ANDALKAN VAKSINASI UNTUK ATASI PANDEMI?




Oleh : Yulia Ummu Haritsah
(Ibu Rumah Tangga dan Member AMK)

Bulan Januari ini, wacana untuk vaksinasi secara bertahap akan segera di realisasikan. Vaksin Sinovak produksi Cina telah datang di bulan Desember lalu, meski belum ada pihak yang bertanggungjawab atas keamanan dan kehalalan vaksin ini, tetapi pendistribusian vaksin terus disalurkan. Kini tim terkait tengah mendata, siapa yang akan mendapatkan vaksin di tahap pertama, ternyata tim medislah kelompok pertama yang akan diberi vaksin, mengingat tim medis menjadi garda terdepan dalam menangani pasien yang terpapar virus Corona. Meski pihak medis sendiri ragu akan kandungan vaksin,  yang tengah di teliti di badan POM.

Adapun Tujuan melakukan vaksinasi adalah  agar bisa menekan laju pertumbuhan virus yang semakin liar, dan  juga untuk memberikan kekebalan bagi tubuh terhadap virus.

Seperti yang dilansir oleh  tirto.id , Seorang Epidemiologi Griffith university, Dicky Budiman, mengatakan bahwa Indonesia kini sedang mengalami masa krisisnya, antara tiga sampai enam bulan kedepan, mengingat laju pertumbuhan yang terpapar semakin banyak, angka kematian meningkat, dan semoga saja tidak ada lonjakan yang signifikan, sebelum masyarakat mendapatkan vaksinasi . Karena ini sangatlah membahayakan.

Beliau juga mengatakan,  jangan pernah ada pemahaman yang salah, seperti jika sudah di vaksinasi, masalah sudah selesai, karena vaksinasi hanya bersifat kekebalan individu, dengan harapan bisa melindungi masyarakat. Namun, kita juga masih harus tetap melakukan protokol kesehatan, yaitu dengan 5M, seperti, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan menjaga imun tubuh.

Lagipula, tidak ada vaksin yang dapat memberikan perlindungan yang sempurna, mungkin saja yang sudah di vaksin pun masih bisa tertulari virus.  Begitu tutur nya.

Ternyata vaksinasi yang dilakukan oleh pengusung demokrasi, belum bisa jadi jaminan diri tidak terpapar virus, apalagi virus Corona yang sudah lama menjadi pandemi. Karena penanganannya dilakukan setengah hati, tidak total, sehingga permasalahan berlarut-larut dan berkepanjangan.

Lain halnya dengan aturan Islam dalam menangani wabah, Islam telah memberikan panduan dalam penanganannya, penjagaannya, dan penghentiannya. Agar virus tidak tersebar seperti keadaan sekarang.
Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, begitu pun dalam menangani wabah. Dalam menangani wabah, penguasa akan melakukan karantina virus, melakukan lock down, ini yang akan hentikan penularannya, dan juga segera mengobati siapa yang terpapar virus. 

Jadi bukan hanya dengan vaksinasi saja, untuk menghentikan wabah, tapi butuh karantina virus dan lock down. Agar virus tidak menyebar kemana mana. Seperti yang sistem Islam ajarkan.

Lagi pula untuk masalah menjaga kesehatan dan kebersihan, Islam juga telah mengajarkan  akan kewajiban-kewajiban kepada pemeluknya,  termasuk untuk menjaga kesehatan dan kebersihan ini, karena Islam mengajarkan bahwa, kebersihan sebagian dari keimanan, itu sudah tertanam dalam jiwanya, setidaknya setiap hari di wajibkan 5 kali untuk berwudu untuk menjaga kebersihan dan kesuciannya.

Begitu pula dalam masalah kehidupan lainnya, semuanya diatur oleh Islam. Islam merupakan aturan yang diturunkan Allah Swt. untuk manusia, sebagai makhluknya, semuanya dari segala hal, begitu pula dengan masalah mengatasi wabah, Islam punya solusi, tinggal mau atau tidaknya para pengusaha dan pemimpin dalam menjalankan aturan Islam tersebut.
Sebenarnya aturan Allah bukan untuk dipilih, mau ataupun tidak mau, aturan Allah harus kita ambil sebagai bentuk ketaatan dan ketaqwaan kita terhadap Allah Swt. Kita Sebagai makhluk ciptaan-Nya, sudah seharusnya kita  menjalankan aturan dan perintah-Nya, sebagai konsekuensi dari makhluk ciptaan terhadap Rabbnya.
Wallahu a'lam bishshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak