamanan vaksin terhadap kesehatan tubuh. Terlebih lagi tersebar kabar burung bahwa siapa saja yang menolak untuk divaksinasi akan dikenakan denda sebesar Rp 5 juta. Namun kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya.
Dalam pandangan Islam, vaksin bukanlah sebuah solusi dalam mengatasi pandemi atau wabah melainkan hanya berfungsi untuk membagun kekebalan tubuh secara individual, yang diharapkan mampu menciptakan kekebalan dalam komunitas. Solusi yang diambil untuk kasus pandemi atau wabah menular adalah dengan menghentikan penularan virus itu sendiri melalui lockdown, tracing dan karantina serta pengobatan.
Dari sini kita bisa membandingkan antara sistem buatan manusia dan sistem dari sang pencipta. Karena sesungguhnya sang penciptalah yang paling paham hakekat manusia seutuhnya. Wallahu a'lam bish shawab.[]